Berita Viral
Tangis Ibu Ikbal Siswa SD Difabel Diberi Rumah Dedi Mulyadi, Kaki Tinggal 1 dan Curhat Anak Dibully
Sosok Ikbal siswa SD difabel mencuri perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ikbal dan ibunya yang juga difabel mendapat rumah dari Dedi.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Ikbal siswa SD difabel mencuri perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Akhirnya, Ikbal dan ibunya yang juga difabel mendapat rumah dari Dedi Mulyadi.
Ikbal merupakan siswa kelas 1 SDN Mekarjaya 11, Depok.
Ikbal bersama tiga rekan disabilitas yakni Atasa dan Rafli bertemu Dedi Mulyadi di kediamannya Lembur Pakuan.
Ketiga anak tersebut tidak merasa rendah diri.
Bahkan, Atasa dan Ikbal percaya diri bersekolah menggunakan skateboard untuk membantu aktivitas mereka.
Dari ketiga anak disabilitas, Ikbal menyimpan kisah pilu.
Ikbal telah ditinggal ayahnya meninggal saat dirinya masih kecil.
Sedangkan, ibunya diamputasi karena menderita diabetes.
Ikbal juga menjadi korban bullying rekan di rumahnya. Ia pernah ditendang dan dipalak temannya.
Dedi Mulyadi lalu memanggil ibunda Ikbal yang menemaninya ke Lembur Pakuan.
Sehari-hari ibunda Ikbal berjualan kue dan menerima pesanan nasi boks demi kebutuhan hidup dua anaknya.
Ikbal sempat mencari ibundanya dengan menggunakan skateboard.
Ia tampak mahir memakai skatebord untuk membantu aktivitasnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Dipolisikan Warga Soal Program Barak Militer, Sang Gubernur: Mereka Cari Perhatian
Ibunda Ikbal lalu menemui Dedi Mulyadi.
Ia langsung bersalaman dengan Gubernur Jawa Barat itu.
Satu kaki ibunda Ikbal diamputasi karena diabetes.
"Sudah dua tahun (menderita penyakit gula)," kata ibunda Ikbal, dalam video di akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Jumat (6/6/2025), melansir dari TribunJakarta.
Dedi sempat menyinggung wajah ibunda Ikbal.
"Wajah ibunya segar kok," kata Dedi.
Ibunda Ikbal bercerita bahwa kadar gulanya sudah normal.
Ia lalu bercerita mengenai keadaan Ikbal yang kini telah berusia 9 tahun namun masih duduk di kelas 1 SD.
Ikbal ternyata sempat tidak memiliki anus. Bocah asal Depok itu akhirnya harus menjalani operasi agar memiliki anus.
Namun, Ikbal kini sebulan hanya bisa tiga kali buang air besar.
"Katanya dulu, kata dokter ususnya itu entah usus orang meninggal atau binatan jadi ususnya disambung," kata ibunda Ikbal.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sindir Orang Tua yang Selalu Turuti Kemauan Anak: Bertentangan Sifat Nabi
Dedi pun menyadari saat memegang perut Ikbal yang agak keras.
Menurut ibunda Ikbal, hal tersebut karena ada bekas jahitan di perutnya.
Selain itu, Ikbal juga harus menggunakan pampers. Pasalnya, buang air kecilnya tidak normal.
Ibunda Ikbal menuturkan anaknya sempat ditolak saat mendaftar ke TK.
Hal yang sama dialami saat mendaftar ke jenjang sekolah dasar.
Ibunda Ikbal disarankan agar anaknya masuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB).
"Saya bilang kalau SLB saya enggak mampu. Saya janda. Saya bilang saya ngidupin anak dua, rumah ngontrak. Untuk sehari-hari aja Senin-Kamis ya, Pak. Apalagi untuk kebutuhan sekolah SLB. SLB kan masuknya mahal, terus bayaran sekolahnya juga mahal," kata Ibunda Ikbal.
Akhirnya, Ibunda Ikbal mengadu ke Pemkot Depok yang akhirnya anaknya bisa masuk ke SDN Mekarjaya 11.
Selain itu, ibunda Ikbal menyebutkan suaminya bernama Jimmy meninggal karena serangan jantung.
Ibunda Ikbal lalu bercerita kerabatnya tidak ada yang peduli.
Apalagi, saat dirinya diamputasi. Bantuan hanya datang dari adiknya yang membantu uang Rp 500 ribu sebulan untuk biaya kontrakan.
"Waktu saya sakit enggak ada. Waktu saya diamputasi enggak ada yang datang ke rumah sakit," kata Ibunda Ikbal.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Ibunda Ikbal akhirnya berjualan kue, nasi bakar dan nasi boks.
Ia kerap mendapatkan pesanan nasi boks untuk Jumat Berkah. Harga satu nasi boks isi ayam yakni Rp 12 ribu.
Biasanya ia mendapatkan keuntungan per minggu Rp 800 ribu.
"Ada saja sih misalnya kalau nasi boks mendadak gitu, Pak, itu agak lumayan. Itu kita sisihin buat bayar kontrakan," kata ibunda Ikbal.
Ia menyebut biaya kontrakan per bulan seharga Rp 800 ribu. Sedangkan dirinya belum membayar kontrakan selama dua bulan.
"Kita punya prinsip Allah kan menjanjikan kalau anak yatim itu enggak bakalan kelaparan, Pak. Gitu. Cuma itu saja prinsip saya, Pak," kata Ibunda Ikbal yang mengaku berusia 49 tahun.
Baca juga: Pemicu Orangtua Siswa Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim, Soal Pendidikan Militer: Jelas Dilarang UU
Dedi Mulyadi lalu memuji Ikbal yang tidak merasa rendah diri meski menggunakan skateboard sehari-hari untuk bersekolah.
"Untungnya enggak malu, Pak. Makanya saya bilang berbaur saja, nak," kata ibunda Ikbal.
Namun, Ikbal tetap menjadi korban bullying. Ibunda Ikbal bercerita kesulitan anaknya saat menjalankan ibadah salat.
Ikbal harus menggunakan celana pendek agar bisa beraktivitas.
Tetapi, Ikbal akhirnya dibully rekan-rekannya. Celana Ikbal diangkat. Lalu, tangan Ikbal pernah dipegang dan dirinya ditendang.
"Nah, dia nangis pulang sama saya, nangis. Setelah nangis, saya tegur ibunya (pelaku) kan ibunya enggak terima, Pak," kata Dedi.
Tak hanya itu, Ibunda Ikbal juga bercerita bahwa kaki palsunya sudah rusak.
Ia membeli kaki palsu di RS Universitas Indonesia seharga Rp 11 juta.
Baca juga: Perintah Dedi Mulyadi Siswa Masuk Jam 6 Pagi, Mirip Kebijakan di NTT yang Memicu Masalah Kesehatan
Akhirnya, Dedi Mulyadi memberikan bantuan dana agar ibunda Ikbal bisa membeli kaki palsu baru ke Rumah Sakit Universitas Indonesia.
"Alhamdulillah ya Allah," kata Ibunda Ikbal menangis.
Dedi Mulyadi juga memberi bantuan dana untuk membayar kontrakan dan modal usaha.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga memberikan uang sebesar Rp 3 juta agar Ikbal membeli skateboard baru.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga berjanji membelikan rumah untuk ibunda Ikbal.
"Saya kan punya program rumahrakyat miskin di Kota Depok. Nanti ibu saya kasih hadiah rumah," kata Dedi Mulyadi.
"Alhamdulillah ya Allah. Doa saya pak setiap hari, setiap malam pak, karena apa? saya sudah tua, saya penyakitan, kalau saya sudah enggak ada umur, berdua tinggal di mana," ucap Ibunda Ikbal penuh syukur.
"Nanti saya cariin rumah buat Ibu. Saya kasih hadiah rumah buat Ibu. Ibu hebat luar biasa. Kamu (Ikbal) jadi anak hebat semua nanti kan enggak apa-apa kalau nanti pindah rumahnya dari tempat kontrakan," kata Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, seorang siswa SMP mendapat hadiah kuda dari Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat.
Siswa SMP itu diketahui ikut menjalani pembinaan karakter di Makodim 0601/Sumedang.
Ia berada di barak militer karena sering bolos sekolah.
Itu seperti terlihat dalam video di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Percakapan eks Bupati Purrawakarta dan siswa ini menggunakan Bahasa Sunda.
"Kunaon? iye teh kunaon?," tanya Dedi Mulyadi.
"Sering bolos sekolah, ngurus kuda," kata siswa tersebut, melansir dari TribunJakarta.
Mendengar hal tersebut, Dedi Mulyadi pun tertawa.
Sebab beberapa siswa lainnya mengaku bolos sekolah karena tidur larut akibat bermain ponsel.
"Jadi sukanya sama kuda? kuda renggong,"
"Jadi senang main kuda renggong?. Pokoknya ga suka suka sekolah?," tanya Dedi Mulyadi lagi.
"Jarang pak," sahut siswa tersebut.
"Dikasih ngurus kuda sama bapak mau gak? tapi harus mau sekolah," tawar Dedi Mulyadi.
Baca juga: Aturannya Sering Disoroti, Dedi Mulyadi Telpon Sosok ini 10 Kali Tiap Hari, Anak Buah: Harus Cepat
Tanpa jeda, siswa tersebut langsung menjawab 'mau'.
"Kamu udah punya kuda belum?," tanya Dedi Mulyadi memastikan.
"Belum," jawab siswa tersebut.
"Nanti dikasih ngurus kuda lulus dari sini, jadi baik, saya kasih kuda," sahut Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi pun menanyakan harga kuda dan menyebut angka Rp 25 juta.
Setelahnya, Dedi Mulyadi menggoda siswa tersebut agar berangkat sekolah dengan menaiki kuda saja.
Namun anak tersebut tidak mau karena jarak yang jauh dan memilih naik transportasi umum.
"Ke sekolah naik kuda," kata Dedi Mulyadi.
"Jauh Pak, dari Tanjungkerta ke Sumedang," jawab siswa tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Ikbal siswa SD difabel
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
mendapat rumah dari Dedi Mulyadi
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kronologi Prajurit TNI Tonjok Driver Ojol hingga Patah Tulang, Keluarga Tolak Damai: Hukum Setimpal |
![]() |
---|
Ucapan Kalau Tidak Bisa Bayar Utang Jangan Berutang, Bikin Risman Amuk Pegawai Koperasi Hingga Tewas |
![]() |
---|
Brigjen TNI Minta Maaf usai Prajurit Hajar Ojol Sampai Patah Hidung Cuma Karena Diklakson |
![]() |
---|
Telanjur Tak Bawa Bekal, Siswa TK Menahan Lapar Dibanding Makan Ayam Menu MBG yang Bau Tak Sedap |
![]() |
---|
Oknum TNI Hajar Pengemudi Ojol Ngaku Khilaf & Tanggung Biaya Pengobatan, Keluarga Korban Tolak Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.