Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bagi-bagi Uang Rp25 Juta ke Siswa dari Barak Militer yang Jadi Petugas Upacara, KDM Ungkap Sumbernya

Dedi mengaku bahwa ia memang selalu ditanya dari mana bisa mengeluarkan uang banyak untuk diberikan ke warga.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING
SUMBER UANG KDM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah diwawancarai KOMPAS.com dalam Program Gaspol, Jakarta, Rabu (19/2/2025). 

Ia disebut meniru gaya Dedi Mulyadi yang selama ini dikenal sering membuat konten di media sosial soal program-programnya.

Mirip Dedi Mulyadi, Helmi Hasan kerap membagikan aktivitasnya di media sosial seolah ingin membangun citra pemimpin yang dekat dengan masyarakat.

Tak hanya membuat konten dan gaya berkomunikasi, Helmi Hasan juga meniru beberapa kebijakan Dedi Mulyadi lainnya.

Di antaranya melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah, libatkan TNI dan polisi untuk mendisiplinkan anak nakal, serta larangan wisuda sekolah.

Atas hal ini, tak sedikit warga yang menyampaikan kritik langsung melalui akun TikTok resmi milik Helmi Hasan.

Bahkan, sebagian menjulukinya sebagai Gubernur TikTok.

Di postingan terakhirnya, ia membuat konten bersama selebgram Willie Salim.

Menanggapi tudingan tersebut, Helmi tidak membantah.

Ia mengaku meniru kebijakan Dedi Mulyadi karena menilai banyak di antaranya yang inovatif dan layak diterapkan.

"Satu hal yang baik, kenapa tidak kita duplikasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, itu Gubernur inovatif, banyak gagasan-gagasannya yang positif," ujar Helmi kepada wartawan, Kamis (1/5/2025).

Baca juga: Bongkar Koper Isi Bumbu Pecel, Lulus Kecewa Keberangkatan Haji Ditunda Gegara Surat Syarikah

Salah satu kebijakan yang sedang dikaji untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah.

Menurut Helmi, kebijakan ini tak hanya bernilai edukatif, tetapi juga menyangkut keselamatan.

"Di Bengkulu, kebijakan itu sedang dikaji untuk diterapkan," ungkap dia, melansir Kompas.com.

Helmi menuturkan, gagasan tersebut muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi.

"Ada dua siswi ke sekolah mengendarai motor tersenggol truk angkutan batubara, keduanya meninggal dunia," ujarnya khawatir.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved