Berita Viral
Menilik Pemukiman yang Lenyap Tertimbun Tanah Longsor, Kisah Tragis di Balik Kematian 31 Orang
Ada kisah tragis di balik bencana tanah longsor yan berhasil melenyapkan sebuah dusun pemukiman di Temanggung, Jawa Tengah.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Meski terdorong tanah dan puing-puing rumah yang terus mendesak, namun saya berusaha sekuat tenaga keluar ke lokasi yang aman.
Begitu juga bapak yang berhasil diselamatkan oleh pertolongan warga.
Bahkan, pak dhe saya sempat dua jam lamanya terkubur material longsor,” bebernya.
Usai berhasil lolos dari maut, Tarom hanya mampu melihat lalu lalang warga yang berhamburan menyelamatkan diri sembari mencari tempat yang lebih aman.
Ia juga seketika merasa lunglai melihat pemandangan yang tak pernah ia duga sebelumnya.
Rumah yang menjadi sandaran hidupnya bersama keluarga, kini terpendam bersama masjid dan belasan rumah warga lain.
Meski 36 tahun telah berlalu, namun peristiwa dahsyat itu masih sangat membekas dalam ingatannya.
Trauma mendalam itu tampaknya tak kunjung sirna.
Terlebih, tahun 2023 lalu, warga kembali dihebohkan dengan penemuan tulang belulang manusia utuh di sekitar lokasi bekas kejadian.
Warga yakin bahwa itu adalah kerangka milik Mbah Enthik, seorang korban longsor yang 34 tahun tak diketahui lokasi jasadnya.
“Jadi ada 31 warga yang meninggal baik itu anak-anak, muda, dan lansia.
Sebanyak 30 orang ditemukan setelah kejadian, sedangkan satunya lagi ditemukan setelah 32 tahun kemudian.
Tahun 2023 lalu, saat salah seorang warga mencangkul lahan di lokasi bekas kejadian, tiba-tiba ia menemukan kerangka utuh manusia.
Itu milik Mbah Enthik yang saat kejadian berada di sekitar lokasi namun tak kunjung ditemukan,” urainya.
Sementara itu, Romelan (61) warga setempat, juga menceritakan bahwa lokasi bekas peristiwa longsor itu kini telah berubah menjadi area perkebunan kopi.
Sedalam 5 meter di bawah tanah tersebut, terdapat 13 rumah beserta perabot rumah tangga, ternak, dan masjid yang terpendam hingga saat ini.
Tak lama usai peristiwa, seluruh warga Dusun Jumbleng yang selamat, lantas mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Saat ini, lokasi pengungsian itu telah menjadi sebuah kawasan permukiman yang diberi nama Dusun Campursari.
Alhasil, Dusun Jumbleng kini sudah tidak berpenghuni.
Di sana kini hanya terdapat hamparan perkebunan kopi dan rumah-rumah kosong yang dimanfaatkan sebagai kandang hewan ternak dan lokasi pembuatan gula aren.
“Setelah peristiwa, seluruh warga Dusun Jumbleng mengungsi.
Rumah-rumah mereka dibiarkan kosong dan ditinggal begitu saja kala itu.
Kini, warga telah pindah membuat pemukiman baru bernama Dusun Campursari.
Mereka hanya akan kembali ke Dusun Jumbleng untuk sekedar berkebun, memberi makan ternak, panen kopi, dan memproduksi gula aren,” katanya.
Sebagai pengingat peristiwa kelam itu, kini setiap malam Jumat Wage di bulan Desember, seluruh warga menggelar doa bersama berupa pembacaan tahlil dan yasin.
Bahkan, di Dusun Campursari juga telah dibangun sebuah gapura yang berisi diorama bencana tanah longsor hebat 36 tahun silam.
Di gapura itu juga tertulis “Sirnaning Wismo, Ambuko Ati” atau jika diartikan adalah “sirnyanya permukiman, pembuka hati”.
“Peristiwa itu harus menjadi pelajaran penting.
Warga yang tinggal di daerah rawan bencana sudah seharusnya tidak mengabaikan tanda-tanda alam.
Segera pindah ke lokasi yang aman apabila merasa situasinya membahayakan,” pesannya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Guru Honorer Butuh 28 Tahun Mengajar Tanpa Libur Agar Gaji Samai Tunjangan Bulanan Anggota DPR |
![]() |
---|
Sosok & Rekam Jejak Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya yang Dinonaktifkan dari DPR RI |
![]() |
---|
Eko Patrio dan Uya Kuya Dinonaktifkan PAN dari Anggota DPR RI |
![]() |
---|
Didesak Mundur usai Insiden Ojol Affan, Kapolri Listyo Sigit Siap Jika Diperintah Presiden |
![]() |
---|
Temui Warga Tanpa Dikawal, Sri Sultan HB X Beri Pesan Menohok ke Pejabat soal Etika 'Empan Papan' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.