Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Slogan 'The Root of Java' akan Gantikan 'Jombang Santri'? Begini Tanggapan Bupati Warsubi

Slogan 'The Root of Java' akan menggantikan tagline 'Jombang Santri'? Begini tanggapan Bupati Warsubi. Singgung soal hak paten.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Anggit Puji Widodo
TAGLINE JOMBANG SANTRI - Tulisan Jombang Santri yang berada di Jalan Gus Dur, Mojongapit, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (17/5/2025). Tagline baru 'The Root of Java' disebut tidak akan ubah identitas slogan Jombang Santri. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Tagline baru Kabupaten Jombang kini tengah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang

'The Root of Java' dipersiapkan jadi tagline baru untuk Kabupaten Jombang.

Meskipun begitu, dengan dipersiapkannya tagline baru ini, apakah akan mengubah tagline sebelumnya yakni Jombang Santri? 

Menjawab hal ini, Bupati Jombang, Warsubi menjelaskan, tagline 'Jombang Santri' tidak akan hilang.

Melainkan ditambah dengan diksi 'The Root of Java.'

Sehingga tagline baru yang dipersiapkan oleh Pemkab Jombang adalah 'Jombang Santri The Root of Java.'

Bupati Warsubi pun menegaskan, penambahan 'The Root of Java' dilakukan supaya dapat didaftarkan secara legal sebagai hak paten.

Hal itu dilakukan, pasalnya slogan 'Kota Santri' sudah lebih dulu digunakan dan dipatenkan oleh kabupaten lain, termasuk Rembang. 

"Jadi ini bukan mengganti, namun menambahkan. Karena 'Jombang Santri' tidak bisa dipatenkan. Karena itu kami menambahkan, sehingga menjadi 'Jombang Santri The Root of Java'. Insyaallah ini bisa dipatenkan," ucapnya pada Tribun Jatim Network, Sabtu (17/5/2025). 

Mantan Kepala Desa Mojokrapak Jombang ini melanjutkan, penambahan kalimat ini dimaksudkan untuk menjaga identitas Kabupaten Jombang sebagai kota santri yang memiliki banyak sejarah. 

Baca juga: Gantikan Kota Santri, Pemkab Jombang Siapkan Slogan The Root of Java Demi Daya Tarik Investasi

Kabupaten Jombang dikenala sebagai daerah yang memiliki pondok pesantren besar dan berpegarung, seperti Ponpes Tebuireng, Ponpes Tambakberas, Ponpes Denanyar, maupun Ponpes Darul Ulum. 

Selain itu, dari Jombang lahir pula tokoh nasional kenamaan seperti KH Hasyim Asyari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Romli Tamim sampai Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Dan bahkan sampai hari ini, kemungkinan sedang dikaji jika Presiden pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno juga lahir di Ploso, Jombang

Walaupun begitu, Warsubi menjabarkan, proses pematenan ini masih dalam tahap kajian.

Di mana pemkab, melalu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan melakukan studi kelayakan dan dialog dengan tokoh masyarakat serta budayawan sebelum tagline resmi didaftarkan.

"Jadi harapannya semua pihak dapat mendukung. Ini untuk masa depan Jombang khususnya bagi generasi muda supaya punya identitas dan kebanggaan terhadap daerahnya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, demi gaet investor masuk ke Kabupaten Jombang, 'The Root of Java' disiapkan jadi slogan baru menggantikan 'Kota Santri' yang selama ini dikenal di masyarakat.

Pembahasan dan kajian dengan berbagai pihak masih terus dilakukan.

Pemkab Jombang ternyata memiliki rencana membuat tagline atau slogan baru untuk Kabupaten Jombang.

Tidak main-main, slogan yang diusung adalah 'The Root of Java'.

Menurut keterangan dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jombang, Danang Praptoko, slogan 'The Root of Java' sedang dibahas dengan berbagai pihak.

Walaupun masih dalam pembahasan, secara perlahan slogan ini mulai diperkenalkan ke publik.

Seperti pada agenda temu bisnis kemitraan di Taman Rumah Dinas Bupati di Komplek Pendopo Kabupaten Jombang, Senin (5/5/2025). 

Menurut Danang, itu merupakan bagian dari strategi marketing Bupati Jombang untuk menggaet investor. 

"Jadi berbagai cara dan strategi dicoba, melakukan branding, kemudian sinergi sama kolaborasi. Jadi slogan ini bagian dari branding, istilahnya supaya ke depan, Jombang bisa layak jual," ucapnya pada Senin (12/5/2025). 

Slogan baru ini masih dalam proses pembahasan oleh para pemangku kebijakan di eksekutif Kabupaten Jombang.

Pembahasan ini juga menggandeng perangkat daerah pemkab, serta para tokoh di Jombang

"Untuk saat ini memang masih belum. Namun ini bagian rencana awal dengan berbagai macam strategi. Ke depan penerapannya bagaimana, apakah dilabelkan dan menjadi istilahnya trademark, belum sampai ke arah sana dan masih jauh juga," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved