Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Keluarga Pasien Ngamuk Nomor Antrean Dilewati, RS Sebut Hanya Layani 50 Pasien BPJS, Perabotan Rusak

Tengah viral di media sosial momen pria ngamuk di rumah sakit karena antrean dilewati. Peristiwa itu juga merusak perabotan rumah sakit.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST
AMUKAN PASIEN BPJS - Tangkapan layar video pria ngamuk dan rusak perabotan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia meminta petugas menjelaskan alasan mengapa nomor antreannya dilewatkan. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial momen pria ngamuk di rumah sakit karena antrean dilewati.

Peristiwa itu juga merusak perabotan rumah sakit.

Diketahui, insiden ini terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tc Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Pihak rumah sakit pun angkat bicara soal masalah ini.

Dalam video yang beredar, pria tersebut terlihat mengenakan kaus berkerah dan celana panjang.

Ia tampak marah dan merusak meja kursi di ruang tunggu rumah sakit.

Di loket pengambilan nomor antrean, ia membanting kursi plastik berwarna putih dan memukul kaca loket sambil meminta petugas keluar dan menjelaskan alasan mengapa nomor antreannya dilewatkan.

“Kami sudah antre dan daftar dari kemarin, kenapa dilewatkan nomor antreannya. Kalau ada pasien yang mati, siapa yang bertanggung jawab?” teriaknya dengan nada tinggi, melansir dari Kompas.com.

Petugas keamanan berupaya meredam emosi pria tersebut, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil.

Beberapa pasien yang berada di ruang tunggu pun terlihat meninggalkan lokasi akibat situasi yang memanas.

Baca juga: Cucu Ngamuk hingga Pukul Nenek karena Tak Dikasih Uang, Jatah dari Ayah Rp500 Ribu Pas-pasan

Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, Dokter Clara Francis, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi pada Sabtu (17/5/2025).

Ia mengungkapkan bahwa pria dalam video tersebut adalah keluarga dari salah satu pasien yang telah mengambil nomor antrean pada Jumat (16/5/2025).

Namun, saat itu, pria tersebut tidak dapat dilayani karena rumah sakit memiliki kebijakan untuk melayani 50 pasien BPJS per hari.

“Sebenarnya dia (keluarga pasien) sudah datang, karena sudah dibatasi (jumlah pasien), dia sudah mengambil nomor, sudah mendaftar. Seharusnya hari Sabtu dia harus datang,” ujar Clara.

Baca juga: Nasib Kepala Sekolah Ditabrak Guru SMP yang Ngamuk Dimutasi, Wajah Disiram Alkohol, Rekan Syok

Clara menambahkan bahwa pada hari Jumat, petugas rumah sakit telah berusaha memanggil pria tersebut, namun ia tidak kunjung datang sehingga nomor antreannya dilewatkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved