Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lapangan Madyopuro Rusak Usai Event Bantengan, Latihan SSB Porma Terhambat Jelang Piala Soeratin

Lapangan Madyopuro di Kota Malang rusak parah usai menjadi tempat perhelatan event Bantengan Madyopuro yang digelar pada 16-17 Mei 2025 kemarin.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/RIFKY EDGAR
LAPANGAN RUSAK - Kondisi lapangan Madyopuro di Kota Malang yang hanya menyisakan tanah liat dan sedikit rumput usai digunakan untuk event Bantengan Madyopuro pada 16-17 Mei 2025 kemarin. Rusaknya lapangan ini membuat SSB Porma tidak bisa menggunakan lapangan ini untuk latihan sepakbola, Selasa (20/5/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Lapangan Madyopuro di Kota Malang rusak parah usai menjadi tempat perhelatan event Bantengan Madyopuro yang digelar pada 16-17 Mei 2025 kemarin.

Akibat kejadian ini, SSB Porma yang biasanya memakai lapangan tersebut untuk latihan tidak bisa menggunakannya lagi.

Berdasarkan pantauan dari video yang viral di grup WhatsApp, kondisi lapangan cukup memprihatinkan.

Lapangan tersebut hanya menyisakan tanah liat dan sejumlah sampah yang berserakan akibat dari event Bantengan tersebut.

Pelatih SSB Porma FC, Wahyu Setiawan cukup kecewa dengan kondisi lapangan yang rusak ini.

Hal ini cukup menghambat program latihan SSB Porma yang akan mengikuti Piala Soeratin.

"Hari ini sebenarnya kami ada jadwal latihan,"

"Tapi melihat kondisi seperti ini sangat tidak memungkinkan,"

"Kondisi ini sangat kami dalam mempersiapkan diri menghadapi gelaran Piala Soeratin yang akan segera dilaksanakan," katanya pada Selasa (20/5/2025).

Baca juga: Nelangsa Gadis 14 Tahun di Malang Kenalan saat Nonton Bantengan, Leher Luka dan Motor Dibawa Kabur

Atas kejadian ini Wahyu berharap, pihak-pihak terkait dapat mencari solusi agar lapangan ini bisa segera diperbaiki. Agar SSB Porma bisa kembali memakai Lapangan Madyopuro sebagai tempat latihan.

"Kami jajaran pelatih sangat kecawa dan prihatin atas kondisi lapangan Madyopuro,"

"Lapangan yang seharusnya menjadi fasilitas utama bagi pembinaan sepak bola usia dini kini tidak bisa digunakan," ujarnya.

Kondisi lapangan yang rusak juga disayangkan oleh Sutikno, wali murid dari SSB Porma.

Dia mengatakan, Selasa sore nanti (20/5/2025) sudah menjadi jadwal dirinya untuk mengantarkan anaknya latihan di Lapangan Madyopuro.

"Kalau latihan tiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu,"

"Tapi latihannya sore nanti kemungkinan diganti ke Lapangan Brimob, informasinya seperti itu," ungkapnya.

Baca juga: Nasib Gadis Kejatuhan Sound Horeg dari Ketinggian 5 Meter, Awalnya Nyangkut Pohon, Penonton Panik

Penjelasan Korlap Event Banteng Madyopuro Bersatu

Di sisi lain, rusaknya lapangan Madyopuro ini di luar dari prediksi Koordinator Lapangan (Korlap) atau pihak panitia penyelenggara (Panpel).

Sebelum event Bantengan ini digelar, panitia telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada pihak terkait termasuk SSB Porma untuk menggunakan Lapangan Madyopuro.

Lapangan Madyopuro dipilih, karena lokasinya yang cukup strategis, karena tak jauh dari pusat keramaian, seperti Pasar Madyopuro dan Velodrome.

"Melalui kegiatan ini sebenarnya kami ingin mewadahi teman-teman Bantengan ini, kami mencari tempat, mengajukan ke lapangan Madyopuro, karena lapangan itu memungkinkan untuk dilakukannya kegiatan ini,"

"Saat itu, kami belum memikirkan faktor cuaca, ya hanya di sana lokasi yang menurut kami tepat untuk menggelar kegiatan ini," kata Enik Dandamana, selaku Sekretaris dari event bantengan di Madyopuro.

Pihak Korlap sebelumnya juga melakukan diskusi dengan para pengurus SSB Porma.

Mengingat, SSB Porma menjadi salah satu pihak yang kerap menggunakan Lapangan Madyopuro sebagai latihan sepakbola.

"Kami juga telah memberikan surat pemberitahuan kepada SSB Porma, tapi kami gak izin karena lapangan itu bukan milik SSB Porma, jadi kami melakukan koordinasi saja,"

"Dan kami menyadari kegiatan ini berdampak pada aktivitas latihan SSB. Itu di luar prediksi dan di luar kendali panitia," ujarnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak panitia telah menyerahkan kompensasi kepada pengurus SSB Porma

Namun Enik mengakui bahwa jumlahnya tidak sebanding dengan kerusakan yang terjadi.

Untuk itu, pihaknya juga mencarikan solusi alternatif, agar SSB Porma bisa menjalani latihan lagi.

Solusi yang pertama ialah dengan meminta bantuan Perumda Tugu Tirta Kota Malang untuk dapat membantu menyediakan fasilitas latihan alternatif sementara, sampai Lapangan Madyopuro bisa kembali digunakan.

Solusi yang kedua ialah dengan meminta bantuan Pemerintah Kota Malang agar memperhatikan kondisi Lapangan Madyopuro sebagai fasilitas umum (fasum) bagi warga.

"Karena selama ini tidak ada perhatian dari Pemkot Malang terhadap lapangan Madyopuro ini,"

"Jadi kami berharap melalui kegiatan Bantengan ini ada langkah nyata Malang agar lapangan bisa digunakan secara layak dan maksimal oleh warga,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved