Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kepsek Tewas di Tempat Ritual Pesugihan usai Minum Air Bunga, Pelaku Dendam Sering Dihina Miskin

Jasadnya ditemukan warga di area petilasan yang biasa dipakai untuk meditasi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Tribunnews - Dok Polres Kebumen
KEPSEK DIBUNUH SAAT RITUAL PESUGIHAN - Kasus pembunuhan terhadap MN (55), seorang kepala sekolah dasar di Kabupaten Magelang, yang ditemukan meninggal dunia di area petilasan Pagar Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, pada Senin (19/5/2025), sekitar pukul 11.45 WIB. Ia dibunuh pelaku WH (kanan) saat menjali ritual pesugihan. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang kepala sekolah SD Negeri ditemukan tewas di tempat ritual pesugihan di Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Kematian tragis yang menimpa Muhsan Ngali (55) bermula dari pelaku yang menyimpan dendam imbas dihina miskin.

Sosok yang dikenal berdedikasi dalam dunia pendidikan ini ditemukan tak bernyawa di tengah hutan.

Pada Senin (19/5/2025) pagi, jenazah Muhsan Ngali ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Jasadnya ditemukan warga di area petilasan yang biasa dipakai untuk meditasi.

Lokasi tersebut berada di Dukuh Pagersuruh, RT 01 RW 03, Kecamatan Alian.

Saat ditemukan, kondisi jasad sudah membusuk, diperkirakan telah meninggal lebih dari tiga hari.

Temuan ini sontak mengguncang masyarakat sekitar.

Terlebih setelah identitas korban terungkap sebagai seorang pendidik.

"Awalnya tanpa identitas, namun setelah proses identifikasi, diketahui beliau adalah warga Srumbung, Magelang," jelas Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Yosua Farin Setiawan, Kamis (22/5/2025).

Korban ditemukan mengenakan pakaian lengkap: kaus berkerah abu-abu bermotif garis, celana kain hitam, serta ikat pinggang dengan rajah kulit hewan.

Sepasang sandal biru bertuliskan Indomaret ditemukan tak jauh dari lokasi.

Kecurigaan terhadap penyebab kematian mulai muncul.

Terutama karena jenazah ditemukan di lokasi yang cukup terpencil dan dikenal sebagai tempat ritual.

Baca juga: Ali Ngabalin Curiga Proyek Besar di Balik Kasus Ijazah Jokowi, Yakin Roy Suryo Dijebloskan Penjara

Video penemuan jenazah tersebut sempat beredar di media sosial dan dinarasikan sebagai korban tersambar petir.

"Tetapi, kami merasa janggal. Sehingga, tadi malam kami minta izin dilakukan autopsi," ujar Yosua.

Makam Kepala SDN Bringin 1 yang dikebumikan di tempat permakaman umum di Dusun Mranggensari yang masih satu desa tersebut, dibongkar pada Rabu (21/5/2025).

Jenazah guru asal Dusun Barisan, Desa Mranggen, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tersebut diekshumasi lantaran kematiannya diduga ada kejanggalan.

Pihak kepolisian segera melakukan autopsi, meskipun sempat mendapat penolakan awal dari keluarga.

Langkah tersebut akhirnya diizinkan demi mengungkap kebenaran.

"Tapi kita rasa ada kejanggalan, sehingga kita sudah komunikasi dengan pihak keluarga untuk dilakukan autopsi."

"Karena ditemukan di hutan atau petilasan," kata Kasatreskrim.

Makam korban yang ditemukan di hutan Kabupaten Kebumen, telah dibongkar untuk kepentingan autopsi.

"Pihak keluarga korban juga telah datang ke Polres Kebumen," jelasnya.

Dari hasil penyelidikan intensif, terungkap bahwa Muhsan Ngali tewas bukan karena kecelakaan atau sebab alami.

Ia menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh rekannya sendiri dalam ritual pesugihan.

Pelaku berinisial WH (27), warga Desa Kalirancang, Kecamatan Alian.

"Kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad, pelaku berhasil diamankan," ungkap Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith Syamsuri, dalam konferensi pers, Jumat (23/5/2025).

Satreskrim Polres Kebumen berhasil mengungkap motif di balik kasus pembunuhan terhadap MN (55), seorang kepala sekolah dasar di Kabupaten Magelang, yang ditemukan meninggal dunia di area petilasan Pagar Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, pada Senin (19/5/2025), sekitar pukul 11.45 WIB.
Satreskrim Polres Kebumen berhasil mengungkap motif di balik kasus pembunuhan terhadap MN (55), seorang kepala sekolah dasar di Kabupaten Magelang, yang ditemukan meninggal dunia di area petilasan Pagar Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, pada Senin (19/5/2025), sekitar pukul 11.45 WIB. (Dok Polres Kebumen)

WH yang dikenal sebagai rekan ritual MN, ternyata menyimpan dendam.

Ia merasa direndahkan oleh korban karena disebut tidak mampu menghasilkan kekayaan melalui praktik pesugihan yang mereka jalani bersama.

"Korban diduga pernah meremehkan pelaku dengan menyebut WH tidak mampu mendatangkan kekayaan melalui ritual tersebut," ungkap Eka, seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/5/2025).

Meski pernah dihina, WH masih menerima ajakan MU untuk kembali melakukan ritual pada Kamis (15/5/2025).

Namun ajakan tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksi balas dendam.

Dalam persiapan ritual di lokasi petilasan, pelaku mencampurkan racun ke dalam air mineral yang disamarkan sebagai air bunga ritual.

Baca juga: 2 Tahun Isi Galon Mineral Kemasan Pakai Air Sumur, Pelaku Raup Omzet Rp70 Juta, Dijual Rp15 Ribu

Air itulah yang diminum MN.

Tak lama kemudian, MN mengalami kejang dan meninggal di tempat.

WH yang panik segera kabur dari lokasi.

"Setelah korban sekarat, pelaku panik dan langsung meninggalkan lokasi," ujar Kapolres.

Ia lalu melarikan diri sambil membawa sepeda motor dan ponsel milik korban.

WH juga berusaha menghilangkan jejak kejahatannya dengan mempreteli motor korban dan mereset ponsel.

Hingga akhirnya, penyelidikan cepat oleh Satreskrim Polres Kebumen membuahkan hasil.

Kurang dari 1x24 jam sejak jenazah ditemukan, WH ditangkap.

Barang bukti berupa motor Honda Beat dan ponsel Android milik korban disita polisi.

"Meski pelaku mencoba menghilangkan jejak, penyidik tetap bisa mengungkap fakta penting dari kasus ini," kata AKBP Eka.

Misteri kematian seorang pria berinisial MU (55), yang merupakan kepala sekolah dasar di Kabupaten Magelang, akhirnya berhasil diungkap oleh jajaran Satreskrim Polres Kebumen. Pelaku ternyata rekannya saat melakukan ritual pesugihan.
Misteri kematian seorang pria berinisial MU (55), yang merupakan kepala sekolah dasar di Kabupaten Magelang, akhirnya berhasil diungkap oleh jajaran Satreskrim Polres Kebumen. Pelaku ternyata rekannya saat melakukan ritual pesugihan. (Dok Polres Kebumen)

Kasus ini menyisakan luka mendalam, terutama di lingkungan sekolah tempat MN mengabdi.

Rekan kerja dan murid-murid mengenangnya sebagai pribadi yang tenang dan berdedikasi.

Kasus ini sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak mudah percaya atau terlibat dalam praktik mistis seperti pesugihan yang menjanjikan kekayaan instan.

Selain bertentangan dengan akal sehat, praktik seperti itu berisiko menimbulkan konflik bahkan kejahatan.

"Kami imbau masyarakat agar tidak mudah terjerumus dalam praktik mistis seperti ini yang berpotensi menimbulkan konflik bahkan tindak kriminal," tegas Kapolres.

Tragedi ini juga menjadi pengingat bahwa kepercayaan yang diberikan kepada seseorang bisa berakhir dengan pengkhianatan, bahkan oleh orang yang dianggap teman sendiri.

Saat ini, WH dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan subsider Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

"Ancaman hukuman bagi tersangka adalah pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun," ujar Kapolres.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved