Haji 2025
Cerita Mbah Misringah, Jemaah Haji Tertua di Ponorogo Berangkat ke Tanah Suci, Jual Asem Jawa
Walaupun sudah berusia 90 tahun, Mbah Misringah tetap semangat untuk berangkat ke rumah Allah pada pertengahan Mei 2025 mendatang
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Mbah Misringah merupakan jamaah haji tertua di Ponorogo.
Walaupun sudah berusia 90 tahun, Mbah Misringah tetap semangat untuk berangkat ke rumah Allah pada pertengahan Mei 2025 mendatang.
Tribunjatim.com mencoba ke rumah Mbah Misringah di Jalan Raya Ponorogo-Wonogiri, Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jatim. Mbah Misringah tinggal bersama anaknya.
Kendati sehari-hari menggunakan tongkat, Mbah Misringah mengaku siap menjalankan ibadah haji.
Rupanya, perempuan yang memiliki 17 cicit ini memiliki perjuangan panjang untuk bisa menunaikan rukun islam ke lima ini. Dia bekerja apapun yang bisa dilakukan.
Misalnya bekerja serabutan, berjualan beras, kedelai. Sampai masa tua-nya, juga masih bekerja dengan cara memungut asem jawa yang berada di sebelahnya kemudian dijual.
Baca juga: Rahman Petani Kebun Berangkat Haji di Usia 99, Sisihkan Uang Selama 15 Tahun hingga Jaga Pola Makan
“Sitik-sitik tak sisihne, tak cantolne barang atos (sedikit-sedikit saya sisihkan, tak belikan emas),” ungkap Mbah Misringah kepada Tribunjatim.com di rumahnya, Selasa (5/5/2025)
Anak Mbah Misringah, Mujiati (49) menjelaskan ibu nya tidak hanya bekerja keras pada masa muda. Namun sampai jelang berangkat haji masih bekerja.
“Setelah dipanggil untuk melakukan pelunasan, sudah saya minta stop jangan ke tegalan. Karena biasanya bubuti suket (cabut rumput) dan ngeluru (memungut) asem jawa,” ujar Anak Mbah Misringah, Mujiati.
Baca juga: Sebanyak 2.000 Visa Jemaah Haji Belum Terbit, Padahal Sudah Masuk Embarkasi Surabaya
Dia menyebutkan bahwa memang sejak masa muda, Mbah Misringah menyisihkan uang hasil kerjanya untuk ditabung. Tidak asal menabung, uang yang terkumpul selalu ia belikan emas perhiasan.
“Setelah bapak meninggal dunia, semua dibagi. Lalu kami bilang apakah ibu mau naik haji? Beliau bilang mau. Akhirnya ibu mau jual emas perhiasannya,” tambahnya.
Baca juga: Duka Jelang Keberangkatan, Satu Calon Jamaah Haji Tulungagung Wafat Sebelum Terbang ke Tanah Suci
Menurutnya, emas perhiasan yang dijual bermacam-macam. Ada berupa cincin, bros berupa peniti dan lain-lain. Hasil menjual emas perhiasan itu untuk mendaftar haji tahun 2019.
“Dan tahun ini alhamdulillah berangkat. Bersama saya. Doakan sehat selalu mulai berangkat sampai pulang nanti. Doakan ya,” pungkasnya.
jemaah haji tertua Ponorogo
haji 2025
Berita Ponorogo hari ini
asam Jawa
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Kloter Terakhir Tiba, Ini Daftar 7 Jemaah Haji Jatim yang Belum Bisa Pulang ke Tanah Air |
![]() |
---|
Kloter Terakhir Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Tiba dengan Selamat, Gabungan Daerah di Jatim |
![]() |
---|
7 Jemaah Haji Jatim Belum Bisa Dipulangkan, Ada yang Sakit dan Satu Masih Hilang |
![]() |
---|
Hilang di Makkah Sejak 29 Mei, Jemaah Haji Asal Kepanjen Malang Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Jemaah Haji Manggarai NTT Akhirnya Bisa Pulang Setelah 4 Hari Tertahan di Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.