Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sumirah Kehilangan Sawah 800 Meter usai Diminta Cap Jempol, Terjual Rp 2,3 M Tapi Tak Terima Uangnya

Sebuah keluarga menjadi korban mafia tanah tersebut dan kini berjuang mendapatkan kembali hak atas tanah warisan mereka.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
KORBAN MAFIA TANAH - Potret Sumirah dan keluarganya di Kalurahan Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, tengah berjuang mendapatkan kembali hak atas tanah warisan mereka. Sumirah dan almarhum suaminya Budi Harjo menjadi korban mafia tanah setelah tanah sawahnya seluas 800 meter persegi tiba-tiba berpindah tangan tanpa proses yang dipahami pihak keluarga. 

Chrisna berharap agar pihak berwenang mau memeriksa kembali kasus tersebut dan memverifikasi bukti-bukti yang ada.

Keluarga almarhum Budi Harjo merasa mereka merupakan korban dalam skenario ini dan berusaha untuk mendapatkan keadilan.

Dalam upaya mendapatkan perhatian dan dukungan, Sumirah bersama Sri Panuntun telah mengajukan permohonan bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Kita sudah berkirim surat untuk diperiksa lagi, dicek kembali kebenaran materiinya. Kalau ada kuitansinya, buktikan kuitansinya ada di mana," ungkapnya

Saat dikonfirmasi, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda DIY, AKBP Verena Sri Wahyuningsih, menyatakan bahwa mereka akan mencari informasi lebih lanjut mengenai kasus ini.

"Tak cari info dulu," tutur AKBP Verena melalui chat WhatsApp (WA).

Baca juga: Perjuangan Keluarga Naput Jaga 11 Hektar Tanah Warisan di Labuan Bajo, Sakit Hati Dikira Mafia Tanah

Sebelumnya, kisah pilu datang dari seorang pemuda asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Nirkifli (20).

Di tengah keterbatasan, Nirkifli harus bertahan hidup dengan tinggal di kolong rumah warga.

Tepatnya di Dusun Tellongeng, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare.

Sejak dua tahun lalu, Nirkifli tinggal di balai-balai berukuran 2x1 meter di kolong rumah warga.

Ia mengandalkan tikar dan kelambu kusut sebagai tempat tinggal setelah kehilangan orang tuanya.

Hal ini terjadi setelah ayahnya meninggal dunia dan rumah tempatnya dilahirkan dan dibesarkan diambil alih pamannya.

"Waktu bapakku meninggal, kami langsung diusir oleh paman," ungkap Nirkifli dalam percakapan telepon dengan Kompas.com pada Jumat, (23/5/2025).

Meski Nirkifli memiliki warisan berupa sepetak sawah dari orang tuanya, sawah tersebut juga telah diambil alih oleh pamannya.

Ibu Nirkifli sebenarnya masih hidup.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved