Berita Viral
Sosok Osila Guru SD di Bali Ajari Murid-muridnya Memeluk Pohon, Ingin Dekatkan Anak-anak dengan Alam
Mendekatkan anak-anak dengan alam bagi Osila sangatlah penting. Terlebih, kata dia, hal ini sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana di Bali.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Osila guru SD ajari murid-muridnya memeluk pohon.
Tribunners tentu penasaran untuk apa hal tersebut dilakukan.
Osila (36) mengaku masih ingat betul bagaimana dia saat kanak-kanak bisa dengan bebas bermain di sungai.
Pria ini mengaku bisa mandi sepuasnya dan memancing bersama teman-teman di tanah kelahirannya di Besan, Kabupaten Klungkung.
Namun, beranjak dewasa, semuanya tak lagi sama. "Sungai mulai kering dan hanya mengalir saat hujan. Mungkin karena pohon-pohon berkurang, entah karena ditebang atau mati."
"Melihat kondisi ini, saya mengajak anak-anak untuk mulai menanam pohon dan mendekatkan diri dengan alam di sekitar mereka," tutur guru SD Negeri Besan ini, Minggu (4/5/2025).
Baca juga: Pengakuan Guru Kiky Saputri soal Kelakuan Ketika SMA, Berani Ketok Pintu Kepsek Minta Potong SPP
Osila menggunakan media pembelajaran yang disebut Taman Hujan, berupa sumur resapan, sehingga anak-anak didiknya bisa mengonservasi air. Program ini sempat mendapat bantuan dari IDEP Foundation.
Mendekatkan anak-anak dengan alam baginya sangatlah penting. Terlebih, kata dia, hal ini sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana di Bali.
Ia meyakini, tanpa alam ke depannya mereka tidak akan bertahan hidup.
"Anak-anak ini tinggal di desa, dekat dengan hutan, sungai, sumber-sumber air. Saya sebagai warga lokal, sebagai pendidik, wajib mendekatkan generasi penerus di desa ini agar paham, sejauh mana peranan alam," tegas dia.
Memeluk pohon
Tak hanya melalui program Taman Hujan, Osila juga mengenalkan aktivitas forest bathing, yakni menyatu dengan pepohonan.
Konsep ini sesungguhnya berawal di Jepang, di mana masyarakat setempat mengurangi stres dengan cara memeluk pohon di hutan.
“Bukan mandi di hutan ya. Jadi bagaimana menyelaraskan diri dengan energi positif yang ada di hutan."
"Hutan memberikan oksigen yang kadarnya sangat bagus untuk mengurangi stres dalam tubuh. Cara ini sangat efektif," kata dia.
Aktivitas forest bathing terbuka untuk siapa saja. Sama seperti program penanaman pohon yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.
Tidak sedikit yang tergerak membantu Osila dalam merawat alam, termasuk dengan cara mendonasikan bibit pohon.

Baca juga: Disdik Sebut Rasul Guru SD Dipecat karena Tak Disukai Wali Murid, Heran Bisa Ngajar Padahal Bukan S1
Ketika melakukan penanaman pohon, Osila sengaja tidak memilih jenis pohon yang terlalu bernilai ekonomis agar tidak mudah ditebang. Misalnya, beringin, kepuh, ketapang yang dikenal sebagai pohon keramat di Bali.
"Kalau sudah besar, jarang ada yang berani menebang. Harapannya agar pohon ini terus menjaga sumber air yang ada di desa saya."
"Pernah ada yang mengatakan saya aneh karena bukan menanam pohon yang menghasilkan uang. Tapi tidak apa, setidaknya ke depan kita bisa memanen oksigen," ucap dia.
Dalam menjalankan program itu, Osila mengakui, dia tak bisa berjalan sendiri. Ia perlu kolaborasi dari semua pihak.
Seandainya pun ternyata ia mesti berjalan seorang diri, ia berusaha setidaknya dalam 1-2 bulan sekali, tetap menanam pohon.
"Di tengah gempuran pesatnya pariwisata Bali, semakin banyaknya beton, krisis air, kita yang masih ada di desa dengan alam yang asri, mari jaga alam dan air," ajak dia.
Ke depan, Osila mengaku sangat ingin bisa membuat hub, tempat belajar di tengah hutan, lengkap dengan perpustakaan dan pelatihan pembibitan pohon khusus untuk anak-anak.
Selama ini, ia melihat anak-anak lebih banyak bermain handphone. Apabila ada tempat bermain asyik berupa hub, mereka bisa berkumpul, membaca buku, membuat bibit pohon lokal, dan menanam pohon sendiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
Osila
Tribun Jatim
guru SD
ajari murid-muridnya memeluk pohon
TribunEvergreen
berita viral
medsos
Bali
jatim.tribunnews.com
Dalang Buruh Jahit Ditagih Pajak hingga Rp 2,8 Miliar Terbongkar, Ada Jejak Transaksi Miliaran |
![]() |
---|
Ironi Beras Bulog Sisa Impor Tahun Lalu Bau Apek Tapi Stok Pasaran Langka, Ombudsman: Masih Bisa |
![]() |
---|
Nasib Jaksa Ngaku Aparat, Pamer Pistol saat Ditegur Parkir Sembarangan, Kejagung Turun Tangan |
![]() |
---|
Bupati Pati Berakhir Minta Maaf dan Batalkan Pajak 250 Persen usai Percaya Diri Didemo 50 Ribu Orang |
![]() |
---|
Pihak UGM Beri Penjelasan soal Viral Mahasiswa Ditagih Rp 5 Juta usai Pinjam Buku di Perpus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.