21 Tahun Nabung Rp10 Ribu Tiap Hari, Pasutri Penjual Pentol Berhasil Naik Haji: Saya sampai Menangis
Berbekal tekun dan sabar, Sumino (50) dan Nur Hasanah (56), akhirnya berhasil mewujudkan impiannya naik haji.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Akan tetapi, mereka justru gagal berangkat.
Kejadian ini terungkap dan menjadi sorotan anggota Komisi VIII DPR RI, Satori.
Tepatnya saat menghadiri pelepasan calon jemaah haji kloter 10 KJT asal Kota Cirebon di Makorem 063/Sunan Gunung Jati pada Senin (12/5/2025).
"Kasihan calon jemaah haji, sudah walimatussafar, sudah syukuran," kata Satori.
"Untuk melunasi kadang-kadang menjual aset, menjual rumah, tanah, mobil. Tetapi pas pada saatnya tidak jadi berangkat. Kasihan mereka," lanjut dia.
Ia mengungkapkan, dari total 112 orang yang sudah melunasi biaya haji di Kabupaten Cirebon, hanya enam orang yang bisa diberangkatkan.
Sisanya, sebanyak 106 orang harus menahan kecewa karena gagal berangkat.
"Yang lucunya lagi, sudah syukuran haji, sudah ngaturi masyarakat, tetangga, keluarga," tutur Satori, mengutip Tribun Cirebon.
"Kemudian pas saatnya tidak jadi berangkat, kan secara psikologi mereka beban," ucapnya.
Menurut Satori, kondisi ini terjadi karena adanya pengurangan kuota tambahan.
Ia menyayangkan keputusan yang terburu-buru untuk memberitahukan jemaah soal pelunasan, padahal belum ada kepastian soal keberangkatan.
"Saya sudah sampaikan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah agar hal seperti ini diantisipasi dan diminimalisasi. Jangan sampai terjadi lagi ke depannya," jelas dia.
Baca juga: Petantang-petenteng Palak Pedagang Es Teh sampai Rp700.000, Anggota Ormas Kecut saat Ditangkap
Kendati demikian, Satori mengapresiasi pelaksanaan pemberangkatan jemaah calon haji Kota Cirebon yang dinilai tertib dan nyaman karena dipusatkan di Makorem 063/Sunan Gunung Jati.
"Bayangkan kalau tempatnya di alun-alun, tumpang tindih, mengganggu lalu lintas."
"Tapi di sini saya mengapresiasi kepada Kementerian Agama dan Bapak Wali Kota atas tempat yang aman dan nyaman bagi jemaah maupun keluarga yang mengantar," katanya.
Untuk jemaah yang gagal berangkat tahun ini, Satori memastikan mereka akan menjadi prioritas pada musim haji tahun depan.
Evaluasi besar pun dijanjikan akan dilakukan pasca-pemulangan haji 2025.
"Insyaallah akan kita evaluasi nanti bersama Kementerian Agama dan penyelenggara haji lainnya agar ke depan lebih baik," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Ibu di Ngawi Kaget Bayinya Kejang usai Minum Oli, Tinggal Sebentar untuk Siapkan Makan, Ayah Tak Ada |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Sumarno Penjual Pentol Tambah Gelar hingga Adit Mampu Biayai Kuliah Adiknya di UI |
![]() |
---|
Nabung Rp 5.000 Sehari, Sumarno Penjual Pentol Tambah Gelar, Hidup Berubah Sejak Kenal 1 Warga Blora |
![]() |
---|
Kisah Haru Penjual Gorengan Asal Sumenep Naik Haji, Hanya Punya Uang Rp1.000 Jelang Berangkat |
![]() |
---|
Reaksi Tak Percaya Rektor UIM Tahu Dosen Pamekasan Meninggal Dehidrasi Saat Naik Haji Ilegal: Kabar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.