Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tarif PBB Naik 250 Persen, Pejabat Malah Joget Bareng 3 Srigala di Pendopo, Bupati sampai Minta Maaf

Aksi pejabat asyik joget heboh bareng 3 Srigala ini menunjukkan ketidakpekaan sosial Pemkab Pati.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
PEJABAT ASYIK JOGET - Penampilan grup vokal dangdut 3 Srigala di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (9/6/2025) malam. Aksi joget mereka viral dan memicu kritik publik terhadap Pemkab Pati. 

Hasil pemeriksaan terhadap para penari erotis ini diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra.

Dalam hasil pemeriksaan ini, terungkap bahwa penari erotis di video viral tersebut ternyata bukan perempuan.

Melainkan laki-laki yang berbusana dan bertingkah layaknya perempuan.

Sosok penari erotis yang terekam dalam video viral di Tasikmalaya kini telah terungkap
Sosok penari erotis yang terekam dalam video viral di Tasikmalaya kini telah terungkap (Instagram/newstasikmalayacom)

Penari erotis viral ini pun memiliki profesi asli yang tak terduga.

Di antara mereka bahkan ada yang bekerja sebagai tukang bakso yang kerap mangkal di sekolah-sekolah.

AKP Herman Saputra menjelaskan, yang melakukan tarian erotis adalah tiga orang dan semuanya sudah dimintai keterangan serta klarifikasi.

"Yang kita diperiksa itu manajer dari Crown, dan tiga orang yang ada di video, dua cowok dan satu perempuan," ungkap AKP Herman, Minggu (8/6/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

Pada saat diamankan, katanya, dari tiga penari ini, dua orang pria berperilaku seperti perempuan dan satu lagi perempuan asli.

Bahkan, salah satu penarinya ada yang berprofesi sebagai penjual bakso ikan yang kerap mangkal di sekolah wilayah Kota Tasikmalaya.

"Jadi yang sempat joget sampai lempar bra itu cowok, tapi bra tersebut milik temen perempuannya. Dan semuanya dalam keadaan mabuk," kata AKP Herman.

Baca juga: Dilabrak Istri Sah, ASN Disdik yang Jadi Selingkuhan Suami Ngotot Mau Menikah: Hak Saya Juga Memilih

Setelah pemeriksaan, keempatnya tidak dikenakan pidana dan hanya melakukan klarifikasi atas kejadian tersebut.

AKP Herman menegaskan, tidak ada tindak lanjut melalui proses hukum dan mereka hanya dimintai keterangan serta klarifikasi usai kejadian.

"Kalau untuk sementara yang kita kenakan hanya klarifikasi saja nanti sambil ada pendalaman. Bahkan, mereka menangis pas kita periksa di hadapan orang tuanya," ucapnya.

Untuk motifnya, ternyata ketiga orang yang ada di video tersebut memang hanya mencari saweran dari pengunjung Cafe Crown.

"Iya motifnya mencari tip atau saweran. Dan ketiganya satu geng saling kenal. Pas kita tanya juga, kadang disawer Rp50 ribu, Rp70 ribu sampai Rp100 ribu," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved