Manfaatkan Sudut Kecil Rumah, Gungun Ubah Ratusan Ribu Jadi Ratusan Juta Rupiah, Kini Sudah Ekspor

TRIBUNJATIM.COM - Mengubah modal ratusan ribu rupiah menjadi keuntungan ratusan juta rupiah ternyata bisa dilakukan oleh pria bernama Gungun Gunawan.

Pria ini merupakan pengusaha barang berupa tas lokal yang akhirnya kini bisa ekspor luar negeri.

Berawal dari tekad dan keberanian, Gungun Gunawan, pengusaha tas lokal dengan jenama Montrav, nekat memulai usaha tas dari sudut kecil rumahnya.

Siapa sangka, usaha yang dulu hanya bermodalkan ratusan ribu rupiah kini mampu meraup penghasilan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan.

Tas lokal tersebut kini mendunia dan siap untuk bersaing dengan produk luar negeri.

Kepada Kompas.com, Gungun menjelaskan, awalnya dia hanyalah sebagai karyawan di salah satu perusahaan produksi tas lokal.

Perusahaan tempat dia bekerja itu memperbolehkan karyawannya untuk berjualan sebagai dropshipper.

“Jadi di tahun 2016 saya menjadi dropshipper di tempat saya bekerja, selama jadi dropshipper setiap tahunnya Alhamdullilah banyak orderan bisa sampai 2.000 pieces. Saya mulailah kepikiran untuk membuka usaha sendiri karena merasa, oh kayaknya enak yah kalau misalnya punya brand sendiri,” ujarnya saat dijumpai Kompas.com di rumah produksinya, Jumat (20/6/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Selasa (24/6/2025).

Lantaran ingin mandiri dan menaikkan ekonomi keluarganya, modal yang dia dapat selama menjadi dropshipper, Gungun gunakan untuk membuka usaha sendiri.

Hingga di tahun 2021 dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebelumnya dan membuka usaha tas dengan jenama Montrav.

Baca juga: 129 Warga Nganjuk Heran Serahkan KTP Tapi Tak Dapat MBG, Pelaku Untung Rp 20 Juta Tiap Bulan

Montrav sendiri diambil dari gabungan kata “Mount” yakni gunung dan “Travel” yakni bepergian.

Produk tas yang dijual merupakan tas-tas yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk naik gunung ataupun traveling.

Selama merintis usaha tas, perjalanan Gungun tak selalu indah tak selalu mulus. Pasalnya, modal yang dia miliki tak besar.

Oleh karena itu strategi yang dia lakukan adalah hanya dengan membuat produk yang terbatas.

“Saya awalnya hanya membuat 12 artikel. Nah di situ saya riset lagi mana yang paling best seller, yang best seller itu yang kita fokuskan untuk kita jual karena memang penjualannya tinggi di produk itu jadi bisa berkembang,” katanya.

Montrav bergabung dengan Shopee sejak 9 tahun yang lalu, atau ketika dia menjadi dropshipper yang menjual tas hasil produksi tempatnya dia bekerja.

Gungun mengaku alasan dia bergabung ke Shopee adalah karena keterbatasan modal untuk membuka toko offline.

Sementara dari sisi fitur-fitur yang dia dapatkan ketika bergabung ke Shopee juga besar.

Dia menggunakan fitur promosi, flash sale, hingga Shopee Live.

Baca juga: Sikapi Rencana Merger, SDN 3 Ngroto Kecamatan Pujon Malang Sebut Banyak Sisi Positifnya

Apalagi ketika kampanye khusus seperti tanggal kembar, penjualannya bisa mencapai 5 kali lipat dibandingkan hari biasanya.

Saat ini, omzet yang diraup Gungun rata-rata bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan dengan total produksi lebih dari 100 produk per hari.

Gungun menjual produk dengan harga mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 250.000.

Fitur Shopee Live juga berperan besar dalam peningkatan penjualan Montrav.

Namun, Gungun mengakui jadwal Shopee Live Montrav belum terlalu sering.

Baca juga: Ong Kim Swee Ungkap Sejumlah Perkerjaan Rumah Persik Kediri Jelang Bergulirnya Kompetisi Liga 1

Gungun mengaku Shopee yang menjadi jembatan bagi usahanya untuk bisa memasarkan produknya ke negara Asia Tenggara.

Gungun berhasil menjual produknya ke Malaysia dan Singapura.

Namun, untuk jumlahnya memang masih terbatas.

Gungun bercita-cita produknya bisa diekspor ke lebih banyak negara lain dengan mengikuti berbagi kelas yang diselenggarakan oleh Shopee lewat Program Shopee Ekspor.

Buah jerih payahnya, Gungun berhasil membangun rumah untuk keluarganya.

Baca juga: Pengantin Wanita Langsung Minta Cerai usai Ijab Kabul sampai Keluarga Syok, Kemenag Ungkap Risikonya

Bahkan, meski masih sedikit, Gungun secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat di sekitar rumahnya.

Dia memiliki enam karyawan, yang terdiri dari empat orang untuk penjahit, satu untuk content creator, dan satu lagi pengemasan.

“Teman-teman di tim saya pun alhamdullilah juga cukup merasa terbantu dengan bekerja sama saya, mereka juga ada yang bisa nyiciluntuk membangun rumahnya juga,” katanya.

Bahkan Gungun juga menggunakan jasa salah satu mahasiswa yang pernah melakukan riset untuk kebutuhan kuliahnya, menjadi content creator di Montrav.

“Waktu dia sekolah ada tugas untuk membuat riset di UMKM dan memilih Montrav sebagai objeknya, begitu dia lulus karena sudah kenal lama juga ya saya ajak jadi content creator di saya,” katanya.

“Alhamdullilah dengan membuka lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar dan memberi bermanfaat dan secara ekonomi juga sangat terbantu,” sambungnya.

Sementara itu, Erna, karyawan Montrav sebagai Content Creator mengaku dengan bergabung menjadi karyawan Montrav selama setahun lebih, cukup merasa terbantu untuk membiayai kuliahnya.

“Alhamdullilah bisa membantu untuk biaya kuliah saya bayar SPP, terus sampai sekarang saya juga adi ada gaji bulanan tambahan selain dari pekerjaan saya sebagai KOL,” katanya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com