Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Mahasiswa UGM Korban KKN di Maluku di Bojonegoro

Isak tangis keluarga dan pelayat pecah saat jenazah Bagus Adi Prayogo (20), mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), tiba di rumah duka

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/MISBAHUL MUNIR
RUMAH DUKA - Suasana rumah duka Bagus Adi Prayogo Mahasiswa Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Dusun Ngembul Desa Butoh Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegorodi penuhi pelayat, pada Kamis (3/7/2025). Isak tangis keluarga dan pelayat pecah saat mobil pembawa jenazah tiba dilokasi. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Isak tangis keluarga dan pelayat pecah saat jenazah Bagus Adi Prayogo (20), mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), tiba di rumah duka di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Kamis (1/7/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Bagus merupakan mahasiswa UGM Fakultas Kehutanan angkatan 2022 yang meninggal dunia dalam kecelakaan laut saat menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Maluku Tenggara.

Jenazah tiba menggunakan ambulans setelah melalui perjalanan panjang dari Maluku Tenggara menuju kampung halamannya di Dusun Ngembul Desa Butoh Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.

Baca juga: Mahasiswa UGM Asal Bojonegoro Jadi Korban Kecelakaan Laut di Maluku saat KKN, Jenazah Tiba Malam Ini

Pantauan di lokasi, ratusan pelayat memadati area rumah duka sejak rabu (2/7/2025) sore. 

Mereka terdiri dari kerabat, tetangga, teman-teman semasa sekolah hingga kuliah, serta perwakilan dari pihak kampus Universitas Gadjah Mada yang turut hadir memberikan penghormatan terakhir.

Nampak pula, puluhan pendekar silat berpakaian serba hitam juga hadir melayat.

Dengan raut wajah sedih penuh duka, para pendekar berdiri berbaris rapi di sisi jalan menuju rumah duka sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum yang dikenal sebagai pribadi santun dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Kehadiran para pendekar menambah suasana haru dalam prosesi penyambutan jenazah. Mereka kemudian ikut menyalatkan dan mengiringi jenazah menuju tempat persemayaman terakhir di pemakaman umum desa setempat.

Perwakilan dari UGM, yang ikut mengantarkan jenazah hingga ke rumah duka, menyampaikan belasungkawa dan duka mendalam atas kepergian salah satu mahasiswa terbaik mereka.

Baca juga: Heboh Warga Bojonegoro Temukan Tumpukan Pakaian Dalam Wanita di Bekas Bangunan Puskesmas Malo

Pihak kampus menyatakan kehilangan besar atas wafatnya Bagus, yang selama ini dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

“Kami sangat berduka dan kehilangan. Bagus adalah sosok pribadi yang baik, berdedikasi tinggi, salah satu mahasiswa terbaik kami dan semoga amal baiknya diterima disisi Allah SWT, meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan keluarga diberikan ketabahan ,” ujar salah satu dosen yang hadir di rumah duka.

Sementara itu, keluarga almarhum Dasar Candra mengungkapkan bahwa pihak keluarga sangat terpukul atas meninggalnya Bagus Adi Prayogo. Terlebih sosok sosok Bagus dimata keluarga dan kerabat adalah anak yang baik, penurut juga mempunyai banyak teman.

"Anaknya baik mas, pinter penurut tidak pernah neko-neko dia senang ikut kegiatan dan aktif bermasyarakat," kenang Candra,

Selain itu, Paman Bagus juga mengungkap bahwa selain baik Bagus merupakan anak yang berprestasi sejak di bangku sekolah dasar, hingga akhirnya almarhum diterima masuk kuliah di UGM.

"Dari lulus SD itu selalu prestasi, dapat bantuan beasiswa. Karena pinter alhamdulillah di terima di kuliah UGM itu, Dia kebanggaan keluarga," ulasnya.

Kepergian Bagus, yang begitu mendadak takpelak membuat keluarganya begitu terpukul. Terlebih kedua orangnya yakni Lasman dan Santi. Keduanya nampak begitu bersedih, sebab putra sulung kebanggaan mereka telah pergi untuk selamanya.

"Baru berangkat KKN, sekitar 10 harinan. Sempet pamit sama ibu bapaknya juga sering memberikan kabar ke rumah kalau sudah sampai di tempat KKN, anaknya aktif, baik dan pinter," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, perahu yang tumpangi Bagus Adi Prayogo bersama 6 orang temannya dan 5 orang pendamping dari warga lokal dilaporkan terbalik akibat cuaca buruk pada selasa (1/7/2025) sore WIT.

Saat itu Bagus dan kawan-kawan tengah dalam kegiatan pengambilan pasir di Pulau Wahru untuk keperluan program Revitalisasi Terumbu Karang menggunakan metode Artificial Patch Reef (APR).

Namun nahas, saat perjalanan kembali, salah satu perahu terbalik akibat dihantam gelombang pasang dan angin kencang. Salah satu perahu yang berisi mahasiswa kehilangan keseimbangan dan terbalik di tengah laut.

Lima mahasiswa dan satu nahkoda berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi. Namun dua mahasiswa mengalami nasib nahas. Mereka adalah Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.

Septian diketahui, sempat dilarikan ke RSUD Karel Sadsuitubun, namun takdir berkata lain nyawanya tak tertolong. Septian meninggal dalam perawatan.

Sementara Bagus Adi Prayogo dinyatakan hilang, hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa oleh tim SAR gabungan bersama warga Pulau Wahru.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved