Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Denny Cagur, Anggota DPR RI yang Kritisi Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak

Denny Cagur menjadi perhatian setelah mengritik kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim anak bermasalah ke barak militer.

Editor: Torik Aqua
Instagram Dedi Mulyadi dan Denny Cagur
KRITIK - (kiri) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan (kanan) Anggota DPR RI, Denny Cagur. Sosok Denny Cagur yang menjadi sorotan usai kritisi kebijakan mengirim anak nakal ke barak militer. 

TRIBUNJATIM.COM - Simak sosok Denny Cagur, komedian yang juga anggota DPR RI yang menyoroti kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Denny Cagur menjadi perhatian setelah mengritik kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim anak bermasalah ke barak militer.

Pada kesempatan itu, Denny Cagur mengaku tak setuju dengan pendekatan yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi.

Denny menambahkan, setiap anak tidak semuanya bisa diselesaikan menggunakan pendekatan kedisiplinan ala militer.

Baca juga: Program Mengirim Anak Nakal Ala Dedi Mulyadi Dikritik Anggota DPR RI Denny Cagur: Perlu Kaji Ulang

BARAK - (kiri) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan (kanan) Anggota Komisi X DPR RI Denny Wahyudi alias Denny Cagur. Denny Cagur kritik kebijakan Dedi Mulyadi soal bawa anak nakal ke barak militer.


Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
BARAK - (kiri) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan (kanan) Anggota Komisi X DPR RI Denny Wahyudi alias Denny Cagur. Denny Cagur kritik kebijakan Dedi Mulyadi soal bawa anak nakal ke barak militer. Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6 (Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari dan Tatang Guritno)

“Siswa itu kan permasalahannya berbeda-beda, belum tentu berhubungan dengan kedisiplinan,” ujar Denny.

Ia menekankan permasalahan siswa harus ditangani sesuai dengan jenis masalah dihadapi, bukan disamaratakan.

“Jadi dalam permasalahan yang berbeda-beda, menurut saya harus diselesaikan dengan masing-masing masalah yang berhubungan dengan disiplin, moral, dan etika,” tambahnya.

Sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Denny mengusulkan solusi yang lebih personal dan kontekstual.

Ia percaya bahwa setiap siswa membutuhkan pendekatan yang berbeda.

“Menurut saya dicari jalan keluarnya per masing-masing siswa yang mengalami masalahnya tersebut, tidak melulu suatu barak militer menjadi satu-satunya solusi,” tuturnya.

Denny juga berharap kebijakan tersebut bisa ditinjau ulang, terutama dari segi efektivitas dan dampaknya terhadap proses belajar siswa.

“Menurut saya itu perlu dikaji ulang,” kata Denny dengan nada serius.

Ia menggarisbawahi barak militer memang dapat menjadi tempat pelatihan kedisiplinan, tetapi tidak bisa menggantikan fungsi sekolah karena tidak menyediakan kurikulum pendidikan yang lengkap.

Salah satu kekhawatiran utamanya adalah potensi ketertinggalan akademik bagi siswa yang menjalani pendidikan di luar sistem formal selama berbulan-bulan.

“Selain itu juga, jika pendidikan (di barak militer) itu berlangsung selama enam bulan, bagaimana dengan pelajaran si siswa di sekolah, apakah akan tertinggal atau seperti apa,” jelas Denny.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved