Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sejumlah Wali Murid Geruduk Kantor Cabdindik Kota Madiun, Kecewa Anaknya Tak Bisa Masuk SMA Negeri

Mereka mengeluhkan masalah Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA, yang dialami oleh para putra putrinya.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
GERUDUK KANTOR - Para orang tua dan wali murid mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Madiun, Senin (30/6/2025). Mereka mengeluhkan putra putrinya tidak dapat masuk ke SMA Negeri Kota Madiun lantaran mekanisme SPMB dianggap tidak adil 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Sejumlah orang tua dan wali murid yang berasal dari Kota Madiun, berbondong bondong mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Madiun, Senin (30/6/2025).

Mereka mengeluhkan masalah Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA, yang dialami oleh para putra putrinya.

Massa sempat mengikuti pertemuan tertutup dengan perwakilan Cabdindik selama berjam jam.

Namun, hingga siang hari, ekspresi cemberut muncul dari para orang tua dan wali murid, saat keluar dari ruangan setelah mengikuti pertemuan tertutup.

Perwakilan Massa Neti Puspitorini, mengungkapkan, sejatinya semua tahapan SPMB sudah dimanfaatkan agar anak anaknya keterima di SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 6.

Baca juga: Bayar Daftar Ulang Rp 885 Ribu, Wali Murid MAN Bingung Ada Pungutan Kurban hingga Perawatan Komputer

“Pada tahap ketiga sama sekali tidak tahu bahwa ternyata berdasarkan nilai, sedangkan nilai sudah ada di tahap dua, kenapa di tahapan ketiga yaitu Zonasi atau Domisili, tetap nilai yang diutamakan, sedangkan jarak jadi pertimbangan kedua,” ungkap Neti.

Warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun itu menilai, penilaian SPMB pada tahapan Zonasi tersebut sudah merugikan calon siswa yang berada di sekitar sekolah.

“Calon siswa yang dekat dengan sekolah, tapi nilainya minimum, jadi tidak dapat sekolah. Nilai rendah karena dipotong nilai indeks sekolah.Anak saya daftar di SMA 4,5,6 terlempar semua,” keluhnya.

Baca juga: Wali Murid Kecewa Anak Tak Lolos SPMB Domisili Padahal Jarak Rumah 130 Meter, Demo ke Sekolah

Ia berharap, semua anak asli Kota Madiun mendapatkan bangku di SMA Negeri, serta tidak mencari ke sekolah swasta lain.

“Alasannya karena kami penduduk asli. Mohon dipertimbangkan,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Ketua Komisi I DPRD Kota Madiun Didik Yulianto, saat mendampingi para orang tua dan wali murid menambahkan, secara perbandingan sangat banyak sekali,yang ingin menyekolahkan anak anaknya ke jenjang SMA Negeri.

Baca juga: Sosok Bu Guru Cicih, Disebut Wali Murid Belum Ada Itikad Baik, Pakai Uang Tabungan Murid Rp 343 Juta

“Perbandingan 70 persen di SMA, 30 persen di SMK. Mayoritas ingin melanjutkan di tingkat selanjutnya yaitu kuliah. Maka dari itu apa yang sudah menjadi pembicaraan kami dengan Cabdindik, tentunya akan dikomunikasikan dengan pimpinan tertinggi,” imbuhnya.

Sementara itu Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jatim Wilayah Madiun Devy Yuniar, menerangkan, kedatangan para orang tua dan wali murid, meminta solusi karena anak anaknya tidak diterima di SMA Negeri Kota Madiun.

“Calon murid ini tidak diterima lewat SPMB jalur 1, 2, dan 3. Memang kuota untuk SMA Negeri Kota Madiun, dibandingkan dengan lulusan SMP, MTS Kota Madiun itu tentu saja tidak akan mencukupi,” terangnya.

Baca juga: Wali Murid Tak Bisa Daftar SPMB karena Tidak Punya HP, Sekolah Favorit Pendaftar Cuma 10 Siswa

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved