Eri Pastikan Sanksi pada Guru SD Banting Siswa Surabaya Tetap Berjalan, Meski Kasus Berakhir Damai
Wali Kota Eri memastikan sanksi inspektorat pada guru SD yang banting siswa di Surabaya tetap berjalan, meski kasus berakhir damai.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meski laporan ke kepolisian telah dicabut, pemberian sanksi dari inspektorat kepada guru yang diduga membanting siswa di Surabaya tetap berjalan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, ia memastikan kejadian tersebut memberikan efek jera kepada pendidik yang lain.
Eri Cahyadi tak ingin masalah tersebut berulang.
"Pemeriksaan (guru) oleh inspektorat masih kita lakukan," kata Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (2/5/2025).
Pihaknya menegaskan, perilaku guru harus menjadi tauladan bagi siswanya.
Tak sekadar memberikan perlindungan kepada anak, seorang guru harus melakukan penguatan karakter siswa melalui perilaku terpuji.
"Guru itu digugu dan ditiru. Harus memiliki jiwa kasih sayang. Harus memiliki mental melindungi. Harus memiliki jiwa kebangsaan. Harus memiliki adab. Harus memiliki akhlak yang bagus. Tapi kalau ngasih contoh ngene (seperti ini), rusak kabeh (merusak semuanya)," kata ayah dua anak ini.
"Akhlake nggak onok, adabe nggak onok, akhire murid akan menilai. Lek gede, iso banting (Akhlaknya tidak ada. Adabnya tidak ada. Akhirnya siswa akan menilai bahwa ketika sudah dewasa, boleh berperilaku kasar kepada orang lain)," kata Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
Karenanya, dirinya telah menginstruksikan kepada inspektorat untuk melakukan pemeriksaan.
Apabila hasil pemeriksaan memang benar bersalah, maka bisa berujung dengan sanksi terberat berupa pemberhentian dari pegawai.
Baca juga: Eri Cahyadi Geram Dengar Guru di Surabaya Banting Siswa Usai Tanding Futsal, Beri Atensi Khusus
"Saya sudah meminta kepada inspektorat untuk memberikan sanksi terberat. Sanksi terberat itu bisa saja dikeluarkan. Karena ini akan menjadi contoh yang merusak pendidikan di Surabaya. Guru banyak di Surabaya, namun bisa rusak karena hanya satu-dua orang," tandasnya.
Wali Kota Eri menegaskan, pegawai di Surabaya terikat dengan berbagai aturan kedisiplinan.
Ketika yang bersangkutan melanggar, maka sanksi juga harus ditegakkan.
"Ada aturan bahwa guru tidak boleh ini, PNS tidak boleh itu. Ini (guru) memberikan contoh dan menjaga marwahnya Surabaya. Kalau guru diisi seperti ini, bisa bubar," kata mantan ASN Pemkot Surabaya ini.
siswa MI di Surabaya dibanting pelatih lawan
Eri Cahyadi
Surabaya
ViralLokal
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
10 Ucapan Maulid Nabi Bahasa Arab & Artinya, 12 Rabiul Awal 1447 H Jatuh Pada Jumat 5 September 2025 |
![]() |
---|
Dispendukcapil Jombang Jemput Bola Lakukan Perekaman e-KTP pada ODGJ |
![]() |
---|
Gara-gara Beli Apartemen Isi 4 Kamar, Kondektur Kereta Sulit Tidur Selama 2 Tahun |
![]() |
---|
Pertemuan Dwi Hartono dan Ken Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Bahas Bantu Palsu Rekening |
![]() |
---|
Imbas Minta Rp200 Ribu Dikasih Kakak Cuma 10.000, Adik Bakar Rumah, Sering Dimanja Orangtua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.