Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatimpedia

Sejarah Kampung Semanggi yang Ada di Kendung Benowo, Pusat Penjaja Semanggi Suroboyo

Sejarah Kampung Semanggi, terletak di Kendung, Benowo, pusat penjaja semanggi keliling di Surabaya.

Editor: Hefty Suud
Surya/Wiwit Purwanto
SEMANGGI SUROBOYO - Foto arsip Mbah Murni, penjual semanggi suroboyo. Di Surabaya ada Kampung Semanggi yang lokasinya di Kendung Benowo, berikut sejarah kampung semanggi menurut cerita warga aslinya. 

Karena rasa khasnya tidak bisa ditemukan di daerah lain selain di Surabaya.

Semanggi disajikan secara tradisional di atas pincuk daun pisang. Tanpa sendok, tanpa garpu, tanpa nasi, tanpa lontong.

Untuk pengganti sendok, penjual akan memberikan selembar kerupuk puli.

Jika kerupuknya tandas sebelum pecel semangginya habis, maka pembeli bisa meminta selembar lagi kerupuk puli.

Cara makan yang khas memberikan sebuah pengalaman yang melekat kuat pada penikmatnya.

Sayangnya, keberadaan penjual semanggi di Surabaya semakin sulit ditemui.

Para penjualnya bersifat dinamis dan bergerak menyusuri ruas-ruas jalan kota di Surabaya.

Baca juga: 4 Wisata di Kuansing Suguhkan Pemandangan Air Terjun, Lokasi Festival Pacu Jalur yang Viral Mendunia

Sejarah Kampung Semanggi

Jami yang tinggal di Desa Kendung tak tahu sejak kapan kampungnya dikenal sebagai kampung semanggi, pusat penjaja semanggi keliling di Surabaya.

Yang ia ingat, ibu dan neneknya adalah penjual semanggi yang menjajakan dagangannya dengan jalan kaki pusat kota.

“Nenek saya pernah cerita, dulu untuk berjualan semanggi, mereka harus jalan kaki ke pusat kota.

Pulangnya beberapa hari sekali untuk mengambil pasokan semanggi di Benowo,” kata Jami yang saat ini juga berdagang semanggi. 

Desa Kendung berada di wilayah pinggiran Kota Surabaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik.

Konon, hanya di Desa Kedung dan beberapa desa sekitarnya seperti Sememi dan Pakal, sawah-sawah yang ditanami semanggi masih bisa ditemukan.

Pecel Semanggi Surabaya
Pecel Semanggi Surabaya (Kompas/Raditya Helabumi)

Namun keberadaanya telah berubah karena banyak sawah semanggi yang berganti perumahan.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved