Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Idul Adha 2025

Kisah Pengalaman Puluhan Tahun Juru Sembelih Surabaya, Panen-Panennya Jagal: Tak Boleh Bawa Daging

Muhammad (45) sibuk dengan proses penyembelihan hewan kurban pada perayaan Idul Adha di Sekolah KB-TK-SD-SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/NURIKA ANISA
JURU SEMBELIH - Muhammad, juru sembelih dari Rumah Potong Hewan Kedurus Surabaya tengah melaksanakan tugasnya untuk penyembelihan hewan kurban di Alazka Surabaya, Jumat (6/5/2025). Kali ini dia bersama tim menangani delapan sapi dan 40 kambing. Selama Idul Adha, penyembelihan dilakukannya di beberapa titik di Surabaya 

“Harus jujur, kita bayaran uang nggak boleh bawa daging, ga boleh kita bawa apa yang ada disitu. Kalau panitia ngasih (diluar upah) ya itu biasa, Alhamdulillah. Harus jujur,” ujarnya.

Yang menjadi poin penting adalah larangan pemberian bagian dari hewan kurban untuk diberikan kepada orang yang memotong sebagai upah.

Karenanya pemberian seplastik daging kepada orang yang memotong sepanjang bukan sebagai upah, diperbolehkan.

“Satu sapi besar Idul Adha (upah) Rp1 juta, kalau biasanya nangani kepala memisahkan cingur, otak dan lain Rp200 ribu itu saya kerjakan sehari. Biasanya dari pertama masrahi (menugaskan) ngomong satu sapi atau sama buka kepala, membersihkan kikil. Satu kaki sapi Rp50 ribu itu sudah bersih. Kikil itu yang lama merebusnya dua jam. Kalau kambing Rp150ribu (upah) satu ekor,” ujarnya.

Baca juga: Hiburan Gratis, Warga Beri Makan Hewan Kurban di Masjid Agung An Nuur Kota Batu sebelum Disembelih

Kedua adalah menjaga kebersihan. Hal ini juga ia tekankan kepada timnya. Dicontohkan saat daging sapi memiliki banyak lemak (gajih), atau saat menemukan ada hati sapi yang rusak maupun bagus harus disampaikan kepada panitia.

Selanjutnya adalah keahlian menguliti sapi kurban. Begitu cepat dan tepatnya tim penyembelih hewan itu menguliti sapi, seakan-akan mereka menggunakan pisau ajaib.

Muhammad menyiapkan pisau berbentuk segitiga. Sebelum melakukan penyembelihan hewa kurban, ia mengasahnya untuk membuat pisau tajam. Setelahnya, membersihkan dan memberi minyak goreng agar tidak berkarat.

Dalam waktu hanya sekitar satu jam, Muhammad menyebut, penyembelihan satu sapi sudah beres. Tugas panitia lainnya memotong daging, menimbang dan membagikan kepada sekitar.

“Nguliti nggak boleh lubang. Harus teliti. Daging tidak boleh ikut, prosesnya kan memisahkan daging dan kulit. Kalau Idul Adha (sembelih banyak sapi) dibilang capek pasti capek, tapi kan bayarannya beda kalau Idul Adha, dan jangan punya hati ‘aduh nanti bisa apa nggak? Los saja, Insyaallah yang penting apa adanya. Bismillah,” tuturnya.

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved