Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pilu Nasib Wanita Buruh Tekstil, Diintimidasi Lewat Rotasi Jabatan sampai Digaji Rp 15.000 Sebulan

Mereka menghadapi ketidakadilan dari perusahaan, namun saat mereka melawan, intimidasi menjadi balasan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
PERLAKUAN TAK ADIL - Evi Nurhayati warga Kabupaten Sragen dan Catur Rahayu warga Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (2/5/2025). Mereka bercerita diintimidasi lewat rotasi hingga digaji Rp15 ribu untuk hidup sebulan oleh perusahaan. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap nasib pilu dan memprihatinkan yang dialami sejumlah buruh di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Mereka menghadapi ketidakadilan dari perusahaan, namun saat mereka melawan, intimidasi menjadi balasan.

Bahkan, beberapa digaji tak layak hanya karena perusahaan tak mau mem-PHK mereka.

Baca juga: Remaja Nakal Nangis Dibikin Insyaf di Barak Militer, Mau Berubah usai Pendidikan: Merasa Salah

Salah satunya dialami Evi Nurhayati (53), warga Sragen yang bekerja di sebuah pabrik tekstil di Karanganyar.

Ia mengaku mendapat tekanan dari perusahaan setelah memperjuangkan hak-haknya sebagai buruh.

"Selama kami memperjuangkan hak, intimidasi dari perusahaan terus kami rasakan," ujar Evi, Jumat (2/5/2025).

Salah satu bentuk intimidasi yang dialaminya adalah mutasi kerja sepihak.

Mutasi ini membuat buruh merasa tidak nyaman dan mendorong mereka mengundurkan diri.

Namun, Evi dan rekan-rekannya tidak menyerah, dan tetap bersikukuh menuntut keadilan.

"Saya mulai bekerja tahun 2001, diangkat sebagai trainer sejak 2004," jelasnya.

"Tapi pada 2024, saya tiba-tiba dipindah ke operator. Status saya masih trainer, tapi semua tunjangan hilang," tutur Evi.

Meski diperlakukan tidak adil, Evi memilih bertahan dan terus memperjuangkan haknya.

Ia yakin, diam bukan pilihan bagi buruh yang ingin dihargai. 

Evi Nurhayati warga Kabupaten Sragen seorang buruh dan warga Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, pada Jum'at (2/5/2025). Dia mengaku dapat intimidasi lewat rotasi.
Evi Nurhayati warga Kabupaten Sragen seorang buruh dan warga Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, pada Jum'at (2/5/2025). Dia mengaku dapat intimidasi lewat rotasi. (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Permasalahan buruh pabrik tekstil di Kabupaten Karanganyar ternyata tidak hanya terjadi di satu perusahaan.

Salah satu kasus paling mencolok dialami Catur Rahayu (44), buruh tekstil asal Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved