Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nobar 'Sayap-sayap Patah 2,' Kapolres Trenggalek Tekankan Profesionalisme dan Bahaya Radikalisme

Nobar film 'Sayap-sayap Patah 2,' Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki tekankan profesionalisme Polri dan bahaya radikalisme bagi masyarakat.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
NONTON BARENG - Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki bersama Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, yang sekaligus Ketua GP Ansor Trenggalek, Muhammad Izuddin Zakki saat nonton bareng film "Sayap-sayap Patah 2" di bioskop Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (13/5/2025). Ridwan menilai banyak hikmah yang bisa diambil dari film tersebut mulai dari profesionalisme Polri hingga bahaya radikalisme. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki mengajak sejumlah elemen masyarakat nonton bareng (nobar) film "Sayap-sayap Patah 2" di gedung bioskop, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Selasa (13/5/2025).

Ridwan mengajak pengasuh sejumlah pondok pesantren di Trenggalek beserta santrinya, dan juga ketua perguruan silat di Kabupaten Trenggalek beserta anggotanya.

"Saya sengaja mengajak teman pengasuh pondok pesantren, ketua perguruan pencak silat, pejabat utama polres dan anggota, karena dari sinopsis dan setelah melihat film ini, ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil," kata Ridwan saat ditemui usai nonton bareng film "Sayap-sayap Patah 2," Selasa (13/5/2025).

Untuk internal Polri, aksi AKP Pandu dkk di film tersebut menjadi teladan bagaimana anggota Polri memegang teguh profesionalismenya saat menjalankan tugas.

Selain itu, untuk masyarakat luas, nilai-nilai kasih sayang di dalam keluarga serta buruknya dampak dari balas dendam juga bisa dipelajari dari film yang terinspirasi dari kisah nyata insiden Bom Samarinda tahun 2016 tersebut.

"Dari hikmah yang bisa diambil, kita bisa mengajarkan kepada anggota kita untuk meningkatkan soliditas internal (Polres Trenggalek) dalam satuan dan meningkatkan profesionalismenya," jelas Ridwan.

Sedangkan untuk pengasuh pondok pesantren dan ketua perguruan pencak silat, Ridwan berharap bisa menitipkan pesan bahwa ajaran terorisme dan radikalisme sangat berbahaya.

Baca juga: Kondisi Terkini Lokasi Pemusnahan Amunisi Bom Kedaluwarsa di Garut, Lengkap dengan Nama Korban Tewas

Pondok pesantren dan perguruan silat yang menjadi wadah generasi muda diharapkan bisa ikut berperan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Harapan kita film ini bisa ditonton lebih luas oleh masyarakat karena mengandung hikmah yang penting, dan semoga ratingnya bagus," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved