Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lapas Kediri Panen Terong 12 Kali dalam 3 Bulan, Komitmen Sukseskan Program Pembinaan

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan lewat program pembinaan kerja di SAE

TRIBUNJATIM.COM/Melia Luthfi Husnika
PANEN - Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Kediri melakukan panen terong di perkebunan SAE Lakuli, Selasa (29/4/2025). Selama tiga bulan terakhir, Lapas Kediri berhasil melakukan panen terong dengan total hasil mencapai 18 kuintal. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan lewat program pembinaan kerja di SAE Lakuli.

Selama tiga bulan terakhir, Lapas Kediri berhasil melakukan panen terong sebanyak 12 kali dengan total hasil mencapai 18 kuintal. Setiap panen menghasilkan sekitar 1,5 kuintal terong segar yang dikelola dengan sistem pertanian berkelanjutan.

Budidaya terong ini dilakukan di atas lahan seluas 300 meter persegi yang dirawat intensif oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Mereka terlibat aktif dalam setiap tahap, mulai dari pembibitan, pemupukan, hingga penyemprotan hama. Pemupukan rutin dilakukan setelah setiap panen, sementara penyemprotan hama dijadwalkan sebulan sekali untuk menjaga kesehatan tanaman.

Kalapas Kediri, Solichin, mengungkapkan bahwa keberhasilan panen ini merupakan cerminan dari pembinaan yang tepat sasaran.

"Program ini tidak hanya fokus pada ketahanan pangan, tetapi juga sebagai wadah bagi WBP untuk belajar keterampilan pertanian yang dapat mereka manfaatkan setelah bebas nanti," katanya, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: Lapas Banyuwangi Terapkan Sistem Cashless, Napi Pakai Kartu ATM untuk Belanja

Menurut Solichin, keterlibatan empat WBP dalam program ini memberikan dampak positif yang nyata. Mereka belajar secara langsung mengelola lahan, memanfaatkan sumber daya alam dengan baik, serta menjaga kualitas hasil pertanian.

"Dengan belajar bekerja di lapangan, WBP memperoleh ilmu yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka di luar penjara," jelasnya.

Hasil panen terong tersebut tidak hanya untuk konsumsi internal Lapas Kediri, tetapi juga didistribusikan kepada pihak ketiga sebagai penyedia bahan makanan (bama).

Sebagian hasil panen disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.

Solichin menegaskan bahwa program ini sejalan dengan arahan Menteri Hukum dan HAM terkait pemasyarakatan yang humanis dan produktif.

"Ini adalah implementasi langsung dari arahan pimpinan agar lembaga pemasyarakatan ikut berperan dalam mendukung ketahanan pangan nasional," tambahnya.

Selain fokus pada ketahanan pangan, Lapas Kediri juga berencana untuk terus mengembangkan program pembinaan keterampilan lainnya bagi WBP. 

Inovasi di sektor pertanian, perikanan, hingga keterampilan industri rumahan menjadi prioritas untuk mempersiapkan WBP kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang mumpuni.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved