Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pilu Kepsek SD Terpaksa Sulap Ruang Tamu Kantornya Jadi Kelas, Hingga Cuma Dapat 4 Siswa Baru

Hal itu dialami oleh siswa SDN Jabon 2, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mereka belajar di ruang tamu kantor kepsek di hari pertama sekolah.

Editor: Torik Aqua
TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo
RUSAK PARAH - Kondisi SDN Jabon 2 di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang plafonnya rusak parah. Bikin Kepsek terpaksa sulap ruang tamu kepala sekolah menjadi kelas karena bangunan rusak, Senin (14/7/2025). Kondisi tersebut diperparah dengan hanya ada 4 siswa baru pada tahun ajaran baru 2025/2026. 

3. SDN Bugangan 02, Semarang

Minimnya siswa baru juga terjadi di SDN Bugangan 02, Semarang. Pada tahap 1 pendaftaran siswa baru, sekolah hanya mendapatkan 4 pendaftar dengan 3 siswa yang melakukan daftar ulang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SDN Bugangan 02, Semarang, Tri Yuliastuti Tungga Dewi dikutip dari TribunJateng.com.

"Empat itu pun yang daftar ulang hanya tiga karena satunya itu miskomunikasi, kami infokan, tapi tidak aktif nomor HP-nya. Setelah itu baru datang ke sekolah H plus berapa, sehingga tidak diterima," ungkapnya. 

Setelah kabar kurangnya murid tersebut viral, ia mengatakan terdapat 19 data siswa yang sempat tertampung. 

Dari 19 calon siswa tersebut, sudah ada lima hingga enam yang dipastikan mendaftar ulang. Beberapa lainnya sudah terlanjur mendaftar ke sekolah swasta.

"Mungkin dari 19 yang sempat kami tampung itu ada yang lari ke sekolah lain. Kami juga tidak menyalahkan, karena kondisi sekolah kami juga masih membangun. Memang secara infrastruktur, kami yang paling minim," jelasnya.

"Orangtua juga pasti akan melihat fisik bangunan sekolah seperti apa, sehingga yang 19 tadi menyusut, tidak seperti yang kami bayangkan," imbuhnya.

Menurut Tri, penyebab sekolahnya minim pendaftar karena berdekatan dengan kawasan usaha pertokoan atau industri.

Meski kuota target belum terpenuhi, tapi pihak sekolah tetap optimis bisa mendapatkan 10 hingga 15 siswa pada tahun ajaran baru 2025/2026.

4. SDN Taraman, Sinduharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman

Pada SPMB 2025, SDN Taraman hanya menerima 3 pendaftar. Padahal sarana prasarana di SD ini relatif memadai. Begitu juga dengan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).

Kepala SD Taraman, Patna Sutiwi mengungkapkan, orang tua menyekolahkan anak terkadang bukan hanya faktor sekolah semata melainkan juga kecenderungan berbasis agama.

"Jadi mungkin itu salah satu faktornya. Di samping anak usia 6-7 tahun di zona SD Taraman, tidak terlalu banyak ya," katanya pada Kamis (10/7/2025), mengutip dari TribunJogja.com ( grup TribunJatim.com ).

Meskip hanya mendapatkan 3 murid di SPMB 2025 tahun ini, kegiatan belajar mengajar dipastikan akan tetap jalan dan tidak ada kendala apa pun.

Baca juga: Curhat Kepsek SDN 5 Kraton Cuma Punya 31 Murid, SPMB 2025 Nol Pendaftar, Tati Patmawati: Sedih Ya

5. SDN Wijimulyo Lor, Kulon Progo

Terakhir ada SDN Wijimulyo Lor, Kulon Progo yang hanya mendapat satu murid di tahun 2025.

"Sekolah kami menerima satu siswa saja tahun ini, namun nanti akan ada juga satu tambahan dari murid pindahan," beber Theresia Sriyati, Kepala SDN Wijimulyo Lor pada Kamis (3/7/2025), dikutip dari TribunJogja.com ( grup TribunJatim.com ).

Penurunan angka pendaftar di sekolah ini terjadi sudah 4 tahun terakhir. Seluruh siswa di SDN Wijimulyo Lor, Kulon Progo hanya terdapat 29 siswa yang terbagi dalam enam kelas.

Letak sekolah dekat dengan persawahan dan jauh dari pemukiman warga membuat para orangtua tidak tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini.

Ia berharap pemerintah setempat dapat memberikan solusi agar untuk sekolah negeri yang letaknya terpencil.

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved