Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkab Bojonegoro Siapkan RSUD Sosodoro Naik Kelas Tipe A, Gandeng RSCM dan Pemkab Tulungagung

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus melakukan peningkatan layanan kesehatan. 

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Misbahul Munir
TRANSFORMASI LAYANAN KESEHATAN - Pemkab Bojonegoro menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bertajuk Transformasi RSUD, Jumat (23/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus melakukan peningkatan layanan kesehatan. 

Salah satunya dengan melakukan transformasi rumah sakit daerahnya menjadi pusat layanan kesehatan unggulan.

Hal ini diwujudkan dengan menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bertajuk Transformasi RSUD, Jumat (23/5/2025).

Acara yang digelar di RSUD Sosodoro Djatiekoesoemo itu juga dirangkai dengan peresmian Gedung Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah Terpadu.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa peningkatan layanan kesehatan menjadi salah satu program prioritas pemerintahannya.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas SDM Satpol PP Bojonegoro, Bupati Tekankan Pendekatan Humanis dan Profesional

Wahono menyebut, transformasi ini sejalan dengan visi besar Pemkab untuk menjadikan RSUD Sosodoro sebagai rumah sakit bertipe A.

“Mimpi kami, RSUD Sosodoro bisa menjadi rumah sakit tipe A. Saat ini kami tengah mempersiapkan segala aspek mulai dari sumber daya manusia, sarana prasarana, hingga sistem layanan secara bertahap,” ujar Mas Bupati.

Langkah transformasi ini, lanjutnya, juga dimaksudkan untuk memperluas cakupan Universal Health Coverage (UHC) yang telah mencapai 98,51 persen per April 2025, serta mendongkrak angka harapan hidup masyarakat Bojonegoro yang kini berada di angka 74,91 tahun.

Baca juga: Baru Sampai Jeddah, Jemaah Haji Asal Bojonegoro Meninggal Dunia Saat akan Turun dari Pesawat

Untuk mendukung itu semua, saat ini sudah ada 11 rumah sakit yang terdiri atas empat milik Pemkab, satu milik Polri, dan enam rumah sakit swasta.

Dengan jumlah tersebut, menurut Mas Wahono, diperlukan peningkatan mutu layanan secara menyeluruh agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat layanan kesehatan yang prima.

“Transformasi yang kami dorong mencakup aspek digitalisasi, manajemen, organisasi, pelayanan, hingga infrastruktur. Semua diarahkan agar pelayanan menjadi lebih efisien, efektif, dan berstandar tinggi,” ungkapnya.

Baca juga: Pergantian Pj Sekda Bojonegoro, Andik Sudjarwo Resmi Dilantik Gantikan Djoko Lukito

Kerja sama yang dijalin dengan RSCM menjadi salah satu fondasi penting dalam upaya transformasi ini.

Manager Hukum, Humas dan Promosi Kesehatan RSCM Yoga Nara Yulian, mewakili Direktur Utama RSCM, menyatakan dukungan penuhnya terhadap inovasi yang dilakukan RSUD Sosodoro.

“Kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen kami dalam membantu meningkatkan layanan kesehatan di daerah. Kami siap mendukung segala bentuk transformasi yang tengah dilakukan,” katanya.

Tak hanya dengan RSCM, Pemkab Bojonegoro juga menggandeng Pemkab Tulungagung. Asisten Administrasi Umum Setda Tulungagung, Imroatul Mufida mengemukakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis antar wilayah.

“Kerja sama ini penting untuk pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan, serta percepatan pelayanan dasar publik yang efektif dan efisien,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Sosodoro Djatiekoesoemo Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum, menjelaskan bahwa transformasi rumah sakit telah dimulai dengan pengembangan sistem layanan berbasis inovasi.

Salah satunya adalah program Ritmik Enerjik, sistem rujukan terintegrasi untuk penanganan darurat jantung secara komprehensif.

Selain itu, RSUD Sosodoro kini juga memiliki Gedung Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah Terpadu yang menempatkan layanan diagnostik di lantai satu, ruang intensif jantung di lantai dua, dan layanan rawat jalan jantung non-darurat di lantai tiga. Hal ini mengingat kasus penyakit jantung cukup tinggi di Bojonegoro.

“Kasus penyakit jantung di RSUD Sosodoro cukup tinggi. Tahun 2024 tercatat 34.744 kasus, dengan 6.966 pasien berasal dari luar Bojonegoro. Per April 2025, tercatat 12.082 kasus, di antaranya 3.060 dari Bojonegoro,” ungkap dr. Ani.

 Ia berharap kehadiran gedung dan sistem layanan baru ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan RSUD Sosodoro menuju rumah sakit kelas A, serta memberi manfaat luas bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved