Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Warga 1 Kampung di Kudus Bisa Umrah Bersama, Sudah Nabung 3 Tahun, Berawal dari Renov Masjid

Inilah cerita ratusan warga satu kampung di Kudus umrah bersamaan. Perjuangan mereka tak instan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jateng/Rifqi Gozali - REUTERS via VOA INDONESIA
UMRAH BERSAMAAN - Ratusan warga Dukuh Bareng Cempling, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah saat hendak berangkat ke Tanah Suci menjalankan ibadah umrah, Rabu (2/7/2025) malam dan momen jemaah haji menjaga jarak sosial di kota suci Mekkah. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita ratusan warga satu kampung di Kudus umrah bersamaan.

Perjuangan mereka tak instan.

Semua berawal dari kekompakan mereka renovasi masjid.

Hingga kini mereka bisa beribadah ke Tanah Suci Makkah dan Madinah bersama-sama.

Mereka adalah warga Dukuh Bareng Cempling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Mereka berangkat umrah bersama setelah sebelumnya menabung selama tiga tahun.

Terhitung ada 117 warga Dukuh Bareng Cempling yang berangkat umrah secara bersamaan.

Mereka berangkat pada 2 Juli 2025 dini hari.

Keberangkatan mereka berlangsung cukup haru. Sejumlah keluarga turut serta mengantar kepergian ratusan warga Dukuh Bareng Cempling untuk bertolak ke Tanah Suci.

“Ini yang berangkat satu dukuh. Total ada 117 jemaah. Kami berangkat bersama karena memiliki motivasi yang sama,” kata Koordinator Jemaah Umrah Ahmad Rif’an, melansir dari TribunBanyumas.

Baca juga: Nabung 7 Tahun, Warga 1 Kampung Bisa Umrah Bersama, Ada Penjual Pecel Lele hingga Tukang Bersih Kos

Kekompakan warga ini berangkat dari adanya pembangunan Masjid Baitul Mukminin di desa tersebut.

Saat itu warga bahu membahu untuk mengumpulkan dana demi merenovasi masjid.

Dari sinilah kemudian terkumpul dana sebesar miliaran rupiah.

Dana tersebut pun digunakan untuk membangun masjid yang megah.

Kekompakan yang tersisa setelah proses pembangunan masjid akhirnya dirawat dengan membentuk komunitas tour religi.

Komunitas ini semula memiliki kegiatan rutin ziarah ke makam para wali dengan mengendarai sepeda motor.

Selain itu, komunitas ini juga memiliki rutinitas sowan kepada para kiai.

Baca juga: Hobi Makan Ramen Antar Warga Surabaya dan Sidoarjo ke Baitullah, Dapat Umrah dari Haraku Ramen

Setelah dirasa hampir seluruh makam wali di Jawa Tengah sudah diziarahi, mereka kemudian sepakat untuk ziarah ke makam Nabi Muhammad di Madinah.

Tentu motif ziarah ke makam junjungan mereka itu sekaligus menjalankan ibadah umrah.

“Setelah dirasa semua makam wali di Jawa Tengah sudah diziarahi, akhirnya kami inisiasi untuk ziarah ke makam Rasulullah sana dan ternyata disepakati,” kata Rif’an yang juga sebagai koordinator komunitas tour religi.

Untuk memenuhi keinginan mereka dalam menjalankan ibadah umrah tentu memakan biaya yang tidak sedikit.

Alhasil, mereka sepakat untuk menabung.

Dan tabungan yang terkumpul selama tiga tahun tersebut akhirnya bisa digunakan untuk berangkat umrah oleh 117 orang.

“Para anggota menabung, ada yang menyicil dan dikumpulkan ke pengurus,” kata Rif’an.

Umrah serentak yang diikuti oleh ratusan warga Desa Hadipolo tersebut dinilai sebagai momentum yang sangat berarti.

Mereka berharap kelancaran selama menjalankan ibadah di Tanah Suci dan ziarah ke Makam Nabi Muhammad.

“Kami berharap kembali dengan penuh kebaikan dan keberkahan,” kata dia.

Peristiwa serupa pernah terjadi di tahun 2024.

Sebanyak 35 orang yang berasal dari Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berangkat umrah secara bersama-sama.

Rombongan jemaah umrah yang merupakan warga satu kampung tersebut berangkat ke Tanah Suci pada Minggu (29/9/2024).

"Jadwal pulangnya tanggal 14 Oktober 2024, hari Senin," kata Sudirman, warga Desa Genukwatu, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (9/10/2024).

Baca juga: Lakukan Umrah Sunnah ke-10 Kali, Jemaah KBIH Aswaja Semen Gresik Mantapkan Diri Jelang Armuzna

Dia mengungkapkan, pemberangkatan umrah secara bersama-sama pada tahun ini merupakan periode kedua yang dilakukan warga Desa Genukwatu.

Pada 2023, sebut dia, sebanyak 55 orang dari beberapa dusun di Desa Genukwatu juga berangkat umrah bersama-sama.

Sudirman menuturkan, ide untuk berangkat umrah bersama-sama awalnya berupa candaan.

Saat itu, dia bersama puluhan warga melakukan perjalanan ke Jawa Tengah untuk ziarah ke makam salah satu wali dari Walisongo.

Sudirman yang kala itu masih menjabat sebagai Kepala Desa Genukwatu dan ikut dalam rombongan, diminta untuk menyampaikan sambutan.

Dalam sambutannya kala itu, Sudirman mengajak para peziarah Walisongo berdoa agar nantinya juga bisa berangkat umrah secara bersama-sama.

Namun, candaan Sudirman rupanya diamini para peziarah. Mereka pun berdoa bersama agar rombongan itu bisa berangkat ke Tanah Suci secara bersama-sama.

"Waktu itu sebenarnya bercanda, tetapi semua waktu itu mengamini. Itu (berziarah) pada tahun 2017," kata Sudirman.

Baca juga: Pendi Langsung Bisa Umrah Setelah Sapi Miliknya Dibeli Presiden Prabowo, Dulu Modal Cuma Rp 26 Juta

Sepulang ziarah makam Walisongo, candaan untuk berangkat umrah secara bersama-sama masih terkenang di pikiran masing-masing peziarah.

Menurut Sudirman, karena tinggal di desa yang sama dan sering ketemu, gagasan untuk bisa berangkat umrah bareng-bareng makin menguat.

"Awalnya memang bercanda, tetapi kemudian banyak yang bertanya gimana caranya bisa umrah bareng-bareng," ujar dia.

Dari perbincangan ke perbincangan, ungkap Sudirman, muncul ide untuk membuka tabungan haji dan umrah bagi warga Desa Genukwatu, khususnya yang rutin mengikuti rombongan ziarah Walisongo.

Tercetusnya gagasan membuka tabungan haji dan umrah, terinspirasi dari penggalian dan pengelolaan dana santunan anak yatim yang telah berlangsung sejak tahun 2012 di Desa Genukwatu.

Di Desa Genukwatu, tutur Sudirman, donasi dari warga setiap bulan bisa mencapai Rp 10 juta hingga Rp 12 juta.

Donasi dari warga tersebut, kemudian didistribusikan kepada anak yatim secara tunai dan ditabung atas nama anak yatim penerima santunan.

"Itu sudah berjalan bertahun-tahun. Nah, dari situ muncul inspirasi, kalau uang dikumpulkan sedikit demi sedikit, nantinya akan menjadi banyak," kata Sudirman.

"Waktu itu kemudian terpikir, bagaimana kalau kita menabung Rp 10.000 perhari. Kalau rutin setiap hari, hitungannya setelah 5 tahun pasti sudah banyak," lanjut dia.

Ide menabung untuk biaya haji dan umrah akhirnya disampaikan kepada masyarakat yang biasanya pergi berziarah ke makam Walisongo.

Rupanya, kata Sudirman, gagasan tersebut disambut baik oleh warga. Pada Tahun 2018, pembukaan tabungan haji dan umrah kemudian diwujudkan bersama-sama dengan pengurus ranting NU Desa Genukwatu.

Saat dibuka, ungkap mantan Kepala Desa Genukwatu pada 2007 hingga 2019 tersebut, ada 200 orang yang ikut membuka tabungan haji dan umrah.

Pembukaan besaran tabungan, kata Sudirman, sangat bervariasi. Ada yang membuka dengan jumlah Rp 10.000, Rp 200.000, hingga Rp 500.000.

"Jumlahnya tidak kita batasi, berapapun diterima. Karena memang pikiran kita dari awal, kalau rutin Rp 10.000 per hari, maka satu bulan ketemu Rp 300.000," ungkap Sudirman.

"Dari Rp 10.000 perhari, akan ketemu berapa setelah lima tahun? Pasti sudah banyak kan. Ternyata, setelah berjalan 3 tahun, banyak yang merasa perlu menambah jumlah tabungan agar bisa cepat berangkat," lanjut dia.

Baca juga: Polres Nganjuk Beri Hadiah Umrah Anggota dan Warga yang Bantu Tugas Kepolisian

Hingga akhirnya, ungkap Sudirman, sebanyak 55 orang dari Desa Genukwatu yang bisa berangkat umrah secara bersama-sama pada September 2023.

"Tahun ini ada 35 orang, itu dari desa sini semua. Alhamdulillah, tahun depan ada banyak yang lunas dan bisa bareng-bareng berangkat umrah," kata Sudirman.

Dia menambahkan, untuk bisa berangkat umrah, setiap penabung wajib memenuhi jumlah tabungan minimal Rp 32,5 juta.

Jumlah minimal tabungan tersebut, lanjut Sudirman, ternyata bisa dipenuhi warga dengan cara rutin menabung.

Bahkan, ungkap dia, tahun lalu atau periode pertama pemberangkatan, ada jemaah yang setiap harinya bekerja sebagai buruh tani, bisa berangkat umrah bersama-sama setelah menabung selama 5 tahun.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved