Berita Viral
Disdik Larang SMA/SMK Wisuda Mirip Perguruan Tinggi, SMK di Purwokerto Ditindak Tarik Rp 600 Ribu
Dinas Pendidikan di Purwokerto melarang wisuda SMA/SMK seperti perguruan tinggi, ada sebuah SMK yang ditindak lantaran memungut Rp 600 ribu.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Berawal dari sebuah video yang mendapat sorotan di sosial media, prosesi wisuda siswa-siswi SMK di Purwokerto ini ditindak oleh Disdik setempat.
Video prosesi wisuda siswa SMK CBM Purwokerto viral di media sosial (medsos).
Acara tersebut menimbulkan kontroversi karena mirip dengan prosesi wisuda perguruan tinggi atau mahasiswa.
Selain itu, para guru juga menggunakan toga dan atribut lengkap layaknya wisuda di perguruan tinggi.
Wisuda yang diikuti 326 siswa kelas 3 itu dilaksanakan di gedung serbaguna milik sekolah pada Kamis (8/5/2025) pekan lalu.
Biaya untuk kegiatan yang terdiri dari perpisahan dan wisuda setiap siswa dipungut sebesar Rp 600.000.
Prosesi wisuda SMK Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menjadi sorotan warganet karena mirip prosesi wisuda di perguruan tinggi.
Selain itu, kegiatan tersebut juga digelar di tengah larangan wisuda bagi siswa tingkat SD hingga SMA/SMK di sejumlah daerah, tak terkecuali di Jateng.
Apa kata Dinas Pendidikan soal video wisuda SMK di Purwokerto ini?
Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Tengah, Dwi Sucipto mengatakan, larangan soal wisuda tersebut berlaku bagi sekolah negeri.
"Yang tidak dibolehkan mengadakan wisuda atau pelepasan siswa yang menimbulkan pungutan pada siswa adalah SMA/SMK negeri," jelas Dwi kepada wartawan, Selasa (13/5/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (14/5/2025).
Baca juga: Alasan Sekolah Rakyat di Malang Masih Belum Bisa Beroperasi Tahun ini, Bupati Sanusi: Dibangun
Dwi menegaskan, larangan pungutan tersebut juga diberlakukan untuk kegiatan apapun.
"Yang pasti untuk satuan pendidikan negeri dilarang mengadakan pungutan pada siswa dalam kegiatan apapun," tegas Dwi.
Apabila ditemukan pungutan di sekolah negeri, Dindik berwenang untuk menindaknya. Namun apabila di sekolah swasta, itu merupakan kewenangan yayasan yang mengelola.
"Kalau swasta itu urusan yayasan. Kalau ada aduan pungutan pasti akan segera diproses dan bila terbukti ada pungutan harus dikembalikan pada siswa/wali siswa," kata Dwi.

Sementara itu, Kepala SMK CBM Prisillia Mutiara Sari mengatakan, Dindik telah melakukan klarifikasi terkait viralnya kegiatan wisuda di sekolahnya.
"Dindik sudah mengkonfirmasi kegiatan tersebut sebagai bentuk perhatian kepada SMK kami," ujar Prisillia.
Seperti diberitakan sebelumnya, prosesi wisuda siswa SMK Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Bagaimana tidak, suasana wisuda menyerupai prosesi kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi, lengkap dengan toga dan atribut resmi yang dikenakan para guru.
Tak pelak video yang menampilkan prosesi wisuda tersebut menjadi sorotan.

Mayoritas komentar yang muncul menunjukkan ketidaksetujuan atas digelarnya acara tersebut.
Dalam video tersebut, tampak para siswa mengenakan toga layaknya acara wisuda di perguruan tinggi.
Diketahui, prosesi tersebut diikuti oleh 326 siswa kelas akhir dan digelar di gedung serbaguna milik sekolah pada Kamis (8/5/2025) lalu.
Lantas, bagaimana penjelasan pihak sekolah?
Menanggapi berbagai komentar yang muncul, Kepala SMK CBM, Prisillia Mutiara Sari, buka suara.
Ia menegaskan bahwa kegiatan wisuda ini merupakan bentuk penghormatan terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, termasuk siswa, guru, dan para orang tua.
"Wisuda yang dilaksanakan merupakan bentuk rasa hormat dan penghargaan kami untuk siswa, guru, dan tentunya untuk orang tua," ujar Prisillia saat ditemui di sekolahnya pada Selasa (13/5/2025).
Prisillia menuturkan bahwa prosesi serupa bukan hal baru bagi SMK CBM.
Sejak 2013, kegiatan tersebut rutin digelar dan telah menjadi bagian dari agenda tahunan sekolah.
Oleh karena itu, pihak sekolah meyakini bahwa baik siswa maupun wali murid sudah mengetahui bentuk kegiatan tersebut sejak awal.
"Kegiatan tersebut telah terlaksana sejak 2013, itu artinya sudah menjadi tradisi sekolah kami. Itu termasuk agenda pendidikan sehingga orang tua dan siswa pun sudah mengetahuinya sejak awal," jelas Prisillia.
Baca juga: Polisi Tilang Pengendara, Tapi Motornya Sendiri Mati Pajak sejak Tahun 2020, Spion Cuma Pasang 1
Ia juga menyampaikan bahwa acara wisuda setiap tahunnya selalu dipublikasikan melalui media massa maupun kanal media sosial resmi sekolah, sehingga bukan sesuatu yang disembunyikan.
Terkait atribut wisuda yang digunakan, Prisillia menyatakan bahwa tidak ada ketentuan hukum yang secara khusus mengatur atau melarang penggunaannya.
"Pemakaian atribut yang dipakai merupakan suatu simbol. Menurut kami, tidak ada Undang-undang yang melarang atau mengatur penggunaannya," katanya.
Meski begitu, pihak sekolah menyambut baik setiap masukan dari masyarakat.
Prisillia menyebutkan, pihaknya terbuka terhadap kritik yang membangun demi perbaikan ke depan.
"Walaupun tidak ada aturan bakunya, tentu akan kami pertimbangkan dan mengevaluasi setiap kegiatan dalam rangka peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan," pungkasnya.

Lantas, berapa biaya yang dikeluarkan para siswa untuk mengikuti prosesi wisuda?
Kata Prisillia, para siswa dipungut biaya sebesar Rp600.000.
"Biaya tersebut untuk dua kegiatan, yaitu perpisahan dan wisuda," ungkap Prisillia saat ditemui di SMK CBM, Selasa (13/5/2025).
Prisillia mengatakan, biaya tersebut dapat diangsur agar tidak memberatkan orang tua.
Kegiatan perpisahan diprakarsai dan dilaksanakan oleh para siswa sendiri.
Para guru hanya memberikan pendampingan.
Menurut Prisillia, kegiatan tersebut sudah diketahui para siswa dan orang tua sejak pertama kali masuk sekolah karena menjadi agenda rutin tahunan.
Untuk diketahui, sekolah di bawah naungan Yayasan Citra Bangsa Indonesia mandiri ini berdiri sejak 2010.
Sekolah yang terletak di Kampung Pendidikan CBM, Jalan Gerilya Barat, ini memiliki 1.121 siswa yang berasal dari berbagai daerah hingga luar Jawa.
Saat ini terdapat enam jurusan yaitu, asisten keperawatan, asisten teknik laboratorium medik, farmasi klinis dan komunitas, bisnis digital, kuliner, perhotelan.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
SMK Citra Bangsa Mandiri
acara wisuda sekolah
mirip dengan prosesi wisuda perguruan tinggi
Dinas Pendidikan
berita viral
TribunJatim.com
Fitri Ikhlas Nikahi Kakek 73 Tahun karena Ibunya Senang, Saiun Tak Ambil Pusing Komentar Orang |
![]() |
---|
Sri Rejeki Ogah Buka Akses Jalan Rumah Juladi, Suruh Pindah Demi Keamanan Warga |
![]() |
---|
Beli Pertalite, Warga Geruduk Petugas Imbas Puluhan Motor Langsung Mogok, Manajer SPBU Akui Keliru |
![]() |
---|
Pilu Pensiunan Kopassus Mustari, Uang Masa Tua Rp 100 Juta Diambil Anak, Dibiarkan Telantar |
![]() |
---|
Fachrudin Sempat Bersantai Ngopi sambil Main dengan Keponakan usai Bunuh Istrinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.