Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tergiur Anak Ingin Jadi Casis Bintara Polisi, Pedagang Daging Setor Rp 600 Juta ke Aiptu Amori

Akibat kelakuan oknum personel Brimob tersebut, pedagang daging yang diketahui bernama Utema Zega mengalami kerugian hingga Rp 600 juta.

Editor: Torik Aqua
Generated by AI
NIPU - Ilustrasi polisi. Nasib Aiptu Amori usai tipu pedagang daging Rp 600 juta, janji bisa masukkan anak jadi calon siswa bintara polisi. 

"Karena saya percaya, mana mungkin berani polisi melakukan ini apalagi dilengkapi kwitansi,"sambungnya.

Tepatnya 22 April 2024, Utema bersama istrinya mengendarai mobil diduga bertemu dengan personel Brimob tersebut di lapangan Gajah Mada Medan untuk menyerahkan uang.

Di sini Aiptu Amori juga disebut membawa istrinya di dalam mobil.

Tidak langsung bertemu tatap muka. Mereka sempat berkomunikasi melalui telepon hingga akhirnya oknum polisi tersebut turun dari mobilnya, membawa kwitansi, materai menemui Utema yang berada di dalam mobil. Sampai akhirnya kwitansi diisi dan ditandatangani, lalu Aiptu Amori balik lagi ke mobilnya.

Setelah itu, istri Utema membawa uang tunai sebesar Rp 300 juta turun dari mobil mendatangi mobil personel polisi tersebut menyerahkan uang ke istri Aiptu Amori Bate'e.

"Dia keluar, masuk ke mobilnya. Istri saya yang mengantar uang ke mobilnya, tepat ke istri."

Hampir sebulan kemudian, tepatnya 21 Mei 2025, transaksi kedua terjadi.

Utema diminta Aiptu Amori mengirim kembali uang sebesar Rp 300 juta, sisa dari kesepakatan Rp 600 juta.

Lalu Utema menurutinya dan mentransfer uang ke rekening bank BRI diduga atas nama istri Aiptu Amori bernama Kristin Muliany Zebua M.PD.

Setelah uang ditransfer, Aiptu Amori meyakinkan Utema kalau nomor pendaftaran anaknya untuk menjadi Bintara Polri aman.

"Tenang, pak. Sudah dijamin anak kita menang," tirunya mengulang ucapan Amori Bate'e.

Tak lama kemudian muncul hasil pemeriksaan kesehatan atau Rikkes 1, dan anaknya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).

Kemudian Aiptu Amori disebut berusaha menenangkan mereka, dan bilang memang begitu, kalau masuk Bintara Polri melalui kuota khusus.

"Katanya, tenang pak, gak sama reguler dengan kuota khusus."

Pada bulan Juli 2024, saat pengumuman nama-nama calon siswa (Casis) yang lulus dan akan diberangkatkan pendidikan ke SPN Hinai, Langkat pada pemantauan akhir (Pantukhir) ternyata nama anak korban tidak tercantum.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved