Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jokowi Diisukan Jadi Calon Ketum PSI, Berpeluang Lawan Kaesang Anaknya Sendiri, Waketum: Kita Doakan

Peluang Jokowi maju jadi calon ketum PSI itu diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Andy Budiman.

Editor: Torik Aqua
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
CALON KETUM - Presiden RI ke-7 Joko Widodo menaiki mobil usai memberikan pelaporan soal tudingan ijazah palsu di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Jokowi diisukan menjadi calon ketum PSI. 

TRIBUNJATIM.COM - Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi berpeluang untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hal ini membuat Jokowi punya peluang juga untuk melawan Ketum PSI petahana yang juga anaknya, Kaesang Pangarep.

Peluang Jokowi maju jadi calon ketum PSI itu diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Andy Budiman.

Menurut Andy Budiman, Jokowi juga bisa mendaftarkan diri jadi calon Ketum PSI asal bisa memenuhi syarat.

Baca juga: Pengakuan Prabowo Bukan Presiden Bonekanya Jokowi, Tegaskan Tak Dikendalikan

"Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan, Mas," ujar Andy dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Dia menjelaskan bahwa PSI membuka peluang seluas-luasnya bagi siapa pun yang memiliki visi dan misi sejalan dengan PSI.

Andy menekankan, syarat terpenting adalah calon harus berstatus kader dan memegang kartu tanda anggota (KTA) PSI.

"Calon ini yang paling penting dia harus memegang kartu tanda anggota PSI. Jadi yang paling penting itu. Mengenai berapa lama, itu tidak menjadi masalah. Yang paling penting dia punya visi dan misi yang sama dengan PSI, dan itu ditunjukkan dengan kesediaan menjadi anggota PSI," kata Andy.

Dalam kesempatan itu, Andy juga memastikan bahwa Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep ataupun mantan ketua umum PSI lainnya masih bisa mendaftarkan diri kembali sebagai kandidat.

"Apakah mantan ketua umum bisa mencalonkan diri? Boleh. Yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal, ya, termasuk juga Mas Kaesang. Dan apakah Mas Kaesang akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang," kata Andy.

Menurut Andy, syarat utama pendaftaran adalah memperoleh dukungan dari struktur internal partai, yakni minimal lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

"Ada dua syarat. Yang pertama, harus mendapatkan minimal lima dukungan DPW. Kalau di PSI itu DPW di tingkat provinsi. Kemudian, di tingkat kabupaten/kota itu minimal 20 DPD. Enggak boleh kurang, tapi boleh lebih," ungkap Andy.

Dia pun menegaskan bahwa setiap DPW dan DPD hanya diperbolehkan memberikan satu rekomendasi untuk satu bakal calon.

"Misalnya DPW DKI Jakarta memberikan dua surat rekomendasi, itu enggak boleh. Jadi satu aja. Ini menjadi syarat yang kami anggap cukup fair untuk memperlihatkan bahwa seorang kandidat itu punya akar, punya dukungan di bawah," pungkas Andy.

Diberitakan sebelumnya, PSI resmi membuka pendaftaran bakal calon ketua umum baru mulai Selasa (13/5/2025) hingga 18 Juni 2025.

Juru Bicara DPP PSI Beny Papa menjelaskan bahwa seluruh proses pendaftaran dilaksanakan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.

Layanan pendaftaran akan dibuka setiap hari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

“Per hari ini tanggal 13 Mei, kami membuka masa pendaftaran bakal calon ketua umum Partai PSI yang seluruh prosesnya akan dilaksanakan di Basecamp DPP PSI pada pukul 09.00 sampai 18.00 dengan syarat khusus," ujar Beny dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa.

Setelah pendaftaran ditutup pada 18 Juni 2025, Komite Kongres PSI akan memverifikasi berkas persyaratan dan mengumumkan secara resmi calon ketua umum yang memenuhi syarat.

“Kita akan tetapkan dan kita akan umumkan sebagai calon ketua umum setelah melewati proses verifikasi berkas-berkas. Ini akan ditetapkan oleh Komite Kongres Partai PSI," kata Beny.

Selanjutnya, para calon ketua umum akan diberikan waktu untuk melakukan kampanye dan menyampaikan visi-misinya kepada anggota PSI di seluruh Indonesia.

Adapun untuk masa pemungutan suara pemilihan ketua umum dijadwalkan berlangsung pada 12 hingga 19 Juli 2025.

Proses pemilihan dilakukan dengan sistem e-voting, di mana setiap kader memiliki satu suara.

Hasil Pemilu Raya akan diumumkan bersamaan dengan pelaksanaan Kongres PSI pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.

Pemilu Raya

Ketua umum PSI, Kaesang Pangarep akan tergantikan setelah Pemilu Raya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) digelar.

Diketahui, PSI akan menggelar Pemilu Raya di Solo, Jawa Tengah pada Juli 2025.

Forum itu bertujuan untuk memilih ketua umum yang disebut sebagai forum terbuka

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, lewat keterangannya, Selasa (29/4/2025) mengatakan jika ketua umum PSI akan dipilih melalui konsep 'one man, one vote' atau satu anggota untuk satu suara. 

Baca juga: Singgung Bukan Partai Keluarga, PSI Bakal Pilih Ketua Umum Baru, Ketum Kaesang Sebut ada Syaratnya

PEMILU RAYA - Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. PSI bakal gelar pemilihan ketua umum barunya melalui Pemilu Raya.
PEMILU RAYA - Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. PSI bakal gelar pemilihan ketua umum barunya melalui Pemilu Raya. (Instagram @psi_id)

Andy Budiman mengatakan, Pemilu Raya merupakan bagian dari transformasi politik PSI yang ingin terus menyesuaikan keinginan masyarakat, terutama anak muda.

PSI ingin anak muda ikut berpartisipasi secara langsung dalam menentukan arah politik ke depan.

"Momentum ini menjadi sejarah penting bagi kami untuk membangun sebuah tradisi politik baru," kata Andi.

Secara teknis, pemilihan ketua umum PSI akan menggunakan sistem daring atau e-vote.

Semua anggota PSI memiliki satu hak suara untuk memilih ketua umum periode berikutnya.

"Kader partai dan warga yang punya visi sama dengan PSI bisa mencalonkan diri, syaratnya dapat dukungan minimal dari 5 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat provinsi dan 20 Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat kota/kabupaten," kata Andy.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep pernah mengatakan, DPD PSI Solo terus menyiapkan pelaksanaan pemilihan ketua umum yang rencananya digelar Juli 2025.

Solo menjadi tuan rumah pelaksanaan pemilihan ketua umum PSI.

"Kami tinggal ikut teman-teman Solo," kata Kaesang saat ditemui di Loji Gandrung, Solo, Jumat (11/4/2025).

Kaesang mengatakan, semua boleh mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PSI, selama memenuhi syarat.

"Semua boleh (mencalonkan diri), ada syaratnya," kata Kaesang.

Kaesang ditunjuk sebagai Ketua Umum PSI pada 25 September 2023.

Saat itu, putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) dipilih menjadi ketua umum untuk menggantikan Giring Ganesha dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI.

Namun, PSI akan menggelar pemilihan ketua umum kembali pada Juli 2025.

Artinya, pemilihan dilakukan usai Kaesang baru menjabat kurang dari dua tahun.

Jika berkaca kepada partai politik lain, biasanya satu periode kepemimpinan ketua umum akan berlangsung selama lima tahun.

Setelah lima tahun, baru partai politik akan menggelar forum tertinggi untuk memilih atau menunjuk ketua umum.

Misal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memilih ketua umum lewat kongres.

PSI memilih Kaesang sebagai ketua umum karena merupakan pemuda yang berhasil, meskipun saat itu belum menjadi kader PSI.

Saat itu PSI membantah terpilihnya Kaesang sebagai ketua umum adalah karena statusnya yang merupakan putra bungsu Jokowi.

Singgung bukan partai keluarga

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar pemilihan ketua umum baru pada Juli mendatang.

Pemilihan ini dilakukan melalui Pemilu Raya, yakni forum untuk memilih ketua umum partai di Solo, Jawa Tengah.

Menurut Wakil Ketua Umum, Andy Budiman, pemilihan ini dilakukan sebagai bentuk jika PSI bukan partai politik milik keluarga atau elite tertentu.

Pemilu Raya disebut sebagai forum terbuka.

Baca juga: Kaesang Pangarep Tegaskan Tak Ada Matahari Kembar di Kota Malang, Wahyu Hidayat: Satu Paket

"Pemilu Raya akan menjadi awal bagi PSI untuk menjadi 'Partai Super Terbuka', yaitu sebuah partai yang dimiliki oleh semua anggota, bukan partai milik keluarga atau elite tertentu," kata Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman lewat keterangannya, Selasa (29/4/2025).

Pemilihan ketua umum PSI akan menggunakan konsep "one man, one vote" atau satu anggota untuk satu suara.

Andy mengatakan, Pemilu Raya merupakan bagian dari transformasi politik PSI yang ingin terus menyesuaikan keinginan masyarakat, terutama anak muda.

PSI ingin anak muda ikut berpartisipasi dalam secara langsung dalam menentukan arah politik ke depan.

"Momentum ini akan menjadi sejarah penting bagi kami untuk membangun sebuah tradisi politik baru," kata Andi.

Secara teknis, pemilihan ketua umum PSI akan menggunakan sistem daring atau e-vote.

Semua anggota PSI memiliki satu hak suara untuk memilih ketua umum periode berikutnya.

"Kader partai dan warga masyarakat yang mempunyai visi sama dengan PSI bisa mencalonkan diri. Syaratnya adalah mendapatkan dukungan minimal dari 5 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat provinsi dan 20 Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat kota/kabupaten," kata Andy.

Semua Boleh Mendaftar

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mengatakan DPD PSI Solo terus mempersiapkan pelaksanaan pemilihan ketua umum yang rencananya digelar Juli 2025.

Solo akan menjadi tuan rumah pelaksanaan pemilihan ketua umum PSI.

"Insya Allah, nanti kan kami tinggal ngikut teman-teman dari teman-teman Solo. Kemarin rencana mungkin Mei tapi kayaknya akan mundurkan ke bulan Juli," ujar Kaesang saat ditemui di Loji Gandrung Solo, Jumat (11/4/2025).

Kaesang mengatakan, semua boleh mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PSI, selama memenuhi syarat.

"Lancar semua. Semuanya sehat. Semua boleh (mencalonkan diri), semuanya boleh. Ada syaratnya, ada syaratnya. Nanti akan dikeluarkan oleh tim SC," kata Kaesang.

2.000 Kader Hadir

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Tengah, Antonius Yogo Prabowo, menambahkan sekitar 2.000 kader akan hadir dalam forum tersebut.

Menurut Yogo, pemilihan ketua umum PSI akan melalui sejumlah tahapan internal sebelum akhirnya dilakukan pemungutan suara secara langsung oleh anggota.

"Ada mekanisme di internal kami. Mendaftar kemudian juga didukung dari beberapa DPD. Jadi calon-calon ini juga akan komunikasi dengan DPD dan DPD. Kemudian nanti ketika pemilihannya (ketua umum PSI) langsung masing-masing anggota," ujar Yogo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved