Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Murid SD Pakai Masker saat Ikuti Ujian Kenaikan Kelas, Guru Tegur Warga Buang Sampah Sembarangan

Terlihat beberapa guru berusaha menegur seorang warga yang membuang sampah sembarangan di lokasi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/IDON
MASKER - Murid SDN 81 Pekanbaru, Riau, memakai masker saat mengikuti ujian kenaikan kelas, karena bau sampah, Kamis (13/6/2025). 

Dalam proses pengajuan tersebut, Ujang juga meminta Disdik Kabupaten Bogor membantu renovasi gedung.

Menurutnya, meski pada saat itu dirinya masih berstatus Plt Kepala Sekolah, tapi dia tak ingin muridnya menderita karena harus belajar dengan cara duduk lesehan.

Namun hingga saat ini, bantuan tersebut belum terealisasi.

Pada saat itu, Ujang hanya mendapat jawaban agar mengikuti proses antrean bantuan.

BELAJAR DI LANTAI - Suasana belajar di SDN Cempaka Gunungsindur Bogor setahun belakangan, Kepsek mengungkapkan usahanya minta bantuan Disdik sudah dua kali tetapi tidak dikabulkan.
Suasana belajar di SDN Cempaka di Gunungsindur, Bogor, setahun belakangan. Kepsek mengungkapkan usahanya minta bantuan Disdik sudah dua kali, tetapi tidak dikabulkan. (TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne)

"Kalau untuk upaya, sebenarnya saya sudah mengajukan proporsal sekitar tujuh bulan lalu ke Disdik. Saya mengajukan sekalian renovasi gedung," ujarnya, Rabu (11/6/2025).

"Pada saat itu, kata Pak Dedi, ditunggu saja," ungkapnya.

Terkait kondisi yang terjadi di SDN Cempaka, Ujang mengaku belum mengetahui secara pasti.

Sebab, dia mengaku saat pindah tugas dan ditunjuk menjadi Plt di tahun 2024 lalu, kondisi pilu di SDN Cempaka sudah terjadi.

"Jadi sebenarnya itu saya Plt SDN Pedurenan sebelum di sini. Hari ini baru sertijab. Kondisinya memang parah. Ini kan sd bangunan lama juga," tuturnya.

Terkait kursi dan meja, kata Ujang, sebenarnya SDN Cempaka bahkan memang tidak memilikinya.

"Ini kursi dan meja hibah dari SD Flamboyan. Jadi hampir sekitar 90 persen kursi dan meja kondisinya rusak parah."

"Jadi sejumlah kelas, dan murid terpaksa belajar lesehan," ungkapnya.

Baca juga: Pantas Wali Kota Maidi Larang Hajatan Pakai Menu Prasmanan, Minta Kotak Kardusan Saja: Banyak Gengsi

Disinggung soal iuran SPP, Ujang menegaskan, di sekolahnya siswa tidak membayar uang tersebut.

"SPP? Tidak ada pungutan. Semua kan ditanggung karena adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)."

"Tapi BOS itu tidak mungkin dananya dipakai untuk beli kursi dan meja sebanyak itu," tegasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved