Berita Viral
Ortu & Calon Murid Pakai Sandal Jepit saat Daftar Ulang, Wakasek Singgung Kepantasan: Minimal Sepatu
Wakasek mengatakan, aspek kedisiplinan adalah pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak dini.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Sri juga menambahkan, upaya berikutnya adalah selalu berkomunikasi dengan guru PAUD dan TK yang ada di desa setempat.
Baca juga: Guru SDN Cemas Baru Dapat 1 Murid dari SPMB 2025, Kades Sebut Ortu Tak Mau Berjudi Nasib Anaknya
"Kami pantau kelulusannya berapa, kami adakan sosialisasi biar mau jadi murid di sekolah kami."
"Terus kerja sama juga dengan kader Posyandu yang ada di desa, guna mengetahui data anak usia yang masuk ke sekolah dasar," imbuhnya.
"Kami juga berhubungan dengan guru-guru yang sudah purna alumni SD."
"Dengan harapan untuk memberikan pendekatan secara riil kepada orang tua siswa, supaya berminat masuk di sekolah kami," sambung Sri.
Pihaknya tetap optimistis dan berpikir positif, melalui upaya yang dilakukan semaksimal mungkin, akan dapat membuahkan hasil terbaik di tengah persaingan antar lembaga.
"Walaupun untuk TK yang dekat dengan SDN Wayut 01 itu hanya satu, demikian juga dengan PAUD."
"Tapi kebanyakan PAUD di sini tidak langsung menuju ke TK, itu yang menjadi kesulitan kami," katanya.

Di satu sisi, lanjut Sri, tanggapan masyarakat terhadap SDN Wayut 01 sudah baik.
Akan tetapi keinginan orang tua menjadi kendala hingga menyebabkan kesulitan untuk diajak masuk SDN Wayut 01.
"Kami tidak jauh berbeda dengan sekolah lain. Pengembangan yang diberikan 11 tenaga pengajar kami itu sama."
"Kegiatan siswa juga ada pramuka, pendidikan karakter, bahkan Kurikulum Merdeka juga kami terapkan," bebernya.
Dengan dihadapkan situasi kekurangan murid, tidak menutup kemungkinan tahapan SPMB tetap dibuka meski sudah memasuki tahun ajaran baru.
"Meski sudah ditutup oleh pemerintah, kami tetap membuka peluang-peluang yang ada sampai kapanpun."
"Kami menerima karena memang pagu kami belum terpenuhi," ujarnya.
Sri lantas berpesan kepada masyarakat setempat agar memanfaatkan lembaga yang ada.
Jangan sampai lembaga yang sudah bagus milik pemerintah terbengkalai gara-gara tidak ada peminat.
"Kami siap membimbing anak anak. Sekolah ini juga menghasilkan alumni, sekarang di ITS Ahli Kimia."
"Kami kemarin lomba seni tari juga juara. Itu kan padahal dengan keterbatasan jumlah siswa bisa menghasilkan prestasi," pungkas Sri.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Fakta Pekerja Asing Ngamuk di Perusahaan Penipuan Online Kamboja karena Upah, Komputer Dihancurkan |
![]() |
---|
Ayahnya Dipenjara Korupsi Rp26 M, Anak Eks Wali Kota Kepergok Curi Sepatu Jemaah di Masjid |
![]() |
---|
Anak Syok Baca Wasiat Setelah Ayahnya Meninggal, Satu Keluarga Mendadak Hancur Tahu Fakta Aibnya |
![]() |
---|
Rela Beri Tumpangan Gratis untuk Anak Yatim Piatu, Driver Ojol Ungkap Kisah Pilunya di Masa Lalu |
![]() |
---|
Negara Rugi Rp 3 Miliar karena Warga Cetak SIM Palsu Sejak Tahun 2020, Pelaku Beli SIM Bekas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.