Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Kadisdik soal Ada SMP Biaya Masuk Rp 915 Ribu, Sebut Wajar dan Bukan Pungli: Itu Personal

Beginilah pengakuan Kadisdik soal ada SMP yang menarik tarif masuk sampai sebesar Rp 915 ribu untuk satu orang murid.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunGorontalo/Arianto Panambang
KADISDIK BILANG WAJAR - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo, Mohamad Yasin Alitu saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Senin (23/6/2025). Yasin menjelaskan tak ada pungli di SMP Widya Krama. 

Postingan itu terkait foto daftar perlengkapan sekolah untuk siswa baru di sebuah SMP di Kabupaten Gorontalo.

Daftar tersebut memuat 14 item perlengkapan seperti jas almamater, kain seragam, atribut OSIS, jilbab, hingga map rapor dengan total harga mencapai Rp915 ribu.

Unggahan itu disertai dengan caption bernada sindiran:

“Di Indonesia pendidikan itu tidak wajib. Karena kalau wajib, harusnya tidak ada anak yang tidak bisa sekolah,” tulis akun facebook tersebut.

Baca juga: Pamer Jalin Hubungan Setia Sejak SD Hingga ke Pelaminan, Unggahan Pasangan ini Viral di Medsos

Setelah ditelusuri TribunGorontalo.com, daftar itu ternyata berasal dari SMP Widya Krama, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.

Kepala Sekolah Hervina Pateda membenarkan bahwa daftar tersebut memang dari sekolahnya.

Namun ia menegaskan bahwa daftar itu bukan pungutan liar (pungli) dan tidak bersifat wajib.

“Itu daftar seragam dan atribut siswa baru yang disediakan sekolah. Tapi tidak harus dibeli semua. Kalau orang tua punya dari kakak atau saudara, bisa dipakai,” jelas Hervina, Jumat (20/6/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Gorontalo.

BIAYA MAHAL - Unggahan Facebook menyoroti daftar perlengkapan sekolah senilai Rp915 ribu di SMP Widya Krama, Kabupaten Gorontalo, memicu reaksi publik. Daftar mencantumkan 14 item, termasuk jas almamater dan kain seragam. Kepala Sekolah Hervina Pateda menegaskan, daftar itu bukan pungutan wajib.
BIAYA MAHAL - Unggahan Facebook menyoroti daftar perlengkapan sekolah senilai Rp915 ribu di SMP Widya Krama, Kabupaten Gorontalo, memicu reaksi publik. Daftar mencantumkan 14 item, termasuk jas almamater dan kain seragam. Kepala Sekolah Hervina Pateda menegaskan, daftar itu bukan pungutan wajib. (Tribun Gorontalo)

Menurutnya, sekolah menyediakan perlengkapan tersebut agar warna seragam seragam—khususnya warna-warna seperti tosca—yang kerap berbeda-beda jika dibeli bebas di toko.

“Dulu kami pernah bebaskan beli sendiri, tapi hasilnya belang-belang. Ada orang tua juga yang justru minta sekolah saja yang siapkan,” katanya.

Hervina juga menegaskan bahwa pembayaran tidak harus lunas di awal, dan orang tua boleh memilih item mana yang ingin dibeli saja.

“Ada yang cuma ambil dua atau tiga item. Silakan. Bahkan ada yang kami beri waktu mencicil,” ujarnya.

Bagi siswa dari keluarga tidak mampu, apalagi yang masuk melalui jalur afirmasi, pihak sekolah membebaskan kewajiban membayar setelah melakukan identifikasi langsung bersama orang tua.

“Tidak semua wajib bayar. Kalau memang tidak mampu, kami bantu. Kami komunikasi langsung dengan orang tuanya,” kata Hervina.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved