Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Daftar Orang Kaya di Indonesia yang Ternyata Hartanya Jauh Lebih Tinggi Dibanding Konglomerat Korsel

Siapa sangka, orang kaya di Indonesia rupanya punya harta yang jauh lebih tinggi dibandingkan konglomerat Korea Selatan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram/@jokowi - @prabowo
CHAEBOL KORSEL KALAH - (kiri) James Riady, konglomerat Lippo Group dan keluarga mengunjungi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024) lalu. (kanan) Presiden Prabowo Subianto bertemu delapan pengusaha besar Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Ternyata Chaebol di Korea Selatan hartanya kalah dibanding para konglomerat di Indonesia ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Ada fakta menarik yang belakangan ramai dibicarakan di media sosial terkait perbandingan orang terkaya di Indonesia dengan Chaebol atau konglomerat di Korea Selatan.

Siapa yang menyangka, faktanya kekayaan konglomerat asal Indonesia ternyata jauh lebih tinggi daripada konglomerat di Korea Selatan.

Dikenal sebagai negara maju dan canggih, ternyata orang terkaya di negara penghasil Gingseng itu tidak lebih tinggi dari Indonesia.

Lini masa media sosial X ramai membahas total harta orang terkaya di Indonesia yang lebih tinggi dari konglomerat di Korea Selatan.

Data yang diterbitkan Forbes pada April 2025 menunjukkan, orang terkaya di Indonesia adalah Low Tuck Kwong, pendiri perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources.

Harta kekayaan Low Tuck Kwong mencapai 27,3 dollar AS atau setara dengan Rp 452 triliun per 24 Maret 2025.

Total kekayaan ini tiga kali lebih tinggi dari orang paling tajir di Korea Selatan, Michael Kim.

Konglomerat yang mengembangkan usaha di bidang investasi dan keuangan itu hanya memiliki harta kekayaan 9,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 156 triliun per 14 April 2025.

Lantas, mengapa orang terkaya di Indonesia bisa memiliki kekayaan yang lebih besar dari konglomerat di Korea Selatan?

Direktur Eksekutif Center of Economic Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya peran pemerintah dalam menetapkan pajak untuk pengusaha.

Baca juga: Padahal Cuma Piknik, Pak Tarno Malah Dituding Ngemis di Kota Tua, Sebut Masih Dapat Uang dari Dagang

"Penyebab utamanya orang kaya di Indonesia itu karena mereka lebih banyak mendapat fasilitas dan insentif dari pemerintah," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/5/2025).

Dia menjelaskan, di Korea Selatan, ada istilah Chaebol atau konglomerasi bisnis.

Chaebol adalah perusahaan besar yang dikendalikan keluarga konglomerat dan memiliki ciri khusus berupa hubungan yang kuat dengan lembaga pemerintah.

Meski demikian, Bhima mengatakan bahwa pengusaha Chaebol di Korea Selatan tidak mendapat insentif sebesar di Indonesia.

James Riady, konglomerat Lippo Group dan keluarga mengunjungi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024).
James Riady, konglomerat Lippo Group dan keluarga mengunjungi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024). (Instagram.com/@jokowi)

Bahkan, pajak yang dibebankan kepada mereka lebih besar jika dibandingkan dengan pajak pengusaha di Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved