Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sejumlah Wali Murid Geruduk Kantor Cabdindik Kota Madiun, Kecewa Anaknya Tak Bisa Masuk SMA Negeri

Mereka mengeluhkan masalah Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA, yang dialami oleh para putra putrinya.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
GERUDUK KANTOR - Para orang tua dan wali murid mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Madiun, Senin (30/6/2025). Mereka mengeluhkan putra putrinya tidak dapat masuk ke SMA Negeri Kota Madiun lantaran mekanisme SPMB dianggap tidak adil 

“Karena kuota SMA Negeri itu terbatas, bisa dialihkan ke SMK Negeri seperti itu. Kami mengharapkan untuk melirik kembali dan memilah jurusan-jurusan yang ada di SMK,” imbuh Devy.

Menurutnya, kesempatan masuk sekolah negeri masih terbuka karena tanggal 2 sampai dengan 3 Juli, ada jalur terakhir SPMB yaitu jalur domisili tingkat SMK Negeri dengan pagu sekitar 60 persen. Sehingga harapannya bisa menampung seluruh siswa yang tidak bisa diterima di SMA Negeri

“Lalu pengambilan domisili itu prosesnya sejak pengambilan PIN awal, yang jelas harus pakai KK, SKL dan sebagainya sudah dipersyaratkan di web SPMB Jatim karena kuncinya di proses pengambilan PIN,” bebernya.

Baca juga: Penjelasan Kepsek Soal Siswa SD Sawer Biduan saat Perpisahan, Ide Berasal dari Paguyuban Wali Murid

Untuk nilai nilai akademik sekolah, lanjut Devy, diperoleh dari nilai raport murni siswa, dan indeks kumulatif sekolah. 

“Itu sudah ada rumusan penghitungannya. Kalau misalnya memang dari Bapak Ibu orang tua tidak menghendaki SMK Negeri misalnya. Ada SMA swasta, kalau terkait dengan biaya, alhamdulillah kemarin itu ada banyak sekali SMA swasta itu yang memberikan beasiswa, baik itu beasiswa full maupun beasiswa sebagian,” tandas Devy.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved