Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswi Berprestasi Minum Cairan Pembersih Depresi Gaji Rp20 Ribu, Kini Biaya Sekolah Dibayar Gubernur

Sang siswi diketahui merupakan santri berprestasi di salah satu pondok pesantren di Kota Cirebon.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
MINUM CAIRAN PEMBERSIH - Kondisi MMH di rumah sakit di Kota Cirebon pada Senin (9/6/2025) siang. MMH adalah siswi berprestasi yang coba akhiri hidup dengan minum cairan pembersih lantai, karena takut tak bisa lanjut sekolah. 

"Malam Jumat ajudan saya menemui pihak tsanawiyahnya, pihak pesantrennya, dan sudah membereskan,” ujar Dedi.

"Ke depannya, sudahlah, saya tanggung pendidikannya sampai selesai," tambahnya.

Baca juga: Pedagang Pakaian di Pasar Keluhkan Sepi Pembeli, Sehari Dapat Rp20 Ribu: Apa-apa Sekarang Online

Dedi mengaku mengetahui kisah MMH dari pemberitaan media dan langsung memerintahkan ajudannya untuk mengurus segala kebutuhan MMH.

"Karena ketidakmampuan orang tuanya membelikan seragam, akhirnya dia menggunakan seragam Tsanawiyah (SMP), bet-nya yang diganti seragam SMA."

"Dan kemudian, dia (MMH) hanya bisa sekolah sampai satu semester," kata Dedi.

Langkah ini menurut Dedi merupakan bentuk komitmennya dalam memastikan seluruh anak di Jawa Barat bisa bersekolah hingga jenjang SMA. 

Ia menyayangkan masih adanya siswa di Jawa Barat yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena persoalan biaya, meskipun sekolah negeri tidak memungut uang pendidikan.

Ia pun menyoroti kembali kebijakan pelarangan kegiatan studi tur, perpisahan, dan outing class di sekolah-sekolah.

Faozan menjenguk kondisi MMH di rumah sakit di Kota Cirebon pada Senin (9/6/2025) siang.
Faozan menjenguk kondisi MMH di rumah sakit di Kota Cirebon pada Senin (9/6/2025) siang. (KOMPAS.com/MUHAMMAD SYAHRI ROMDHON)

Menurutnya, biaya lainnya hanya akan menambah beban bagi siswa yang kurang mampu.

Dedi juga menegaskan pentingnya kebijakan pendidikan yang adil dan tidak memberatkan siswa.

Termasuk larangan kegiatan perpisahan dan outing class yang kerap menambah beban orang tua.

"Bayangin, jangankan untuk studi tur, wisudaan, perpisahan, outing kelas, bayar baju seragam saja enggak bisa. Akhirnya seperti ini," tutur Dedi.

Dedi juga mengingatkan orangtua dan anak-anak untuk lebih bijak dalam mengelola keinginan konsumtif yang tidak relevan dengan pendidikan.

Saat ini, menurut Dedi, proses penerimaan murid baru (SPMB) di Jawa Barat sedang berlangsung.

Ia berharap, seluruh anak-anak di Jawa Barat bisa melanjutkan pendidikan tanpa kendala berarti.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved