Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terungkap Motif Polisi Gadungan Tipu Polisi Asli dan Warga Sipil : Saya Bercita-cita Jadi Polisi

Terungkap motif pria asal Tangerang berinisial MS (22) nekat menjadi Polis Gadungan hingga berhasil menipu seorang Polisi asli dan warga sipil

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
POLISI GADUNGAN DITANGKAP POLISI - Saat Tersangka MS diinterogasi Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Kompol Rizki Santoso. Tersangka MS merupakan pelaku penipuan dan penggelapan berkedok sebagai Polisi gadungan berpangkat AKP. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terungkap motif pria asal Tangerang berinisial MS (22) nekat menjadi Polis Gadungan hingga berhasil menipu seorang Polisi asli dan warga sipil hingga mengalami kerugian kisaran ratusan juta rupiah. 

Ternyata Tersangka MS mengaku sejak lama menggemari profesi anggota kepolisian karena dirinya sempat bercita-cita menjadi Polisi, hanya saja cita-citanya itu tak kesampaian karena banyak hal. 

Itulah mengapa dirinya sengaja berlagak sebagai anggota Polisi lalu memanfaatkan kedoknya itu guna menipu orang lain. Terlebih-lebih sampai berhasil menipu anggota Polisi yang asli. 

"Motivasi saya suka sama institusi Polisi. Saya enggak akan mengulangi. Saya cita cita jadi Polisi dulu," ujarnya saat diinterogasi oleh Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya, Kompol Rizki Santoso, pada Kamis (22/5/2025). 

Nah, cara Tersangka MS menipu seorang Anggota Polisi asli di Kabupaten Probolinggo hingga memperoleh keuntungan belasan juta rupiah, dilakukannya dengan membangun relasi pertemanan dengan korban. 

Baca juga: Polisi Gadungan Tipu Polisi Asli di Probolinggo, Modus Bisa Urus Mutasi, Kerugian Capai Ratusan Juta

Tentunya, selama menjalin komunikasi dan relasi pertemanan dengan korban, Tersangka MS kerap berlagak sebagai anggota Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) dan kerap berpindah-pindah tugas dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya hingga Ditreskrimsus Polda Jatim. 

Saat si korban mengeluh ingin berpindah tempat dinas markas ke lokasi daerah dekat kediaman keluarganya di Mapolres Lamongan. Tersangka MS berlagak menjadi makelar pengurusan mutasi jabatan yang diinginkan oleh korban, dengan imbalan uang pelicin belasan juta. 

Ternyata, setelah uang tunai yang diinginkan tersangka MS sudah terbayar, namun mutasi jabatan yang diidam-idamkan tak kunjung tiba, pihak korban mulai tersadar jikalau Tersangka MS merupakan pelaku penipuan dan diketahui bukan anggota Kepolisian. 

Baca juga: Niat Urus Mutasi Polisi Malah Rugi Belasan Juta, Ternyata Kegocek Polisi Gadungan, Modus Terkuak

"Karena relasi kepercayaan akhirnya dia percaya sama saya menyerahkan uang ke saya," katanya. 

Lalu, dari mana Tersangka MS memperoleh pakaian dinas Korps Bhayangkara berpangkat mentereng, serta pengetahuan tentang kepangkatan di instansi Kepolisian, untuk menipu para orang lain sampai membuat seorang Polisi asli, terpedaya. 

Tersangka MS mengaku memperoleh pakaian dinas Polisi tersebut dengan cara membeli secara online melalui marketplace.

Baca juga: Terlanjur Utang Rp50 Juta untuk Nikah, Pria Solo Ternyata Ditipu Calon Istri, Uang Dipakai Foya-foya

Bahkan ada pakaian seragam dinas yang dimodifikasikan melalui jasa permak dan tailor tersebar di Kota Surabaya.

"Saya beli baju satu setel di online. Saya tahu kepangkatan itu punya teman Polisi," jelasnya. 

Kemudian, Tersangka MS memperoleh pengetahuan mengenai kepangkatan dan serba-serbi proses mutasi kedinasan Korps Bhayangkara selama ini, karena kerap ngobrol dan berteman dengan beberapa anggota Polri di tempat asalnya. 

Baca juga: Rekam Jejak Ketua PP Blora, Kini Mbah Mun Terjerat Kasus Penipuan, sudah Dua Kali Bikin Heboh

Bahkan, beberapa kerabat keluarga besarnya di kampung halaman, ada yang berdinas sebagai Anggota Polri. 

"Tau pangkat tinggi (AKP) makanya gak permah dipakai. Tahu kepangkatan iya punya temen Polisi, dan keluarga juga ada yang jadi Polisi," pungkasnya. 

Sementara itu, Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Kompol Rizki Santoso, Tersangka MS yang berlagak sebagai Anggota Polisi dengan kepangkatan yang terbilang tinggi dan prestisius yakni AKP, membuat korban Anggota Polres Probolinggo, terperdaya. 

Apalagi, usia korban anggota polisi sungguhan itu, relatif lebih muda, bahkan secara kepangkatan jauh lebih rendah dari Tersangka MS. 

Ditambah lagi, Tersangka MS juga kerap mengaku sebagai anggota Polisi yang berdinas beberapa markas besar seperti Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Ditreskrimsus Polda Jatim. 

Meskipun sudah menyerahkan uang seperti yang diminta Tersangka MS, nyatanya mutasi yang diinginkan korban tak kunjung terjadi. Pada saat itulah, si korban menyadari jikalau ada yang tak beres dengan gelagat dari Tersangka MS. 

Hingga, akhirnya, kedok Polisi Gadungan yang dilakukan Tersangka MS terbongkar. Nyatanya, pemuda bertubuh kurus itu, cuma pekerja serabutan yang berlagak 'sok jago' mengaku-ngaku sebagai Polisi. 

"Pelaku berjanji bisa memindahkan korban dari Polres Probolinggo ke Polres Lamongan. Namun, setelah uang diberikan, korban tak kunjung memperoleh mutasi sesuai keinginan," ujar Rizki. 

Selain korban dari kalangan Polisi sungguhan; salah satu Anggota Polres Probolinggo. Rizki mengungkapkan, kelakuan Tersangka MS berlagak sebagai Polisi gadungan juga sempat menargetkan korban dari kalangan masyarakat sipil biasa. 

Korbannya kali ini adalah warga Wonokromo, Surabaya, berinisial ED (28). Tak lain dan tak bukan merupakan teman satu komunitas keagamaan di sebuah gereja Kota Surabaya. 

Lagi-lagi, berkedok sebagai Polisi yang berdinas di Mapolda Jatim dengan pangkat mentereng dan jabatan yang prestisius, membuat si korban terpedaya.

Tersangka MS mengaku dapat membantu menghubungkan ke sebuah kantor perbankan untuk menukarkan uang sekitar Rp135 juta menjadi pecahan uang tunai bernominal lebih kecil.

Meskipun uang tunai ratusan juta itu sudah ditransfer ke nomor rekening pribadi, tapi keberadaan Tersangka MS tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. 

Rizki mengungkapkan, Tersangka MS sempat menukarkan uang sejumlah Rp40 juta dengan nominal pecahan lebih kecil, lalu menyerahkannya pada korban, seperti yang dijanjikan.

Namun, saat korban kembali meminta hasil penukaran uang tunai sisanya, Tersangka MS terus menerus berkelit, bahkan sempat kabur berpindah lokasi tempat kosan untuk menghilangkan jejak. 

"Ternyata, setelah kami interogasi, uang tersebut sudah dihabiskan pelaku dan dipakai kebutuhan pribadi," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved