Berita Viral Lokal
Lega Bu Guru Motornya Kembali usai Dibegal, Kapolres Geram Dengar Motif Pelaku: Apa Tidak Kasihan?
Seorang ibu guru dan anaknya sempat dibegal dan motornya hilang, namun belakangan polisi berhasil menangkap pelaku.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang wanita berprofesi sebagai guru berinisial MH akhirnya lega bisa mendapatkan kembali motornya.
MH yang mengendarai motor bersama seorang anak kecil itu menjadi korban begal yang dilakukan oleh seorang pria berinisial SR.
Pada pers rilis terungkap motif sebenarnya pelaku berbuat demikian.
Kapolres ikut geram mendengar alasan sekaligus motif pelaku.
Momen tersebut berlangsung di lapangan uji praktik SIM Polres Bangkalan pada Kamis sore.
Dalam acara penyerahan motor yang disaksikan oleh sejumlah rekan guru, pengurus PGRI, dan Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub, MH mengungkapkan rasa syukurnya.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres dan jajarannya, alhamdulillah motor saya sudah bisa ditemukan. Doa saya ke depan supaya tidak ada rasa ketakutan untuk teman guru yang lain saat melaksanakan tugasnya di Kecamatan Geger," ungkap MH, Kamis (1/5/2025) sore.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, juga hadir dalam acara tersebut.
Ia menjelaskan bahwa SR ditangkap setelah terlibat dalam tindakan begal, dan saat penangkapan, SR mengalami luka tembak di kedua kakinya.
"Kamu melihat ibu guru itu bersama anaknya, apa tidak kasihan?" tanya Kapolres kepada tersangka SR, yang dijawab dengan pengakuan bahwa ia terpaksa melakukan kejahatan karena untuk membeli narkoba.
Selain itu ia berdalih buat bayar utang
Polisi juga berhasil menemukan MH di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, namun dua rekan SR yang terlibat masih dalam pengejaran.
"Dua DPO masih kami kejar, nama sudah ada DPO dan sudah kami terbitkan. Insya Allah kami berjanji akan terus memberikan kenyamanan bagi masyarakat Bangkalan," tegas Hendro.
Kronologi
Pada 21 April 2025, MH mengalami perampokan saat pulang mengajar di Jalan Desa Kecamatan Geger.
Dalam insiden tersebut, motor miliknya dirampas oleh pelaku yang kini teridentifikasi sebagai SR, seorang pria berusia 40 tahun dari Desa Kranggan Barat, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Harapan untuk Keamanan
Kapolres menekankan pentingnya menjaga keamanan di Bangkalan, terutama bagi para pendidik dan masyarakat.
"Kami akan terus melaksanakan tugas dengan optimal dengan harapan mampu membasmi tindak pidana curanmor di Kabupaten Bangkalan," pungkasnya.
Acara ini juga bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, yang diharapkan menjadi kado spesial bagi korban dan seluruh guru di Bangkalan.
Peringatan Hari Kartini, 21 April 2025 lalu menjadi momen memprihatinkan bagi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bangkalan.
Ungkapan prihatin juga terlontar dari Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono.
Selain karena menimpa seorang ibu guru SD, peristiwa perampasan motor Honda Vario 125 milik korban MH itu dilakukan pelaku begal saat korban sedang membonceng anaknya yang masih berusia bocah.
“Diketahui bahwasanya pada 21 April di Kecamatan Geger ada peristiwa yang sangat memprihatinkan. Di mana ada pelaku begal yang tega melakukan perampasan kendaraan, tindak pidana pembegalan atau 365 (KUHP) terhadap korban seorang guru SD yang sedang pulang mengajar membawa anaknya,” tegas Hendro didampingi Kasat Rekrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, Selasa (29/4/2025).
Baca juga: Marak Aksi Begal di Probolinggo, Polisi Wanti-wanti Para Pelaku: Kita Buru Kalau Tak Segera Tobat
Pernyataan itu disampaikan Hendro beberapa jam setelah personil Resmob Satreskrim Polres Bangkalan membekuk pria berinisial SR (40), warga Desa Kranggan Barat, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan pada Senin (28/4/2025) malam.
Dua timah panas bersarang di pergelangan kaki kiri SR, sebagai ‘hadiah’ atas tindakan begal terhadap ibu guru MH.
“Tadi malam, alhamdulillah satu pelaku (SR) di antaranya telah kami di sebuah rumah kos di Kampung Malang, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Memang terhadap yang bersangkutan ada ciri-ciri sesuai dengan yang terpampang di CCTV. Termasuk pakaian yang digunakan sehingga menguatkan penyidik terkait alat bukti bahwa yang bersangkutan adalah pelaku,,” ungkap Hendro.
Baca juga: Pulang dari ATM, Pemudik asal Jombang Jadi Korban Begal di Bypass Mojoagung, Uang Rp8 Juta Raib
Sosok SR disebut Hendro merupakan residivis kasus serupa. SR pernah beraksi di sejumlah TKP seperti di Desa Kampak, Kecamatan Geger dengan motor hasil curian Honda Beat, selanjutnya Honda Vario TKP Desa Separah, Kecamatan Galis, 2 unit sepeda motor TKP Kabupaten Sumenep, dan satu unit sepeda motor di Kabupaten Gresik.
“Saat kami amankan di rumah kos, dia membawa sajam. Dalam perkara ini dia sebagai eksekutor, tiga orang dalam video itu benar. Tersangka telah mengklarifikasi bahwa itu adalah dia,” terang Hendro.
Baca juga: Pantas Dinar Ngaku Jadi Korban Begal ke Polisi, Duit Rp 6 Juta Milik Istri Raib, Telanjur Takut
Seperti diketahui, korban MH bersama anaknya yang masih berusia bocah ditemukan warga di pinggir Jalan Desa/Kecamatan Geger.
Dalam video yang beredar, MH yang mengenakan seragam ASN duduk di tepi jalan sambil memeluk anaknya yang menangis.
MH juga tampak mengabarkan kepada keluarga melalui telepon genggamnya bahwa motornya telah dirampas.
Baca juga: Kronologi Massa Bawa Sajam di Puskesmas Geger Bangkalan Madura, Kapolres : Dipicu Klakson Mobil
Tidak lama kemudian, beredar pula dua buah video rekaman CCTV. Satu video menyajikan tiga sosok pria mengendarai satu unit sepeda motor dan satu video lainnya menayangkan seorang pria sedang membeli minuman di sebuah toko.
“Alhamdulillah dari peristiwa tersebut kami mendapatkan banyak petunjuk di sini, salah satunya rekaman CCTV yang viral. Benar pria yang beli minuman adalah SR, sejak tanggal 21 April hingga 28 April kemarin kami mendapatkan identitas pelaku,” tegas Hendro.
Beberapa jam setelah kasus begal motor milik MH, Sekretaris PGRI Bangkalan, Suraji melayangkan surat ke Kapolres Bangkalan bernomor: 51/PA/BANG/XXIII/2025. Ada empat poin yang dikeluarkan PGRI Bangkalan atas peristiwa itu. Pertama, memohon pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan secara mendalam guna mengungkap pelaku.
Kedua, meminta peningkatan pengamanan di wilayah rawan kejahatan, terutama di sekitar lingkungan sekolah dan jalur yang sering dilalui guru. Ketiga, mengharapkan proses hukum yang tegas dan transparan sesuai perundang-undangan. Keempat, memohon koordinasi antara pihak kepolisian dan PGRI untuk memberikan sosialisasi pencegahan kejahatan kepada anggota.
“Mohon doanya semoga dua pelaku lainnya dan BB motor korban dapat kami temukan. Pelaku SR juga menyampaikan terkait dua pelaku lainnya, ini masih kami dalami. Termasuk BB Honda Vario 125 juga masih kami idalami,” pungkas Hendro.
Pelaku SR terancaman kurungan pidana 12 tahun penjara, sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 365 Ayat (2) Ke-2 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Satreskrim Polres Bangkalan juga menetapkan dua rekannya yang terekam CCTV bersama SR sebagai DPO.
Kapolres Bangkalan
lapangan uji praktik SIM Polres Bangkalan
begal
Hari Pendidikan Nasional
berita viral
TribunJatim.com
Pajak Naik 4 Kali Lipat, Joko Geruduk Kantor Bapenda Bayar Pakai Koin Celengan Anak |
![]() |
---|
Alia Penjaga Konter HP Digeruduk TNI-Polri Diminta Turunkan Bendera One Piece: Saya Tidak Paham |
![]() |
---|
Nasib Kades di Tuban yang Salah Bicara Depan Prabowo dan Bikin KDMP Dihentikan, Sempat Minta Maaf |
![]() |
---|
Dishub Tindak Jukir Ibu-ibu Getok Parkir Influencer Rp 20 Ribu, Camat Turun Beri Sanksi |
![]() |
---|
Pendapatan Rp 1,5 Juta dalam 2 Jam, Pengemis Ngamuk Jika Tak Diberi Padahal Sebulan Raup Rp 45 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.