Berita Viral
Sosok Anggota Ormas Tebas Buruh Proyek karena Uang Katering Rp 3 Juta Tak Dibayar, Rampas 10 Ponsel
Ulah anggota ormas yang meresahkan terjadi di Jalan Abuserin, Cilandak, Jakarta Selatan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ulah anggota Organisasi Masyarakat atau ormas yang meresahkan terjadi di Jalan Abuserin, Cilandak, Jakarta Selatan.
AYS (30), seorang anggota ormas membacok buruh proyek berinisial K.
Saat beraksi, ia menggunakan atribut ormas.
Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase mengungkap kronologi kejadian.
Disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Untuk kasus yang pertama ini, itu terkait dengan operasi premanisme," kata Febriman saat merilis kasus ini, Rabu (21/5/2025), melansir dari Kompas.com.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih menjelaskan, pelaku merupakan penyalur katering makanan untuk mess buruh tempat korban bekerja.
Pelaku membacok korban lantaran kesal sejumlah porsi makanan senilai Rp 3 juta yang dijualnya belum dibayarkan.
"Karena memang di sini ada hal yang memang tidak diselesaikan, masalah pembayaran, sehingga si tersangka ini dia mengancam kemudian melakukan pembacokan," ungkap Murodih.
Baca juga: Petantang-petenteng Palak Pedagang Es Teh sampai Rp700.000, Anggota Ormas Kecut saat Ditangkap
Ketika itu pelaku juga mengumpulkan handphone (HP) milik para buruh dengan dalih sebagai jaminan atas biaya katering yang belum dibayar.
"Tersangka mengumpulkan barang-barang milik buruh yang ada di sana buat jaminan. Sebanyak kurang lebih ada 10 HP yang dia amankan," ujar Kasi Humas.
Korban dan para buruh lainnya kemudian melaporkan pelaku ke Polsek Cilandak.
Beberapa jam setelahnya, polisi menangkap pelaku di kediamannya yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Saat ini AYS telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal sembilam tahun penjara. Tersangka juga ditahan di Rutan Polsek Cilandak.
Baca juga: Pendapatan Rp 90 Juta Perbulan, Ormas Jaga Parkir Tak Pernah Setor Uang ke Negara, Polisi: Kami Tahu
Sebelumnya, seorang anggota ormas mengaku bisa meraup pendapatan hingga Rp 7 juta perbulan.
Anggota berinisial T (45) itu mengaku dirinya mendapatkan uang sebesar itu dari pemerasan tarif parkir.
T bahkan mengaku baru saja gabung dengan ormas tersebut.
Pengakuan T disampaikan ketika Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Danny Yulianto menggelar jumpa pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (12/5/2025).
"Sekitar Rp 6 juta sampai Rp 7 juta," kata T saat ditanya mengenai pendapatannya, Senin.
T mengaku baru bergabung dengan ormas tersebut selama lima bulan terakhir.
Sebelum terlibat dalam ormas, T bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu klab malam di Jakarta.
"Sekarang sudah nggak (bekerja di klab malam), tapi BKO (bantuan kendali operasi) saja," ujar T.
Alasan T bergabung dengan ormas tersebut adalah untuk mencari saudara dan bersilaturahmi.
Namun, dia juga mengakui praktik memeras atau memalak dilakukan karena kebutuhan.
"Karena BKO doang, kalau kerja (di klab malam) sudah nggak lagi," urainya.
T ditetapkan sebagai tersangka bersama delapan anggota ormas lainnya terkait kasus serupa.
Kesembilan pelaku ditangkap di dua lokasi dan pada waktu yang berbeda.
Penangkapan berlangsung pada Jumat (9/5/2025) di Jalan Kebon Kacang Raya, area parkir Mal Thamrin City, Jakarta Pusat, dan berlanjut pada Sabtu (10/5/2025) serta Minggu (11/5/2025) di area Monas, Jakarta Pusat.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara.
Baca juga: Penghasilan Rp 40 Juta, Preman Berkedok Ormas Puas saat Tarik Uang Pedagang, Sehari Diminta Rp 5000
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Berantas Jaya 2025 yang berlangsung selama 15 hari, dari 9 hingga 23 Mei 2025.
Operasi ini menyasar berbagai bentuk aksi premanisme, baik yang dilakukan individu maupun kelompok.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan, operasi ini melibatkan 999 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rinciannya, 663 personel berasal dari Polri, 306 dari TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara, serta 30 personel dari Pemprov Jakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang lebih kondusif.
"Tidak ada toleransi dan tidak ada pengecualian," tegas Irjen Karyoto dalam apel gelar pasukan di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anggota ormas membacok buruh proyek
Jakarta Selatan
Organisasi Masyarakat
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Temui Pendemo, Gubernur Sultan HB X Salami Massa Aksi dan Berikan Pesan |
![]() |
---|
Ibu 2 Anak Diarak 2 KM Bareng Pacar Gelapnya ke Balai Desa, Warga Sudah Pantau Sejak Lama |
![]() |
---|
Sejarah Gedung DPR RI yang Kini Jadi Sasaran Demo Polemik Keputusan Dewan |
![]() |
---|
Ayah Affan Sudah Ikhlas Anak Tiada, Besar Hati Tetap Percaya Polisi dan Minta Masyarakat Tahan Diri |
![]() |
---|
Alasan Oknum Anggota Brimob Pengemudi Rantis Tetap Teruskan Lindas Affan hingga Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.