Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penghasilannya Rp 60 Juta, Bu Imudd Ungkap Jatuh Bangun Jualan Sambal, Kampung Suami Jadi Sumber Ide

 Inilah kisah sukses ibu tiga anak bernama Imudd Farid Ilyas. Imudd kini berpenghasilan Rp 60 juta per bulan dari jualan sambal tuna.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH AGUNG PUTRA PRATAMA
KISAH SUKSES UMKM - Owner Maraja Food & Drink, Imudd Farid Ilyas saat ditemui di kediamannya, BTN Sanur 2, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (28/1/2025). Sambel Tuna merupakan salah satu menu andalan Maraja Food & Drink. Berkat itu Imudd mendapat omzet Rp 60 juta per bulan. 

Proses bisnisnya bukan tanpa tantangan. Sebagai UMKM perintis saat itu Dias harus membaca peluang pasar. Apalagi harus berpindah ke Yogyakarta dengan penyesuaian selera.

“Tetapi di Yogyakarta ternyata beda seleranya dengan di Surabaya, di sana cenderung tidak suka makanan saus, pada saat itu. Kemudian pandemi, saya balik ke Surabaya dan saya kembangkan ini dengan menu yang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Pasta dan pastry ini dikatakan Dias bisa dikreasikan berbagai macam. Menu pasta sebanyak lima menu, dan pastry tujuh menu. Semuanya memiliki varian berbeda.

Ia juga menyediakan pilihan frozen food seperti kebab untuk pilihan pesanan.

“Orang jualan pasta kayak tidak musiman, bukan makanan yang viral ramai lalu hilang. Tapi ada terus yang penting berkembang, ada inovasi, harus dikreasikan lagi,” ungkapnya.

Baca juga: Kisah Sukses Pemuda Kediri Kembangkan Bisnis Tabulampot, Ubah Lahan Sempit Jadi Kebun Produktif

Berkreasi dalam kuliner bukan tanpa tantangan.

Sepanjang berbisnis, ia juga sempat menemukan kegagalan dalam resep.

Beda adonan, bisa juga berbeda tampilan yang diinginkan dan mempengaruhi rasa. Seperti berkali-kali tidak mengembang maupun tidak berhasil.

“Pasta berhasil tidaknya sesuai selera, tapi kalau pastry beda adonan bisa tampilannya tidak bagus dan rasanya beda. Sampai akhirnya berani jual itu sudah berapa kali percobaan,” sebut Dias.

Market olahan pasta dan pastry ini tidak hanya diminati di Surabaya tetapi juga luar kota berbagai kalangan.

Hanya saja untuk pengiriman luar kota, Dias perlu mempersiapkan packingan khusus untuk menjaga kualitas makanan yang dibuatnya.

“Pelanggan ada yang instansi dan luar kota. Pasta bisa luar kota, hanya kota yang suport dengan pengiriman satu hari sampai dengan packaging khusus. Kerjasama dengan instansi dan ada pesanan dari aplikasi khusus ASN Surabaya,” tutupnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved