Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Minyak Jelantah Bekas MBG Dijual, Anggota DPR Soroti: Harus Jelas, Uang Digunakan untuk Apa?

Kini minyak jelantah bekas MBG akan dijual. Hal ini menuai sorotan termasuk dari anggota DPR RI.

KOMPAS.com/Labib Zamani
MINYAK BEKAS MBG - Ilustrasi program MBG. Adapun minyak jelantah bekas MBG dijual. Hal ini menuai sorotan termasuk dari anggota DPR RI, Sabtu (28/6/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Salah satu program pemerintah Prabowo-Gibran yang berjalan saat ini adalah program Makan Bergizi Gratis atau MBG.

Kini minyak jelantah bekas MBG akan dijual.

Hal ini menuai sorotan termasuk dari anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi.

Pihaknya menyambut baik pemanfaatan minyak jelantah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk dijual sebagai bahan bioavtur karena merupakan salah satu dukungan terhadap ekonomi hijau.

Namun, ia mengingatkan, hasil dari penjualan minyak jelantah MBG itu harus dilakukan secara transparan.

“Harus jelas, hasil penjualannya ke mana? Apakah dimasukkan sebagai tambahan pemasukan untuk SPPG? Kalau iya, uang itu digunakan untuk apa? Jangan sampai menimbulkan celah penyalahgunaan,” kata Nurhadi dalam siaran pers, Jumat (27/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: 129 Warga Nganjuk Heran Serahkan KTP Tapi Tak Dapat MBG, Pelaku Untung Rp 20 Juta Tiap Bulan

Ia mengingatkan agar pemerintah menjamin kejelasan alur dan tujuan dari hasil penjualan minyak jelantah tersebut.

Politikus Partai Nasdem itu juga mewanti-wanti agar minyak jelantah bekas MBG tidak digunakan kembali untuk konsumsi masyarakat.

Sebab, kata Nurhadi, hal itu sama saja dengan memperlakukan masyarakat rentan sebagai sasaran limbah pangan.

“Bantuan pangan bukan tempat uji coba limbah. Masyarakat kurang mampu juga berhak atas pangan yang aman dan bermartabat. Minyak jelantah tak layak dijadikan bantuan, meski murah,” kata dia.

Ia menyebutkan, langkah penjualan minyak jelantah sejatinya bagus untuk mendukung gerakan keberlanjutan dan ekonomi hijau.

Sebab, dengan dijual menjadi bioavtur, ada manfaat baru yang dirasakan dari minyak jelantah yang sudah digunakan.

Ilustrasi program MBG.
Ilustrasi program MBG. (KOMPAS.com/Labib Zamani)

"Jadi ya kita dukung, dan kita harus fair, kalau memang programnya baik, ya kita apresiasi. Tapi kalau ada catatan, tentu harus dievaluasi,” kata Nurhadi.

Di sisi lain, ia mendorong untuk membuat program khusus terkait pengelolaan limbah dari program MBG.

Menurutnya, MBG adalah program berskala nasional yang kegiatannya berlangsung setiap hari, sehingga berpotensi menghasilkan limbah dalam jumlah besar dan beragam.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved