Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Ayahnya Dicibir, Iqbal Anak Kuli Bangunan Bisa Masuk Kedokteran UI hingga Didatangi Wakil Dekan

Inilah kisah anak kuli bangunan masuk Fakultas Kedokteran di UI atau Universitas Indonesia.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @santosoim
MASUK KEDOKTERAN UI - Iqbal Rasyid Achmad Faqih, lulusan MAN Insan Cendekia di Bengkulu Tengah itu diterima masuk Fakultas Kedokteran UI lewat jalur seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) 2025. Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof Dwiana Ocviyanti sampai sambangi rumahnya. 

Keputusannya untuk terjun ke dunia politik bukan karena ambisi pribadi, melainkan didorong oleh kesadaran akan pentingnya perubahan dari dalam sistem.

Dalam pernyataannya, Afni menegaskan:

"Keputusan untuk maju ke gelanggang politik bukan karena 7 tahun terakhir saya bersama Siti Nurbaya, Menteri yang berasal dari Nasdem. Bukan juga karena ambisi, karena buktinya mengabdi tak mesti harus terjun ke politik."

Namun realita demokrasi membuatnya sadar bahwa perubahan nyata tidak cukup hanya dengan membangun narasi atau menunjukkan aksi.

“Tapi satu-satunya jalan memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan membantu masyarakat banyak hanya bisa bila masuk ke ceruk-ceruk kekuasaan dengan amanah,” tulis alumni Pondok Pesantren Dar El Hikmah, Pekanbaru ini.

Baca juga: Lulus SMA Jadi Kernet hingga Buruh, Mbah Suriyono Akhirnya Jadi Sarjana, Jual Kambing untuk Kuliah

Pilihannya untuk bergabung dengan Partai Nasdem juga dipengaruhi oleh pengalamannya bersama Menteri Siti Nurbaya.

Ia terinspirasi dari cerita soal Ketua Umum Surya Paloh, yang tidak menuntut “setoran” jabatan, dan justru menekankan integritas serta pengabdian kepada rakyat.

Bahkan jika kekurangan dana dalam menjalankan tugas, sang menteri diminta untuk menyampaikan dan akan dibantu, asal tidak korupsi.

“Cerita itu saya saksikan sendiri selama 7 tahun terakhir. Jadi mantaplah saya berlabuh di sini. Berhubung hanya bermodal niat baik, saya hanya berharap calon pemilih di 2024 mendatang semakin cerdas. Tidak semata memilih duit melainkan kualitas. Semakin bisa membedakan yang mana loyang atau emas,” harap Afni.

Meski berkantor di Jakarta, Afni lebih sering menghabiskan waktunya di Riau.

Ia turun langsung ke kampung-kampung, mendengar keluhan masyarakat, dan memastikan program-program nasional tersampaikan dengan baik.

Di bawah pengawalan dan inisiasinya, berbagai program seperti RHL, KBD, KBR, Proklim, Perhutanan Sosial, hingga TORA berhasil dibawa ke daerah-daerah di Riau.

Baca juga: Anak Penjual Lontong Sayur Pernah Hidup Sulit Sebelum Lulus S3, Kini Jadi Orang Nomor Satu di Siak

Afni juga dikenal aktif di dunia akademik.

Ia menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Riau, kerap diundang sebagai pembicara di berbagai forum nasional, serta pernah mewakili Indonesia dalam Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Glasgow (Skotlandia) dan Mesir.

Beberapa artikel ilmiah hasil risetnya tentang kebijakan lingkungan pun telah dipublikasikan secara nasional.

Sebagai jurnalis, ia dikenal lewat tulisan-tulisan investigatifnya, menjuarai berbagai lomba karya jurnalistik, serta lulus dengan predikat terbaik dalam uji kompetensi wartawan oleh Lembaga Pers Dr. Sutomo Jakarta.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved