Berita Viral
Alasan Mr Nanang Penjual Cincau Bisa 4 Bahasa, Pernah Pacaran sama Bule, Diminta Jadi Penerjemah KDM
Mr Nanang, penjual cincau yang pernah viral di Kota Bogor akhirnya bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Kini diminta jadi penerjemah KDM.
TRIBUNJATIM.COM - Masih ingat Mr Nanang penjual cincau di Kota Bogor?
Kini Mr Nanang bertemu dengan Dedi Mulyadi.
Sosok Mr Nanang inspiratif karena berbicara dengan empat bahasa.
Saat ini Mr Nanang berjualan di Lembur Pakuan.
Rezekinya tak sampai di situ, ia juga diminta menjadi penerjemah KDM.
Mr Nanang yang sudah berjualan cincau selama 13 tahun itu diminta oleh Dedi Mulyadi untuk berjualan di Lembur Pakuan setiap hari Sabtu dan Minggu.
Mendengar itu, Mr Nanang pun tampak terharu dan langsung memeluk Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM.
Mr Nanang bertemu dengan Dedi Mulyadi dan diajak berjualan di Lembur Pakuan.
Saat bertemu dengan Dedi Mulyadi, Mr Nanang pun langsung memeluknya.
Ia mengaku sangat senang bertemu dengan orang nomor satu di Jawa Barat itu.
"Pernah ketemu di Mbah Dalem, waktu itu Bapak sama Kang Dedie Rachim," kata Nanang.
Baca juga: Kondisi Usaha Cincau di Malang, Pesanan Menurun Saat Ramadan Tapi Kualitas Tetap Dijaga
Kepada KDM, pria yang bisa berbicara dengan empat bahasa itu mengaku sudah berjualan selama 13 tahun.
Menurut dia, lokasi jualannya selama ini merupakan kawasan hijau, sehingga dilarang oleh Pemerintah Kota Bogor.
"Sehari-hari jualan cincau di Jalan Pajajaran. Memang melanggar Perda Bapak, hampura (minta maaf)," kata Nanang.
Mr Nanang mengaku bisa Bahasa Inggris karena pernah menjadi guide freelance di Kebun Raya Bogor saat masih sekolah.
"Tahun 1980-1985 suka ke Kebun Raya terus jualan souvenir, guide freelance," ungkapnya.
Dedi Mulyadi pun penasaran apakah Nanang pernah berpacaran dengan bule atau tidak.
"Macarin orang bule pernah?," tanya KDM.
"Pernah, lebih dari 5 kali. Desi dari England, ada juga dari Swiss," ungkapnya sambil tertawa.
Saat itu Nanang masih kuliah STM, dan sudah bekerja sambilan menjadi guide.
"Belajar Bahasa Inggris otodidak. Ada tetangga bisa Bahasa Inggris, ngajarin ke saya cara penyebutan," ungkapnya.
Tak hanya Bahasa Inggris, Nanang juga mengaku bisa berbahasa Jerman dan Belanda.
KDM pun meminta Mr Nanang untuk berjualan di Lembur Pakuan setiap akhir pekan.
"Besok bapak jualan di Lembur Pakuan jualan cincau, kalau Sabtu-Minggu di sana ramai. Bapak dapat jatah jualan hari Senin-Minggu di Lembur Pakuan," kata KDM.
Mendengar itu, Nanang pun langsung memeluk KDM dan berterima kasih.
KDM juga akan membuatkan Mr Nanang tanggungan untuk dipakai berjualan di Lembur Pakuan.
"Sama saya dibuatkan tanggungan, tapi sudah stand by di sana. Bapak tinggal duduk, jualan yang sudah ada tanggungannya," ucap KDM lagi.

Baca juga: Nasib Anak Pemulung Tak Lolos SMP Negeri Padahal Nilai Bagus, Dedi Mulyadi: Sekolah Tanpa Biaya
Nantinya setiap hari Jumat, kata KDM, Mr Nanang naik bus ke Subang untuk berjualan cincau di akhir pekan.
"Di mana bisa beli tanggungannya? Saya bayarin. Tinggal naik bis hari Jumat, pasti rame Pak," kata KDM lagi.
Kepada KDM, Nanang mengaku sehari-harinya mendapat uang dari hasil jualan cincau bervariasi.
"Kalau hujan pendapatan turun, jadi tidak signifikan," kata ayah dua anak ini.
Untuk itu, KDM meminta Nanang berjualan di Lembur Pakuan agar pendapatannya makin banyak.
"Karena Bogor Kota Hujan, jadi bapak susah jualan di situ," ujarnya.
Tak hanya berjualan di Lembur Pakuan, Mr Nanang juga diminta bekerja dengan KDM.
"Udah bapak kerja sama saya saja," ucapnya.
Mendengar itu, Mr Nanang pun bingung namun turut senang.
"Jadi penerjemah saya, Bahasa Inggris," kata KDM lagi.
Nanang pun senang dan langsung memeluk KDM.
"Oke siap," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
Mr Nanang
Tribun Jatim
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
TribunEvergreen
penjual cincau
berita viral
jatim.tribunnews.com
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Sosok Jerome Polin Ajak Tolak Tawaran Jadi Buzzer Rp150 Juta, Singgung Uang Rakyat dan Gaji Guru |
![]() |
---|
Warga Arak Sepasang Kekasih Jalan 2 Km, Pergoki Wanita Bawa Anaknya di Rumah Pria Lajang Usia 39 |
![]() |
---|
Muncul Slogan ACAB dan Kode 1312 di Media Sosial Pasca Demo 28 Agustus, Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.