Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Porprov Jatim 2025

Sabet Emas di Porprov Jatim 2025, Atlet Hapkido Malang Curhat Larang Orang Tua Nonton Langsung

Sabet medali emas di Porprov Jatim 2025, atlet Hapkido Kabupaten Malang curhat melarang orang tua nonton langsung di GOR: Takut tak sesuai ekspektasi.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
MEDALI EMAS - Mahasiswi Universitas Negeri Malang, Seputih Hati Imani, berhasil sabet medali emas Cabor Hapkido di Porprov Jatim 2025, Selasa (10/6/2025). Selama pertandingan, Imani melarang orang tua menonton di lokasi pertandingan.  

Pendukung yang tak lain merupakan atlet Hapkido Kabupaten Malang ini sama gembiranya seperti yang dirasakan Imani.

Baca juga: Porprov Jatim 2025, Venue Cabor Futsal dan Wushu di Kota Malang Dipindah, Ini Penyebabnya

"Alhamdulillah, nggak nyangka sebenarnya karena di detik-detik akhir itu kaya udah nggak mungkin gitu, kan beda tipis," jelasnya dengan perasaan senang dan gembira.

Jerih payah yang ia lakukan selama ini saat berlatih akhirnya membuahkan hasil.

Diketahui, Imani tertarik dengan seni bela diri asal Korea Selatan itu baru setahun.

Sebelumnya ia memiliki basic sebagai atlet Taekwondo.

Beberapa prestasi juga ia raih. Mulai dari juara dua kejuaraan tingkat provinsi, hingga juara satu di kejuaraan tingkat kampus.

"Tertarik dengan Hapkido baru satu tahun karena ada bantingannya. Sebelumnya di Taekwondo itu nggak ada kaya kurang seru aja. Tapi meski begitu, realitanya yang dipakai juga tendangan Taekwondo sih," ujarnya.

Perempuan yang kuliah jurusan Sastra Jerman di UM Malang itu mengaku hampir setiap hari menghabiskan waktunya untuk berlatih. Mulai latihan dasar hingga sparing dengan lawan.

Bahkan ia harus menyetorkan ke pelatih bahwa ia telah berlari kurang lebih 5 kilometer tidak lebih dari 30 menit. Semua ini ia lakukan setiap malam.

Selain itu, untuk menjaga kondisi tetap fit, perempuan berhijab itu juga menjaga asupan makanan.

Ia menghindari makanan pedas serta minuman es.

Kemudian 2 kali dalam seminggu ia mengonsumsi kuning telur ayam kampung mentah.

"Latihan fisik itu yang penting sih setiap harinya," tuturnya.

Tak hanya mempersiapkan fisik, Imani juga meminta doa restu dari orang tuanya. Meskipun pada saat pertandingan ia tak didampingi oleh orang tuanya. 

Alasan Imani tak ditemani orang tua memang karena permintaanya.

Bukan karena jarak antara rumah dengan tempat pertandingan yang jauh. Bahkan lokasinya pun masih di satu kecamatan.

"Nggak, saya larang, takut nggak sesuai ekspektasi," tegasnya dengan sipu malu.

Namun pada kenyataanya, Imani berhasil menyabet emas.

Akan tetapi, ini bukanlah puncak dari segala kemenangannya. Imani berharap ke depan ia bisa melanjutkannya ke Pekan Olahraga Nasional (PON).

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved