Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haji 2025

Tak Perlu Khawatir Soal Makanan selama Ibadah Haji 2025, Ada Menu Nusantara di Makkah, Chef: Rendang

Jemaah haji Indonesia tahun ini akan menikmati cita rasa Nusantara di Tanah Suci.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/Media Centre Haji
KONSUMSI MEKAH - Kepala Daker Mekah, Ali Machzumi, mengunjungi salah satu produsen makanan untuk jemaah haji Indonesia di Mekah, Tadco Catering, Jumat (9/5/2025). Selama di Mekah, jamaah akan mendapat 84 kali jatah makan di luar puncak haji di Armuzna. 

Jemaah juga akan menikmati aneka sayur, buah, dan makanan berkuah.
Ini penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan hidrasi di tengah panas.

Menu sarapan juga akan disesuaikan dengan selera Indonesia.

Bubur ayam, mie goreng, dan lontong sayur akan menjadi pilihan.

Setiap makanan dikemas higienis dan disajikan dalam porsi yang cukup.
PPIH memastikan standar kebersihan tetap terjaga di setiap dapur jemaah.

Penyediaan makanan ini didukung oleh dapur-dapur besar di Mekah dan Madinah.

Petugas haji memastikan setiap hidangan sampai ke jemaah tepat waktu.

Baca juga: 600 Petugas akan Diberangkatkan Dampingi Jemaah Haji Indonesia di Arab, Gus Irfan: Utamakan Melayani

Dengan sajian khas Nusantara, diharapkan jemaah tetap berenergi selama haji.

PPIH berharap makanan ini bisa menjadi penguat semangat ibadah haji jemaah.

127 Kali Makan

Setiap jemaah haji Indonesia akan menerima total 127 kali makan selama berada di Arab Saudi.

Jumlah itu terdiri dari 84 kali makan di Makkah, 27 kali makan di Madinah, dan 15 kali makan saat berada di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), ditambah 1 kali snack berat.

Kepala Daker Mekah, Ali Machzumi menyebutkan, jenis makanannya pun sudah diperhatikan dengan cermat.

“Ada kombinasi antara makanan fresh dan makanan siap saji, terutama pada saat peak season seperti tanggal 7–15 Dzulhijjah,” ujarnya.

Untuk fase Armuzna, jemaah diberikan makan tiga kali sehari, paling banyak 15 kali makan selama di tenda-tenda ibadah. Menu makanan disiapkan dengan standar gizi dan keamanan tinggi, serta sesuai selera jemaah Indonesia.

Sementara itu, selama di Madinah dan Makkah, penyajian konsumsi dilakukan secara sistematis oleh katering yang telah dikontrak langsung oleh Kementerian Agama melalui Syarikah penyedia layanan resmi Arab Saudi.

Dengan total jemaah reguler sebanyak 203.320 orang, Kemenag memproyeksikan distribusi makanan mencapai lebih dari 25 juta boks. Angka tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji Indonesia.

“Ini baru 1 produsen makanan di Mekah ya. Total 55 dapur penyedia makanan  untuk 203 ribu jamaah haji,” kata Ali Machzumi.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved