Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Baru Syukuran Kelahiran, Istri Dibunuh Suami Gegara Viral Banyak Utang, Jasad Ditinggal Samping Bayi

Aksi pembunuhan ini dipicu rasa malu dan tekanan psikologis yang dirasakan pelaku akibat istrinya memiliki banyak utang. 

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
via Tribun Lombok
SUAMI MALU ISTRI BANYAK UTANG - Istri baru 10 hari melahirkan dibunuh suami di Dompu, NTB. Pelaku malu korban punya banyak utang 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang suami berinisial YA (30) tega menghabisi nyawa istrinya berinisial SRI (28) yang baru melahirkan 10 hari sebelumnya.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Nangasia, Desa Marada, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (7/6/2025) dini hari. 

Belakangan terkuak motif pria berusia 30 tahun tersebut nekat membunuh sang istri.

Baca juga: Perselingkuhan ASN di Dinas Pendidikan Dibongkar Anak, Berawal Minta Poligami, Kadisdik Turun Tangan

Menurut Kasi Humas Polres Dompu, AKP Zuharis, aksi pembunuhan ini dipicu rasa malu dan tekanan psikologis yang dirasakan pelaku akibat istrinya memiliki banyak utang. 

Foto-foto SRI bahkan sempat tersebar di beberapa grup Facebook komunitas Dompu, di mana dirinya menjadi bahan perbincangan dan penagihan utang secara terbuka.

Hal ini disebut-sebut mempermalukan nama baik keluarga.

"Karena malu, YA membunuh istrinya dengan sebilah parang," ungkap AKP Zuharis.

"Kejadian itu terjadi sehari setelah mereka melaksanakan syukuran atas kelahiran anaknya," imbuhnya.

YA yang merupakan ayah dua anak tega menghabisi nyawa sang istri dengan cara sadis.

YA membacok Yuni hingga tak bernyawa di rumahnya sendiri.

Tragisnya, setelah dibunuh, jasad SRI diletakkan di samping bayinya yang masih berusia 10 hari.

Pembunuhan ini terungkap pada Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WITA.

Saat anak korban menemukan ibunya tergeletak di lantai kamar dalam kondisi berlumuran darah. 

Anak tersebut segera memberitahu neneknya (ibu korban).

SYA (30), terduga pelaku saat diamankan di Mapolres Dompu, Sabtu (7/6/2025).
SYA (30), terduga pelaku saat diamankan di Mapolres Dompu, Sabtu (7/6/2025). (Dok Humas Polres Dompu)

Mengetahui kabar tersebut, sang nenek segera bergegas ke rumah korban.

Setibanya di lokasi, ia mendapati tubuh SRI sudah tidak bernyawa.

Saat memeriksa rumah, ibu korban mendapati tubuh anaknya sudah tak bernyawa dengan luka di bagian belakang kepala dan pergelangan tangan.

"Sang nenek yang segera memeriksa ke rumah korban menemukan tubuh SRI sudah tidak bernyawa," ungkap AKP Zuharis, dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/6/2025).

Baca juga: Panitia Minta Maaf Minta Warga Bayar Rp15.000 Buat 1 Kantong Daging Kurban: Ingin Membantu Teman

Tak cuma ibunda korban, tetangga sekitar yang berada di TKP pun ikut terkejut dengan kondisi Yuni.

Seorang tetangga merekam momen saat mendatangi rumah korban seraya bercerita.

Warga dibuat syok dengan cara sadis suami tersebut menyiksa korban.

Yakni dengan memotong kedua tangan istrinya.

"Kedua tangannya ini (korban), dipotong. Entah masalah apa, dengar-dengar info (karena) kecemburuan."

"Ya Allah, ini polisi ada, masyarakat full," kata perekam video viral di TKP, dilansir dari Instagram akun @nenktainment.

Melihat ke TKP, warga dibuat bergidik ngeri.

Mereka tak menyangka YA tega membunuh istrinya yang baru saja melahirkan.

Ya, korban yakni Yuni ternyata 10 hari lalu, baru saja melahirkan anak keduanya dengan YA.

Bahkan, sehari sebelum pembunuhan, korban baru melaksanakan selamatan cukur rambut bayinya.

"Di dalam rumahnya sudah ada mayatnya (korban), di kamarnya, tangannya sudah dipotong dua-duanya. Heran saya, kenapa begitu tega ya bestie."

"Padahal baru dia melahirkan tuh 10 hari, kemarin baru doa cukur rambut anaknya. Tapi kita mau bilang apa," imbuh tetangga.

SRI dianiaya suami sampai tewas, Sabtu (7/5/2025), padahal belum dua minggu usai melahirkan. Saat ditemukan, SRI dalam kondisi mengenaskan bersama bayinya yang baru berusia 10 hari.
SRI dianiaya suami sampai tewas, Sabtu (7/5/2025), padahal belum dua minggu usai melahirkan. Saat ditemukan, SRI dalam kondisi mengenaskan bersama bayinya yang baru berusia 10 hari. (Instagram/nyinyir_update)

Polisi yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan.

Pelaku YA sempat melarikan diri usai melakukan aksi kejam tersebut.

Keberadaan pelaku akhirnya berhasil diketahui pihak kepolisian.

Beberapa jam kemudian, ia berhasil diringkus di Dusun Wera, Desa Lepadi, Kecamatan Pajo.

Saat hendak ditangkap, keluarga pelaku sempat menolak kehadiran polisi.

Meski begitu, setelah dilakukan pendekatan persuasif, polisi akhirnya berhasil menangkap SYA beserta barang bukti berupa sebilah parang sepanjang 60 sentimeter yang diduga digunakan dalam aksi pembacokan tersebut.

"Pelaku diamankan di rumah orang tuanya. Kami juga menyita barang bukti berupa sebilah parang sepanjang 60 cm yang diduga digunakan dalam aksi pembunuhan," jelas AKP Zuharis, dikutip dari Tribun Lombok.

Baca juga: Sia-siakan Bantuan dari Gubernur, Pria Kini Tak Lagi Jadi Karyawan, Ingin Balik Lagi Kerja Urus Sapi

Saat ini, YA telah diamankan di Mapolres Dompu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Dalam pemeriksaan, ia mengakui seluruh perbuatannya.

"Pelaku mengaku merasa malu dan tertekan akibat korban memiliki banyak utang, dan kerap menjadi bahan pergunjingan serta mempermalukan nama baik keluarga," ungkap Zuharis.

Atas perbuatannya, YA dijerat dengan pasal terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang mengakibatkan kematian.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT.

Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Polisi juga masih mendalami latar belakang psikologis pelaku guna mengungkap secara menyeluruh motif kekerasan tersebut.

Tangkapan layar sosok suami di Dompu (kiri) yang tega membunuh istrinya (kanan) yang baru 10 hari lalu melahirkan. Cara sadis pelaku habisi nyawa korban bikin tetangga syok.
Tangkapan layar sosok suami di Dompu (kiri) yang tega membunuh istrinya (kanan) yang baru 10 hari lalu melahirkan. Cara sadis pelaku habisi nyawa korban bikin tetangga syok. (Tribun Lombok)

Kasus lainnya, seorang TKW yang baru pulang ke Indonesia tewas dibacok suami cuma gara-gara diabaikan.

TKW bernama Jumiati (25) harus meregang nyawa usai dibacok suaminya sendiri gegara hal sepele.

Padahal dia baru beberapa hari pulang ke kampung halamannya seusai bekerja di luar negeri.

Pelaku adalah suaminya bernama Ilham (30), warga Desa Tanjung Mas, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Peristiwa terjadi pada Rabu (1/1/2025), sekitar pukul 11.30 WITA, di rumah mertuanya, tepatnya di Lingkungan Songgela, Kecamatan Asakota, Kota Bima.

Kejadian ini pun dikonfirmasi kebenarannya oleh kepolisian setempat.

Baca juga: Uang Majikan Ratusan Juta Buat Berobat Kanker Dicuri, ART Nangis Takut Dipenjara setelah Kepergok

Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun, membenarkan adanya insiden pembunuhan istri tersebut.

Kejadian ini berawal saat sang suami datang untuk menjenguk korban yang baru beberapa hari pulang kerja dari luar negeri.

Setibanya di kediaman mertua, Ilham kemudian memanggil sang istri yang saat itu tengah menjemur pakaian.

Karena tak dihiraukan istrinya, pelaku sontak masuk ke dalam rumah mertua untuk mencari sesuatu.

"Setelah itu pelaku meminta buku kepada korban, namun korban tetap melanjutkan jemur pakaian," kata Nasrun saat dikonfirmasi pada Rabu.

Merasa tidak mendapat respons yang baik, Ilham dan istrinya lantas terlibat cekcok mulut hingga berujung aksi pembacokan.

Pelaku membacok bahu kanan istrinya menggunakan golok sebanyak dua kali hingga membuat korban jatuh bersimbah di tanah.

"Setelah membacok istrinya, pelaku langsung kabur ke area pegunungan di wilayah Songgela," ujarnya.

Jumiati, wanita asal Nusa Tenggara Barat tewas dibacok suami setelah beberapa hari pulang ke Indonesia dari bekerja di luar negeri.
Jumiati, TKW asal Nusa Tenggara Barat tewas dibacok suami setelah beberapa hari pulang ke Indonesia dari bekerja di luar negeri (Kompas.com)

Sementara itu korban dibawa ke rumah sakit menggunakan sepeda motor.

Sejumlah warga berupaya mengejar pelaku, namun sampai saat ini belum ditemukan.

Nasrun mengatakan, korban sempat mendapat perawatan tim dokter, namun nyawanya tak tertolong akibat pendarahan hebat yang dialami Jumiati.

"Korban dinyatakan meninggal tak lama setelah menjalani perawatan di rumah sakit," kata Nasrun.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved