Bedah Buku Pemikiran KH Asad Umar, Pelopor Integrasi Pendidikan Pesantren dan Modernitas di Jombang
KH Muh Asad Umar jadi pelopor integrasi pendidikan pesantren dan modernitas di Jombang, jejaknya dibedah lewat buku.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Pemikiran dan perjalanan hidup KH Muh Asad Umar kembali menjadi sorotan dalam forum intelektual yang digelar di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang, Sabtu (14/6/2025).
Melalui peluncuran sekaligus bedah buku berjudul “Pemikiran KH Muh Asad Umar: Pendidikan Pondok Pesantren di Era Modern,” karya penulis Rohmadi, berbagai kalangan diajak menyelami pemikiran salah satu tokoh sentral pengembangan pesantren di Indonesia.
Forum yang berlangsung dalam format diskusi terbuka itu dihadiri oleh civitas akademika, santri, siswa, dan tokoh masyarakat.
Buku yang dibahas bukan sekadar biografi biasa, melainkan karya ilmiah yang merekam bagaimana KH Asad memadukan nilai-nilai tradisional pesantren dengan visi pendidikan masa depan.
Dalam presentasinya, Rohmadi menekankan, KH Muh Asad Umar bukan hanya kiai yang mendalami ilmu agama, tetapi juga tokoh manajemen yang progresif dan memiliki kepedulian sosial tinggi.
“Beliau adalah sosok pemikir dan pelaksana. Tidak berhenti pada gagasan, tapi juga bertindak untuk membuktikan ide-idenya,” ujar Rohmadi, menjelaskan latar belakang penulisan bukunya yang terdiri dari 107 halaman tersebut.
Baca juga: Hari Kesehatan Mental, Lembaga Psikologi Darul Ulum Jombang Ajak Santri Lomba Jadi Penyiar Podcast
Salah satu capaian besar KH Asad Umar adalah pendirian SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang pada tahun 1990, jauh sebelum sistem pendidikan nasional mulai membuka ruang integrasi antara pendidikan umum dan pesantren.
Tak berhenti di sana, lahirlah Unipdu sebagai manifestasi gagasan besarnya dalam membangun perguruan tinggi berbasis pesantren.
Sebagai penanggap utama, KH Zaimuddin Wijaya Asad atau yang akrab disapa Gus Zuem, mengungkapkan, buku ini menyimpan kenangan mendalam baginya sebagai anak pertama KH Asad.
“Membaca buku ini seperti menyaksikan ulang episode demi episode tentang bagaimana beliau membangun lembaga pendidikan, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara nilai,” kata Gus Zuem.
Sementara itu, Yusron Aminulloh, jurnalis senior dan rekan diskusi penulis, menyoroti keberanian penulis yang menembus batas jurnalisme populer menuju ranah akademik. Ia juga menggarisbawahi betapa inklusifnya pola kepemimpinan KH Muh Asad Umar.
“Pak kiai dikenal sangat terbuka. Beliau menjalin relasi dengan berbagai pihak lintas agama dan budaya, bahkan sempat belajar sistem manajemen pendidikan dari tokoh non-Muslim,” ujarnya.
KH Asad Umar dikenang karena terobosannya yang berani, yakni menggabungkan kurikulum agama dengan kurikulum umum di lingkungan pesantren.
Langkah ini dilakukan bukan untuk menghapus identitas pesantren, melainkan untuk memperkuatnya agar tetap kontekstual dalam perkembangan zaman.
Diskusi buku ini bukan hanya mengenang tokoh besar, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengevaluasi arah pendidikan pesantren di masa kini.
“Beliau telah membuktikan bahwa pesantren bisa menjadi pusat transformasi sosial dan intelektual. Warisannya bukan sekadar bangunan, tapi semangat untuk terus beradaptasi,” tutup Rohmadi.
KH Muh Asad Umar
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU)
Jombang
KH Zaimuddin Wijaya Asad
Gus Zuem
TribunJatim.com
Berita Jombang Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Mbah Upit Bikin Ribut Imbas Cekcok Tagih Utang, Tetangga Ngamuk Lalu Lempar Gelas Isi Es Batu |
![]() |
---|
Sejarah Baru Pencak Silat di Kediri, Atlet Disabilitas Tampil di Lereng Kelud Champion 6 |
![]() |
---|
Bakar Sampah Malah Ketiduran, Api Malah Merembet ke Rumah Bagian Belakang Tumihah |
![]() |
---|
Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk Bikin Korlantas Polri Sementara Stop Pakai Rotator dan Sirine Patwal |
![]() |
---|
Kronologi Pesawat Garuda Mengeluarkan Api saat Terbang, Kesaksian Penumpang: Doanya Gak Banyak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.