Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Gimson Ratapi Jenazah Anaknya yang Tewas Di-bully, Minta Polisi Adili Pelaku Meski Masih Anak

Gimson menangis meraung meminta keadilan di samping jenazah anaknya yang tewas diduga di-bully kakak kelas.

Editor: Olga Mardianita
Tribun Pekanbaru/Bynton Simanungkalit
TEWAS DI-BULLY - Siswa SD berinisial KB di Riau meninggal dunia usai diduga menerima perundungan oleh kakak kelasnya. Sang ayah menangis meraung meminta polisi mengadili lima pelaku meski masih anak-anak. 

Dilansir dari Kompas.com, Gimson kemudian mendatangi rumah teman KB bernama Rio pada Rabu (21/5/2025) malam. Saat itu, Rio menceritakan bahwa KB dipukuli oleh 5 orang kakak kelasnya.

"Jadi Rio ngomonglah sama saya, 'Om itu kemarin (KB) dipukul sama lima orang kakak kelasnya'," ujar Gimson.

Tak tinggal diam, Gimson pun langsung menghubungi wali kelas putranya dan menceritakan kejadian tersebut. Sang wali kelas berjanji akan mengumpulkan orangtua siswa yang memukuli KB pada Kamis (22/5/2025).

Akan tetapi, wali kelas tak melakukan hal itu. Gimson akhirnya mendatangi sekolah untuk bertemu dengan Kepala Sekolah pada Jumat (23/5/2025).

Saat itu Gimson meminta untuk dipertemukan dengan DR, siswa yang memukul perut KB. Kepada Gimson, DR tidak mengaku telah memukul perut KB, ia hanya mengaku menumbuk KB dari belakang.

Baca juga: Ketakutan Aurel Hermansyah Hamil Lagi, Kini Trauma Pernah Di-bully, Ustaz Hilman Fauzi Beri Nasihat

Padahal menurut penuturan KB, pelaku menendang perutnya dengan lutut. Sementara DR menyebut HM lah yang memukul perut KB.

Gimson lalu mendatangi HM, namun orangtua HM tidak terima dengan tuduhan tersebut. Orangtua HM menyebut bahwa ada beberapa pelaku lainnya yang memukuli KB.

Sementara itu, kondisi KB kian memburuk dengan demam yang semakin tinggi pada Minggu (25/5/2025). Ia juga mengalami sakit perut.

Gimson pun membawa anaknya ke rumah sakit, namun saat itu tidak ada dokter spesialis, yang ada hanya dokter umum. KB pun sempat muntah mengeluarkan lendir bercampur darah.

KB kemudian dirujuk ke RSUD Pematang Reba. Di sana ia mendapatkan perawatan medis namun kondisinya tak kunjung membaik.

Saat itu ulu hati KB sudah bengkak. Ia mengalami sesak napas hingga kejang-kejang.

"Anak saya ditangani dan diberi suntik dan dikasih oksigen. Di ulu hatinya itu sudah bengkak. Sesak napas dia. Dalam perjalanan ke rumah sakit itu dia sudah kejang-kejang. Ngeri kondisinya," terang Gimson.

Lalu pada Senin (26/5/2025) dini hari pukul 02.10 WIB, KB dinyatakan meninggal dunia. Kejadian ini membuat keluarga korban tidak terima.

Gimson dan keluarga kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Seberida. Polisi pun melakukan penyelidikan dan autopsi terhadap jenazah korban.

Baca juga: 4 Fakta Santri Bakar Pengurus Ponpes, Emosi Sering Di-bully, Korban Kena Luka Bakar 80 Persen

 

Ayah Korban Histeris

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved