Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Desi Meninggal usai Ditolak RSUD Padahal Sesak Napas, Dinilai Tak Darurat, Pegawai: Bisa Pakai Umum

Tengah viral di media sosial kasus pasien meninggal dunia usai ditolak RSUD karena dianggap tak darurat.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST
PASIEN DITOLAK RSUD - Seorang warga Padang, Desi Erianti, meninggal dunia usai sempat ditolak IGD RSUD dr Rasidin Padang, meski memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Saat itu Desi mengalami sesak napas, namun kondisinya dianggap tak darurat. 

"Kami turut berduka cita atas meninggal dunianya almarhumah. Pihak dokter jaga telah melakukan pemeriksaan dan tidak ada kegawatdaruratan dialami pasien. Oleh karena itu, dokter menyarankan agar melakukan kontrol ke FKTP atau Puskesmas esok harinya," jelasnya kepada wartawan, melansir dari TribunPadang.

Baca juga: Nasib Bocah 9 Tahun Meninggal Dunia di IGD Sepi, Paman Teriak Tapi Nakes Datang 30 Menit Kemudian

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari salah seorang pihak keluarga, Suyudi, mengatakan bahwa saat dibawa ke IGD, Desi mendapatkan perlakuan penolakan terjadi sekitar pukul 00.15 WIB saat Desi datang dalam kondisi sesak napas dan hanya berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berobat.

Yudi menceritakan saat di IGD RSUD tersebut, petugas menolak merawat Desi dengan alasan tidak masuk dalam kategori emergency.

"Tadi malam itu saya tidak sempat menemani ke RSUD, saya mendapat cerita dari keluarga bahwa terjadi penolakan karen pihak RSUD menyebut saudara saya ini dalam kondisi tensi normal dan tidak dalam keadaan darurat, sehingga disarankan pulang ke rumah," kata Yudi.

"Sakitnya cuman sesak nafas dan tensi tidak ada, kalau mau berobat dialihkan ke umum," sambung Yudi menirukan perkataan petugas RSUD.

Mendengarkan hal itu, pihak keluarga membawa Desi pulang kerumah karena tidak memiliki uang untuk berobat lanjutan.

Keesokan paginya, sakit Desi kembali kambuh dan lansung mendapatkan penanganan dari pihak IGD RS Siti Rahmah.

Namun, saat sedang dilakukan pemeriksaan Desi menghembuskan nafas terakhirnya di RS Siti Rahmah.

Atas penolakan itu tentunya pihak keluarga menyesalkan tindakan penolakan dari RSUD tersebut.

"Tentu hal ini sangat kita sesalkan karena saudara saya seharusnya ditangani atau diperiksa dengan sebaik-baiknya," katanya.

"Kita berharap agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi dan menimpa pasien lainnya," pungkas Yudi.

Di sisi lain, Inspektorat Kota Padang meminta agar kasus meninggalnya Desi Erianti dijadikan pelajaran penting bagi seluruh pihak, khususnya dalam pelayanan publik. 

Inspektur Kota Padang, Arfian, mengatakan pihaknya akan mendalami kasus ini dan berharap seluruh unit pelayanan, terutama yang berhubungan langsung dengan masyarakat, dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini.

"Kami berharap seluruh unit pelayanan publik menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran. Jika memang terbukti ada kelalaian, jadikan ini evaluasi. Tolong layani warga dengan sebaik-baiknya," ujar Arfian saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Minggu (1/6/2025).

Baca juga: Kesaksian Kades saat Berobat ke RSUD, Syok Lihat Ruang IGD hingga soal Pelayanan: Pegawai Judes

Arfian menegaskan bahwa Pemerintah Kota Padang berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved