Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Keluarga Pasien Ngamuk Nomor Antrean Dilewati, RS Sebut Hanya Layani 50 Pasien BPJS, Perabotan Rusak

Tengah viral di media sosial momen pria ngamuk di rumah sakit karena antrean dilewati. Peristiwa itu juga merusak perabotan rumah sakit.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST
AMUKAN PASIEN BPJS - Tangkapan layar video pria ngamuk dan rusak perabotan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia meminta petugas menjelaskan alasan mengapa nomor antreannya dilewatkan. 

Novrizal menyebut bahwa pasien datang pada pukul 20.37 WIB, dengan keluhan anaknya tertusuk paku.

Saat itu, masih ada sekitar 20 pasien lain yang menunggu pemeriksaan dokter.

Novrizal mengatakan, Puskesmas Cikarang Utara adalah salah satu dari dua Puskesmas di Kabupaten Bekasi yang membuka layanan sore hari, yakni dari pukul 15.00 hingga 21.00 WIB.

Namun, Puskesmas tersebut berstatus non rawat inap dan hanya menyediakan layanan persalinan 24 jam.

Serta tidak memiliki fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam.

"Jumlah pasien sore saat itu mencapai 92 orang, dan sehari sebelumnya bahkan mencapai 158 orang, karena lonjakan pasca libur panjang," ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar.

Ia menerangkan, kasus anak tertusuk paku adalah kejadian yang membutuhkan serum Anti Tetanus (ATS).

Sedangkan serum ini tidak tersedia di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas. 

Oleh karena itu, petugas menyarankan agar pasien langsung menuju IGD rumah sakit tanpa perlu surat rujukan.

Baca juga: Timpa Pasien, Plafon Puskesmas di Jombang yang Ambruk Habiskan Anggaran Rp 4,2 Miliar

Namun, terjadi diskomunikasi karena pasien tetap bersikeras untuk dilayani di Puskesmas.

"Petugas telah memberikan edukasi kepada pasien sesuai kondisi dan prosedur yang berlaku. Namun pasien tetap memaksa hingga mulai merekam kejadian," tambahnya.

Pihak Puskesmas Cikarang Utara menyayangkan adanya kesalahpahaman yang terjadi antara petugas dan pihak pasien.

Mereka menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dalam situasi darurat. 

Pihaknya bersama Dinkes Kabupaten Bekasi pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan edukasi kepada masyarakat.

Khususnya dalam penanganan kasus kegawatdaruratan yang memerlukan rujukan langsung ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved