Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wahyu Ngaku Polisi Demi Nikahi Siti dan Utang Mertua Rp 10 Juta, Video di Warkop Bongkar Kebohongan

Seorang pria ngaku jadi polisi untuk nikahi wanita dan utang mertua Rp 10 juta. Pelaku bernama Wahyu Kurniawan (29).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
SHUTTERSTOCK/CAHYADI SUGI
POLISI GADUNGAN - Foto ilustrasi untuk berita seorang pria di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Wahyu Kurniawan (29), nekat mengaku sebagai personel Polda Sumut untuk menikahi wanita bernama Siti. Mertua curiga lihat video saat ia berada di warung kopi atau warkop. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria ngaku jadi polisi untuk nikahi wanita dan utang mertua uang Rp 10 juta.

Pelaku bernama Wahyu Kurniawan (29).

Pria di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara itu mengaku sebagai personel Polda Sumut untuk menikahi wanita bernama Siti.

Lalu, Wahyu menipu keluarga istrinya itu.

Kepala Polres Langkat AKBP David Triyono Prasojo mengatakan, kejahatan Wahyu terbongkar saat mertuanya mendapati video Wahyu sedang duduk-duduk di warung kopi pada Rabu (28/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Padahal sebelumnya Wahyu mengaku dipanggil dinas oleh pimpinannya di Direktorat Narkoba Polda Sumut," kata David melalui saluran telepon pada Selasa (3/6/2025), melansir dari Kompas.com.

"Mertuanya semakin curiga karena Wahyu ini sering meminta uang dengan alasan keperluan dinas," tuturnya.

Tak lama, mertuanya membuat laporan ke Polsek Pangkalan Brandan.

Polisi pun mengecek kebenaran status Wahyu apakah personel Polri atau tidak.

Saat dimintai klarifikasi, Wahyu justru mengaku berpangkat Briptu dan berdinas di Polda Riau yang saat ini diperbantukan di Polda Sumut.

Baca juga: Terungkap Motif Polisi Gadungan Tipu Polisi Asli dan Warga Sipil : Saya Bercita-cita Jadi Polisi

"Tapi, dia tak bisa membuktikan juga. Terakhir, dia mengaku telah menyamar sebagai Briptu Nando Yuda Pratama biar bisa menikahi Siti," ujar David.

"Padahal, identitas di KTP namanya Wahyu. Nah, dia sudah beberapa kali meminjam uang ke mertuanya, ditotal senilai Rp 10 juta, dengan alasan keperluan dinas dan pas gajian akan diganti," katanya.

Kini, Wahyu telah ditahan di Polsek Pangkalan Brandan untuk proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Wahyu disangkakan Pasal 378 KUHPidana.

Sebelumnya, kasus penipuan dialami oleh polisi di Probolinggo, Jawa Timur.

Hal tersebut menjadi perbincangan lantaran pelaku mengaku-ngaku sebagai polisi.

Polisi gadungan tersebut lantas berhasil menggocek belasan juta rupiah dari korban.

Baca juga: Niat Urus Mutasi Polisi Malah Rugi Belasan Juta, Ternyata Kegocek Polisi Gadungan, Modus Terkuak

Kasus ini berawal saat korban hendak mengurus mutasi.

Polisi gadungan ini berinisial MS (22) merupakan pemuda asal Tangerang, Banten.

Kedok pria asal Tangerang sebagai polisi gadungan akhirnya terbongkar setelah tipu polisi asli di Probolinggo, Jawa Timur.

MS nekat membohongi anggota polisi yang berdinas di Polres Probolinggo, Jawa Timur.

Selama menyamar sebagai polisi, MS mengenakan seragam pangkat AKP menipu anggota polisi asli dengan modus bisa membantu urus proses mutasi.

Namun MS meminta imbalan uang belasan juta kepada korban.

Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Santoso mengatakan, kecurigaan korban mulai muncul ketika Surat Telegram Rahasia (STR) untuk kepindahan tak kunjung turun.

"Pelaku berjanji bisa memindahkan korban dari Polres Probolinggo ke Polres Lamongan,"

"Namun, setelah uang diberikan, korban tak kunjung memperoleh mutasi sesuai keinginan," ujar Kompol Rizki, Rabu (21/5/2025).

Ia menuturkan, MS ternyata kerap mengaku sebagai polisi yang berdinas di Mabes Polri, Polda Metro Jaya, hingga Ditreskrimsus Polda Jatim.

Tak hanya dari kalangan polisi saja, korbannya juga ada yang dari masyarakat sipil.

Salah satunya ED (28), warga Surabaya.

ED yang merupakan teman satu komunitas pelaku ini mengaku bisa menukarkan uang Rp 135 juta menjadi pecahan uang bernominal kecil.

Kepada ED, MS mengaku mempunyai kenalan di kantor perbankan.

Namun, setelah ditransfer, MS tiba-tiba menghilang.

Kompol Rizki menuturkan, MS juga sempat menukarkan uang sejumlah Rp40 juta ke nominal yang lebih kecil dan menyerahkannya ke korban.

Baca juga: Warga Pasrah Beri Rp 4 Juta usai Anaknya Disebut Pakai Narkoba, Ternyata Dikibuli Polisi Gadungan

Namun, saat diminta sisanya, MS selalu berkelit dan sempat berpindah kos untuk menghilangkan jejak.

"Ternyata, setelah kami interogasi, uang tersebut sudah dihabiskan pelaku dan dipakai kebutuhan pribadi," jelas Rizki. 

Ia menuturkan, MS mendapatkan pakaian dinas Polri dengan cara membelinya secara online.

"Bajunya banyak macam, ada yang baju Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jatim," jelasnya. 

MS juga paham soal kepangkatan hingga serba-serbi mutasi Polri karena kerap mengobrol dan berteman dengan beberapa anggota polisi di tempat asalnya.

"Dia sengaja mencari teman polisi untuk membaca situasi, aturan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepolisian. Bekal dari pertemanan itu, sehingga dia berani mencoba menjadi polisi gadungan dan menipu para korbannya," pungkasnya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved