Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Angkat Tema Politik Identitas, Anggota DPRD Jatim Puguh Wiji Pamungkas Raih Gelar Doktor

Angkat tema soal politik identitas dalam pemilu, Anggota DPRD Jatim Puguh Wiji Pamungkas meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
JADI DOKTOR - Anggota DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas saat meraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Selasa (3/6/2025). Puguh yang merupakan politisi PKS ini mengulas tentang politik identitas.  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anggota DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas sukses meraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang dengan predikat cumlaude.

Dalam gagasannya, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengulas bagaimana politik identitas dalam Pemilu 2019. 

Tepatnya, disertasi Puguh mengangkat tema 'Politik Identitas Partai Politik: Kajian Realitas Sosial Pemilihan Legislatif di Kabupaten Malang pada Pemilu 2019.'

Sidang terbuka tersebut dipimpin langsung oleh Rektor Unmer Malang, Dr Prihat Assih, S.E., M.Si., Ak., CSRS.

Melalui keterangan tertulis, Puguh memaparkan, model politik identitas partai politik yang dilakukan di Kabupaten Malang pada Pemilu 2019 dibangun atas empat hal. 

Yakni elite politik yang mempraktekan politik identitas, media massa yang mempublikasikan politik identitas, institusi partai yang menanamkan politik identitas hingga budaya dan tradisi sebagai pintu masuk penanaman politik identitas. 

"Elite partai, calon legislatif hingga kader menggunakan simbol agama dan kebangsaan dalam sosialisasi dan kampanye politik baik secara langsung maupun melalui media online, media sosial dan alat peraga seperti spanduk dan baliho," kata Puguh, Selasa (3/6/2025).

Menurut Puguh, kekuatan politik identitas tidak lepas dari budaya dan nilai-nilai tradisional yang hidup dalam masyarakat.

Interaksi partai politik dengan pemilih juga dibangun lewat kedekatan budaya lokal, tradisi dan kebiasaan masyarakat.

Dalam kajian Puguh, model politik identitas parpol yang terjadi di Indonesia berbeda dengan yang terjadi di luar negeri. 

Sebab di negara lain, umumnya politik identitas digunakan untuk menjatuhkan dan mendiskriminasi kelompok lain.

Namun di Indonesia, politik identitas yang dipraktikkan oleh elite politik dan institusi partai politik tidak lain bertujuan untuk elektoral semata.

Artinya, tanpa ada diskriminasi terhadap kelompok atau identitas lain. 

Baca juga: Kisah Yaoma Tertibi, Anak Guru Ngaji di Pelosok Blitar Raih Gelar Doktor di UIN Tulungagung

Sementara itu, capaian gelar doktor ini memiliki makna khusus bagi Puguh.

Apalagi ia mengenang masa sulit dan terkendala ekonomi di masuk kuliah dulu.

Puguh mengaku sejak pertama kali kuliah telah menetapkan tiga cita-cita besar: menjadi doktor, naik haji dan menjadi anggota legislatif di usia 40 tahun. 

"Alhamdulillah, ketiganya sudah Allah kabulkan," terang Puguh. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved